Sehun tak bisa mengerti kenapa dirinya harus kembali ke kediaman Jung yang sudah delapan tahun di tinggalkannya hanya karena mendengar penyakit Krystal kembali kambuh dan perkataan Jongin yang membuatnya mencemaskan wanita itu. Padahal bisa saja ia mengabaikannya, terlebih mengingat bagaimana dulu Krystal selalu mencoba merebut perhatian Jongin darinya dan kini wanita itu telah benar-benar berhasil membuat Jongin menjadi miliknya.
Sehun merutuki dirinya sendiri yang selalu mencemaskan orang lain yang sedang menderita tak peduli orang itu pernah menyakitinya.
Dan sekarang Sehun berdiri di dalam kamar besar milik pasangan suami istri tersebut. Ia bisa melihat wajah pucat Krystal tertunduk di atas ranjangnya dan Jongin yang berdiri tegap di sisi ranjang tengah memarahi Krystal yang mengabaikan kesehatannya demi mendapat perhatian dari pria itu.
".... Jika kau memang ingin mati lebih cepat, maka silahkan saja. Itu lebih baik untukku, dengan begitu aku tidak perlu repot mengurusmu lagi." Ucap Jongin kasar pada istrinya yang sedang sakit keras.
"Maafkan aku, Jongin." Lirih Krystal menyayat hati.
"Sudah berulang kali kau melakukan hal seperti ini, Krystal. Apa kau memang berniat menyusahkan diriku?" Jongin tak peduli dengan permintaan maaf istrinya. "Kau tahu aku sibuk mengurus perusahaanmu dan di sini kau tak hentinya membuat masalah hanya untuk mendapatkan perhatian dariku, harus kau ketahui bahwa aku mulai lelah menjalani kehidupan ini."
"Aku ingin pergi dan bebas dari beban berat ini. Aku muak dengan semua ini, Krystal." Bentak Jongin.
Krystal menangis kencang. "Jangan pergi, Jongin. Aku mohon maafkan aku, kuakui aku bersalah. Tolong ampuni aku, aku berjanji padamu tak akan melakukan hal ini lagi. Aku akan menuruti semua perintahmu, aku akan minum obat tepat waktu dan makan makanan yang dianjurkan Dokter. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku sendiri." Raungnya dengan pilu.
Sehun menatap Krystal dengan iba di tempatnya berdiri. Melihat Krystal yang lemah dan rapuh membuatnya hatinya terenyuh, terlebih melihatnya memohon pada Jongin yang keras membuatnya semakin mengasihani wanita itu.
"Aku bersedia Sehun yang merawatku di rumah. Aku tak akan menolak ataupun mengeluh, tapi kumohon jangan bicara seperti itu lagi." Air mata Krystal semakin membanjiri pipi pucatnya.
"Percuma saja karena Sehun tidak sudi merawat dirimu!" Ujar Jongin dengan menepis tangan Krystal yang mencoba meraih tangannya.
"Aku akan mengemasi pakaianku dan pergi dari rumah ini." Gumam Jongin acuh.
"Jangan, Jongin. Kumohon jangan lakukan ini padaku." Raung Krystal putus asa dan berusaha bangkit dari ranjangnya, namun karena lemah, tubuhnya pun terjatuh dan menghantam kerasnya lantai.
"Krystal!" Seru Sehun melihat Krystal terjatuh. Ia bergerak untuk membantunya berdiri.
Krystal menerima bantuan dari Sehun dan menatapnya dengan wajah penuh air mata. "Sehun." Lirihnya.
"Aku akan merawatmu. Aku akan berada di sini untuk merawatmu, Krystal." Ucap Sehun dan secara otomatis menghentikan gerakan Jongin yang hendak membuka kopernya.
"Kau serius, Sehun?" Tanya Krystal penuh harap.
Sehun mengangguk. "Aku serius."
Tatapan Sehun mengarah pada Jongin yang berdiri membelakanginya. "Aku akan merawat Krystal dan kau bisa fokus pada pekerjaanmu. Tapi aku mohon jangan pergi dari rumah ini, tolong kasihanilah istrimu." Dengan segenap hati Sehun memohon untuk Krystal.
Jongin berbalik dan menatap Sehun dalam. "Baik, aku tidak akan pergi." Gumamnya tanpa ekspresi. "Kemasi barang-barangmu dan kau pindah ke rumah ini hari ini juga." Lanjutnya tak terbantahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure 2 : Still Love
RandomSehun kembali ke Korea setelah 8 tahun meninggalkan negara kelahirannya demi melupakan cintanya pada Jongin yang telah menikahi Krystal. Mereka pun kembali di pertemukan di saat tak terduga sekali pun Sehun berusaha keras menghindari pertemuannya de...