Sehun membaca riwayat kesehatan Krystal dan begitu terperangah mengetahui bahwa wanita itu menderita lemah jantung sejak dua tahun terakhir. Sudah banyak rumah sakit besar yang didatangi Krystal untuk bisa menyembuhkan penyakitnya, bahkan wanita itu pun sempat menjalani pengobatan diluar negeri untuk bisa sembuh.
Namun sampai detik ini penyakitnya tak kunjung sembuh. Dan hari ini penyakit itu kembali kambuh hingga hampir merenggut nyawanya jika saja terlambat untuk ditangani, untuk itu Krystal harus menjalani pengobatan intensif di ruang ICU setidaknya selama beberapa hari sebelum di pindahkan ke ruang rawat biasa.
"Dimana perawat Oh? Aku ingin dia yang merawat istriku." Ujar Jongin saat Dokter Jang memeriksa kondisi Krystal yang telah sadarkan diri bersama seorang perawat, melainkan bukan Sehun.
"Maksud anda perawat baru yang bernama Oh Sehun?" Tanya Dokter Jang memastikan.
"Ya." Jawab Jongin singkat.
Untuk sejenak Dokter Jang dan perawat di sampingnya saling melirik. "Tapi perawat Oh masih baru di rumah sakit ini dan belum berpengalaman, saya rasa perawat senior bisa lebih baik dalam merawat Nyonya Kim." Ucap Dokter Jang dengan sopan.
"Kurasa perawat Oh sudah cukup berpengalaman dalam urusan merawat pasien mengingat dia pernah bekerja untuk rumah sakit di Hongkong selama empat tahun. Jadi aku ingin dia yang merawat istriku selama berada di rumah sakit ini." Sahut Jongin dengan menatap lurus Dokter Jang.
"Kau tidak keberatan 'kan jika perawat Oh Sehun yang merawatmu ... istriku?" Tanya Jongin dengan menatap Krystal yang hanya bisa bersandar lemah.
Krystal mendongak untuk menatap wajah Jongin. "Ya, aku tidak keberatan." Jawabnya dengan suara lemah.
Jongin menarik sudut bibirnya dengan tangan kanan mengelus kepala Krystal. "Kalian dengar sendiri 'kan yang dikatakannya? Jadi bisakah kalian memanggil perawat Oh kemari?"
"T-tentu, Tuan Kim. Akan saya panggilkan." Jawab perawat di samping Dokter Jang dengan gugup, lantas segera meninggalkan ruang ICU untuk memanggil Sehun.
.
.
Sehun melangkahkan kakinya dengan berat menuju ruang ICU. Perawat yang seharusnya menjalankan tugasnya merawat Krystal selama berada di rumah sakit justru menemuinya dan memintanya yang merawat Krystal sesuai dengan perintah Tuan Kim Jongin.
Sehun tak tahu bahwa perintah Jongin sangatlah berpengaruh bagi rumah sakit ini. Dokter bahkan tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantah perkataan Jongin, sepertinya Sehun harus mencari tahu pengaruh apa yang Jongin berikan hingga pihak rumah sakit begitu mengistimewakan dirinya.
"Kau sudah datang? Masuklah."
Sehun yang hendak membuka pintu ruang ICU seketika menghentikan niatnya saat seseorang dari dalam ruang ICU membukanya lebih dulu dan menyambut dirinya.
Sehun masih terdiam dan hanya menatap wajahnya yang tak lain adalah Jongin. Jongin seolah sudah memprediksi waktu kedatangannya.
"Jangan melamun di depan pintu. Ayo masuk." Suara Jongin membuyarkan lamunan Sehun, terlebih saat tangan besarnya menyentuh pipi Sehun hingga tanpa sadar Sehun menepisnya karena terlalu terkejut.
Untuk sejenak Jongin menunjukan raut sedihnya akan reaksi Sehun, namun kemudian ia menghilangkannya dengan cepat dan memberi jalan Sehun untuk masuk ke ruang ICU.
"Sehun datang. Sambutlah dengan senyumanmu, Krystal." Ujar Jongin setelah kembali ke dalam ruang ICU dan tentunya bersama Sehun di sampingnya.
Untuk sesaat Sehun dan Krystal saling menatap. Pertama kalinya keduanya kembali bertemu setelah kemarin Krystal belum sadarkan diri, Krystal menarik sudut bibirnya dan berusaha tersenyum ramah menyambut kedatangan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure 2 : Still Love
RandomSehun kembali ke Korea setelah 8 tahun meninggalkan negara kelahirannya demi melupakan cintanya pada Jongin yang telah menikahi Krystal. Mereka pun kembali di pertemukan di saat tak terduga sekali pun Sehun berusaha keras menghindari pertemuannya de...