part 15

89 39 311
                                    

Hai hai hai!

Hati-hati typo bertebaran!

             Selamat membacaa!!

"Yaudah kakak duluan ya."kak Galih.

"He'em."

TREEEET!!

Kak Nata keluar dari kamar mandi.

"Ayo!" ajak kak Nata.

"Iissh, lama banget seh."

"Ya maaf atuh."

"Hufftt."

TIID,,, TIDD, TIDD!

Suara klakson motor kak Rangga.

"Woy!"

Ke duanya menoleh.

"Akhirnya ya allah." Kak Nata.

"Ayo naik!"

Nah mereka berdua naik, dan bruuuummm!!

"Astaghfirullah halazim kak Ranggaa!!"

"Eling kak, eling!!" Salma.

"Aku belum nikah lo kak, masi pengen idup."kak Nata.

"Gua juga belum nikah ege!" Kak Rangga.

Ckiiit!!

Rem memdadak.

Dukk!!

"Yang bener dong kak!"

"Ini juga bener anjir."

"Bener-bener nyari mati ni ya."

"Iih bisa diem nggak, mau di turunin di sini?!"

"I i iya jangan, jangan!"

"Lampu merah nih!"

"IYA, IYA!"

"Slow atuh bang, slow."

"Biasa lah kak, Kak Rangga lagi dateng bulan gitu hhaaa."

"Heh!"

"Noh kan ngambek."

"Eumm ta-tapi bisa aga geseran kaga si kalean, ke gencet ni!" Salma.

"Gua udah di paling belakang loh woy!" Kak Nata.

"Otong gua ke pentok ege!"kak Rangga.

"Tapi saia ke gencet nying!!"

"Tuh udah ijo cepetan!!"

Ngeeng!!

Beberapa menit kemudian, mereka sampa di rumah.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalamm." ucap Kak Arya yang lagi nyuci motor.

"A-aduh! Cepetan ege turun!!"

"Ih sabar napa ih!"

"Ebuset!" Kak Arya.

Salma langsung menuju kamarnya, dan melemparkan tas dan peralatan lainnya ke sembarang arah, lalu membaringkan tubuhnya di kasur.

"Hufftt."

Matanya yang tidak tidur semalaman, menyebabkan matanya seperti panda.

Dan tak lama matanya mulai tertidur.

Daannn, tiba-tiba!!

"Meong, meong, meong, meong!!"

Si Daegal and antek-anteknya, menyerbu Salma, sepertinya mereka kelaparan, karenakan, hari ini mama lagi nggak ada di rumah, dan bapak juga baru berangkat kemaren.

Dan abang-abang kurang obat itu tidak memberikan si Daegal makan.

Treet!!

Salma keluar dengan tubuh sempoyongan, mata panda, dan lemah, letih, lesu, lopeyu, nampak seperti Zombie.

"Hrahahajjhssh!"

"Anj! Kaget." Kak Agung.

"Napa lu?" tanya kak Nata yang ada di depan pintu kamarnya itu.

"SI DAEGAL KAGA DI KASIH MAKAN YA?!!"teriak Salma.

"Hah! Enggak ko, di-di kasih, iya di kasih." Kak Rangga, yang lupa ngasih makan tu kuciaung.

"Terus? Ko mereka kaya pada kelaperan si si?"

"Laper lagi kali." Kak Arya.

Salma pun memberi makan kucing-kucing nya itu, dan benar saja, mereka kelaparan.

"Iiishhh kalian yaa!!"Salma menatap kakak-kakaknya itu dengan mata sinis.

"Kucingnya aja itu, perut karung." ucap Kak Rangga.

"Kaya yang kaga perut karung aja lu ah." Salma.

"Lu juga ey." Kak Rangga.

Ta henti hentinya Kak Rangga menggoda Salma.

"Si Rangga si lebih ke, karung bolong dah ahahah." Kak Agung.

"Eh iya ya, dia makan kaga kenyang kenyang tu, kaga ada yang nyangkut." Kak Arya.

"Ih gini gini gua sispek cuy." Kak Rangga.

"Mana, mana, bukannya itu lemak ya, ahahahahha, canda bang, canda." Kak Nata.

"Tapi emang iya si, ahahahah." Kak Nata sambil nyengir.

"Helahh, bilang aja ya, lu pada ni ya, pada iri ama gua kan ya." Kak Rangga.

"Idih ey, najis banget." Kak Nata.

"Secara kan, gua ini lucu, imut, ganteng, unyu unyu gitu woy." Kak Rangga.

"Iih pikmi lu." Kak Nata.


Tbc🤍
Hatur nuhuuun


















Keluarga Absurd Bapak Hardi (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang