part. 16

40 29 261
                                    

"Hih maafkeun atuh." ucapnya Kak Rangga.

"Ga ga ga ga, heuh." ketus Salma.

"Untung kaga gua pencit tu kucing ya." ucapnya Kak Agung.

"Iih!" Salma sambil menggebuk punggung Kak Agung.

BRAK!!

"Sakit awww!" rintih Kak Agung.

"Lama lama gua goreng tu ikan ya!" ujar Salma.

"Heh ngapa jadi bawa bawa ikan gua?! Hah!" teriak kak Nata yang yaa seperti biasa rebahan.

"Eh salah ya, taulah,"

"Hih dasar bociil." ledek Kak Rangga.

"Serah lu, lu pada deh, yang penting gua paling unyyu. TITIK!"

"Nyenyenye." Kak Agung.

"Anj, gua sumpel nih ya mulut lu!"

"Ish bahasanya itu, hebat hebat, siapa yang ajarin?" ucap Kak Rangga.

"Kepo lu!" ketus salma lalu masuk kamarnya.

                         ~Malamnya~

"Cil, bociiil!" teriak Kak Rangga di depan pintu kamar Salma.

"Cil, bocill woy!"

"Lagi ngapain si? Dari siang di kamar mulu, ayo makan."

Krik krik, tidak ada respon.

"Ngambek ya?" lagi lagi Kak Rangga bersuara.

"Yaudah, Kakak abisin ya jatah kau."

BRUGG!!

Pintu kamar terbuka, ya siapa lagi kalo bukan Salma, ia keluar, dan melihat Kak Rangga yang sedang menunggu di depan pintu kamarnya itu.

"Nah gitu dong, dari tadi ke."

"Hih!"

"Bocil ngambek ya cil." Kak Agung.

"Kalo ngambek makin jelek tau hahaha."

"Serah." Salma hendak kembali masuk kamar.

"Eh, eh eh jangan ngambek lagi dong."

"Hmm, serah gua lah." Salma.

"Oooh gitu, oke fine, oke, okee." Kak Rangga.

"Heg siah kamu cepet tua." Kak Rangga

"Kata mama juga yang suka ngambekan tu suka cepet tuaa, kamu jangan nganbek ngambek muluu." lagi lagi Kak Rangga.

"Nanti rambut kamu berubann, jadi putih, terus giginya ompong, terus terus pipinya turun, keriput, iii, emang kamu mau?" cerocos Kak Rangga.

"Iih, nyerocos mulu lu ah kaya bebek." jawab Salma.

"Sesungguhnya, orang yang tidak mendengarkan nasihat itu---,"

DJUARK

Salma memasukan ayam goreng ke mulut Kak Rangga.

"Ssttt, ah."

"Jujur ni ya, ayam nya enak banget, suer, ga boong dah." Kak Rangga, sambil memakan ayam goreng.

"Gua sumpel pake sambel ni ya kak!"

"Stttt, bocah, diem diem, udah ya, makan, ga boleh gitu ih, lagi makan juga." Kak Arya.

"Anjayy, noh iya, kalo kata mama mah pamali." ucap Kak Nata.

"Iya iyaaa,"

"Ini ni, gara gara elu ni, ah!" Kak Rangga.

"Idihh, ko gua si?!" teriak Salma.

"Elu lu ya!" Kak Rangga.

"Bener bener ni ya, aargghht nyebelinn!" Salma.

"Ahelah, maju lagi, ribut lagi." Kak Nata.

DUARRRK DUARKKK!

"Aduhh, aduhh sakitt cog!" rintih Kak Rangga, yang sedang Gigit.

"Cokk, ampun ampunn, udah udah enggak gitu gitu lagii, janjii." rintih Kak Rangga.

"Bener ya?" Salma.

"Iyaa, beneran dah." Kak Rangga.

"Kalo gitu lagi, gua janji lagi." Kak Rangga.

BDUKJ

Pukulan Salma yang meleset di Kak Rangga.

"Iya iya iya, aduh sakit coy." Kak Rangga.

"Kocak banget anjir, ahahahah." Kak Arya sambil menggeleng gelengkan kepala.

TBC
SEE YOU NEXT PART GES ;)


Keluarga Absurd Bapak Hardi (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang