Hii happy reading, dan maaf bila ada typo meresahkan yang tersempil di bagian kata😁🙏.
---"Makanya jangan langsung jeblaaaaakk!!"
"Yaudah yang udah mah udah aja, tenda yu" ajak ku.
"Hayu."
Kami bertiga ke tenda tuh.
Gak lama kak Galih ama kak Nata sampe tuh, kek nya si pada lari, soal nya ngos-ngosan banget.
Udah malem nih, kita buat api unggun, masak mie, trus seru-seruan bareng, cerita-cerita, ada yang nyanyi buat pacar nya, yang bikin puisi dan banyak lah, seru-seruan.
Sedangkan aku, aku pergi dikit si, mau liat bulan, gak lupa bawa mie, air minum ama hp.
Aku duduk di ranting kayu, sambil nikmatin mie anget, ama pemandangan malam yang indah.
Gak lama, di belakang aku ada 2 tangan yang memeluk, aku sempet kaget, dan saat menoleh ternyata siapa lagi kalo bukan kak Galih.
"Hah! Kak Galih, ngagetin aja."
"Ah masa sih."
"Iya tau, mana lagi sendiri."
"Iya deh maaf."
Lalu kak Galih duduk di samping ku.
"Sal?"
"Iya."
"Kalo dah sukses nanti nikah yuk"
"Hah! Siapa takut!" balas Salma.
"Janji lu! Ya, gua tagih nanti." Kak Galih.
"Lah, lu kak, bejanda nya ngajak nikahan."
"Gua serius anjer." Kak Galih.
"Aku dua rius hayohh."
"Teak lu, serius ni."
"Iya serius juga gapapa." aku menyodorkan muka ku tepat di hadapan kak Galih.
MUACHH..
kecupan kak Galih yang melesat ke kening Salma.
"Aarw." Salma agak menjauh dan duduk seperti posisi tadi sebelum nya.
"Kenapa? ini serius kok, gua suka ama lu." Kak Galih mencubit pipi Salma.
Pipi Salma meumerah, bersipu malu.
"Tunggu gua sukses ye." Kak Galih.
"Emm iya, siapa takut." Salma menjawab sambil tersenyum.
"Kalo gak sukses gimana?!" Aku.
"Ya,, harus sukses lah, tar kalo aku nikahin kamu, kalo gak sukses dulu mau biayain kamu idup gimana? Kamu mau aku kasih makan rumput?, Aku enggak mau minta ama orang tua, mau mandiri." jelas Kak Galih.
"Hemm, siapa yang mau makan rumput atu." jawab Salma.
"Iya si, aku juga mau nya gitu, enggak mau nge bebanin orang tua terus, udah mah beban dari lahir."
"Ya, iya makanya semangaaat!!"
"Mau gak? Aaaa, buka mulut nya." Salma memberikan sehuap mie ke mulut Kak Galih.
"Iih, bentar." Kak Galih membuka mulut nya.
"Mmm pinter."
"Mau lagii enggak?" Salma.
"Buka mulut nyaa, aaaaa, ngiung ngiungg." Salma, sambil menggoda Kak Galih.
"Abis mau lanjut kuliah di mana?" Tanya ku.
"Di korea."
"Hmm, lama dong, gak ketemu."
"Tunggu 5th ya"
"Lama bener"
"Eh tar kan di Korea tuh, nitip salam buat Na Jaemin ya"
"Yaelah, harus keliling-keliling nyari alamatt rumah nyah kah?"
"Iya!"
"Udah gausah ribet-ribet, ke aa Galih aja lah."
BUMMB
"Awww, atiit tauu."
"Bejanda mulu lu bang ah."
"Mau lagi."
"Mau apa?"
"Itu, apa?"
"Coba nengok ke kanan."
"Ada apa si?"
"Gada apa apa si," Kak Galih.
"Ish apaan dahh." Salma.
"Eh eh, liat noh, bulannya cantik banget tau." Kak Galih.
"Ih iya ya, cantik banget, lucuu."
"Tapi kayanya yang sebelah aku lebih cantik deh." Kak Galih.
"Apa?" tanya Salma.
"Ini ni, yang nanya apa." Kak Galih.
"Anjirr gombal nya basii." Salma.
"Basi ya?" tanya Kak Galih.
"Iya tau ih."
"Yaudah nanti kalo aku mau nge gombal harus di kasih dlu pengawet, biar gombalannya kaga basi." Kak Galih.
"Serah deh serah."
"Eh tau ga?"
"Kaga, kenapa?" tanya Salma, sambil memakan mie nya.
"Jokes jokes apa yang garing?" tanya Kak Galih.
"Jokes elu, AHAHHAHAH!" Salma.
"Canda bang, canda."
"Abisnya, jokesnya kaya jokes bapak bapak komplek." jawab Salma yang tertawa.
"Kaku dong?" Kak Galih.
"Lenturin dong." Salma.
"Bisa aja lu bocah ah." Kak Galih, lalu menyenderkan kepalanya dan berbincang bincang hal-hal lain di bawah sinar rembulan yang bersinar indah di malam itu.
Tbc ;"