part. 6

144 68 391
                                    

Part. 6

Trik-trik-trik!!
Suara tetesan air hujan yang mengenai ku.

"Hais, apa ini" pikir ku sembari mata ngantuk

"Hah! Astaghfirullah!!"

Ternyata kamar ku bocor, mana bocor nya agak lumayan buanyak lagi.

"Maahh, paaakk, kaaaakk" teriak ku memanggil orang-orang rumah, siapa tau ada yang kebangun, pikir ku.

"Maaaahhhh, kaaaaaak, paaaaak"

"Astaghfirullah, ngapain sih jam seginih tereak-tereak berisik!" Teriak kak Rangga yang ke bangun.

"Ada apa sall!" Sambung mama.

"Mah kamar aku bocor" jelas ku.

"Yaaah kasiiiaaan" tawa kak Rangga.

"Yaudah, kamu tidur di kamar kak Rangga aja" usul mama.

"Gak mau" jawabku cepat.

"Ya terus mau di mana?" Mama.

"Mm..???"

"Bingungkan" mama

"Yaudah deh, bareng kak Rangga"

"Ih, ogah" kak Rangga.

"Rangga, jan gitu, kasian adek nya" mama.

"Yaudah deh, boleh" kak Rangga.

"Makaziii abang ku terzeyeeeeengg"

"Yaelah"

Nah aku mau gak mau tuh harus tidur bareng kak Rangga gebleg.

Pada saat udah di kamar nya tuh ya???

"Astaghfirullah ini teh kamar apa kandang babi!" Ucap ku.

"Yaelah segini aja di kasih numpang"

"Yaudah serah!"

"Yaudah, bodoamat kakak mo tidur bye"

"Aku ge mo tidur ngantuk"

BRUG!!
Suara pintu yang di dorang kak Agung.

"Astaghfirullah!!, Ada apa lagi sih" teriak ku.

"Ikutan napa" kak Agung.

"Walah sempit woe" kak Rangga.

"Yaelah, kamar kakak bocor" kak Agung.

"Ikutan dong" sambung kak Arya.

"Eh buset ini lagi" aku.

"Aku ge dong ikutan, kamar bocor" kak Nata.

"Astaghfirullah!!" Aku.

"Gak muat, monyeeettttr" kak Rangga.

"Ih, ngomong nya" aku.

"Eh, maap napa" kak Rangga.

"Yaudah serah we lah" aku.

"Nah, gitu aja" kak Rangga.

Nah kita berlima tidur di kamar kak Rangga yang berantakan nya minta monyet, eh monyet ampun guys, di kasur yang gede nya pas-pasan di tidurin 5 orang mana pada gede lagi, itu mah besok kasur jebol.

"Woy geser napa sempit nih" kak Agung.

"Ealah ini ge sempit tau" aku.

"Woy beneran ini mah pa sesek-sesek kek gini pengap tau" kak Arya.

"Woy jan di gusek-gusek tar kalo jebol gimana" kak Rangga.

"Ai sempit" aku.

"Woy diem napa berisik" Nata yang udah tidur ngorok.

Keluarga Absurd Bapak Hardi (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang