🍁 Prolog 🍁

29.1K 1.3K 46
                                    

"Kamu kok gini sama aku Mas?" tanya Friska di sela-sela tangisannya.

Pipi perempuan itu lebam. Ada beberapa luka yang bahkan sudah mengering di sana.

Herlan tersenyum miring.

"Kamu masih nanya? Tanya sama diri kamu perempuan jalang!"

Friska menutup mulutnya.

Seumur hidupnya tak sekalipun ada yang menyebutnya dengan kata sekurang ajar itu. Hanya Herlan saja yang berani.

"Jangan kuat-kuat Mas, Liana bisa dengar," pintah Friska.

"Biar saja dia dengar, biar dia tahu kalau ibunya adalah perempuan busuk!"

Herlan pergi dari kamar itu. Berada di ruangan yang sama dengan Friska terasa mencekik leher. Perempuan itu memang berpotensi membuat darahnya mendidih.

Friska (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang