Selamat sore semuanya 💕
Gimana kabarnya hari ini? Lancar puasanya? Semoga dilancarkan segalanya untuk hari ini ya 😇🤲💕
Episode sebelumnya banyak banget yang dukung Herlan sama Friska pisah 💔
Ada juga yang berharap Herlan nyesal dan bisa cinta sama Friska ❤️Emak terima kasih banget buat kalian yang terus mengikuti kisah mereka ini 🥰😘😘
Sayang kalian banyak-banyak ❤️❤️Semoga tetap stay sampai cerita ini selesai ya 🤗🤗
Jangan lupa memberikan kritik dan saran juga menandai typo kalau ada ya. Emak selalu terbuka untuk semua pendapat dari kalian semua 🤗🤗🤗
Enjoy 🥳🥳
Sudah sebulan ini hubungan Friska dan Herlan terasa sedikit mencekam, tidak ada yang bicara maupun memulai pembicaraan kalau mereka hanya berdua. Mereka sudah menjadi seperti dua manusia bisu.
Friska yang biasanya mengajak bicara tidak lagi melakukannya, perempuan itu malah sering menyibukkan diri di halaman belakang dengan beberapan tanaman sayuran yang ditanamnya seminggu lalu bersama sang ibu mertua. Seperti yang dia lakukan hari ini.
Daripada menghadapi Herlan yang mungkin hanya akan menciptakan luka baru dihatinya, lebih baik dia melakukan hal-hal yang lebih berguna dari pada diam dan menangis. Lagi pula dia tahu bahwa Herlan masih mengharapkan Hana.
Sebulan yang lalu, saat pertengkaran mereka dan Friska berucap tentang perceraian, Herlan sama sekali tidak memberi tanggapan. Menyebalkan sekali bukan.
Gina dan Harun juga menunggu keputusan Herlan.
Harusnya kalau memang tidak mencintainya, Herlan melepaskan Friska saja tidak perlu menahan dan menyakiti lagi.
Namun sepertinya laki-laki itu berat untuk menyetujui, mungkin karena ada Liana di tengah-tengah kehidupan mereka. Ya, meskipun Herlan benci dengan Friska karena perempuan itu melakukan hal kotor untuk mendapatkannya termasuk dengan sengaja menghadirkan Liana di rahimnya akan tetapi Herlan tidak dapat membohongi dirinya kalau dia sayang dengan Liana.
Liana adalah buah hatinya, anak itu tidak bersalah, terlepas dari bencinya Herlan terhadap ibunya Liana. Herlan memang mencintai Hana, sangat malah. Namun lelaki itu tidak sanggup membenci Liana seperti dia membenci Friska.
Oh iya, ngomong-ngomong tentang Hana, kemarin pagi Friska menerima undangan pernikahan perempuan itu. Acaranya akan dilaksanakan 4 hari lagi. Hal itu membuat Friska memikirkan perasaan Herlan, sudahkah patah hati suaminya itu sembuh?
Disaat-saat seperti ini Friska masih saja memikirkan perasaan Herlan.Setelah beberapa saat termenung dengan pikiran yang berkecamuk, Friska berhenti dengan aktifitasnya, dia mencuci tangan dan memutuskan menuju dapur untuk mengambil segelas air.
Sementara dia menuakan air ke dalam gelas, Herlan muncul di dapur dengar rambut yang masih acak-acakan khas seperti manusia yang baru bangun tidur. Lelaki itu melewati Friska dan mengambil gelas kemudian menuangkan air ke dalamnya.
Tiba-tiba Friska mengumpat dalam hatinya.
Bau parfum yang dikenakan Herlan benar-benar enak dan sangat menggoda. Friska bingung dengan dirinya yang tiba-tiba begitu tertarik masalah pewangi yang digunakan Herlan.
Padahal selama 3 tahun menikah baru sekali ini saja dia tertarik dengan hal itu. Friska mencoba mengigit bibirnya yang hendak menanyakan perihal merek parfum yang dikenakan Herlan.“Kenapa kamu?” Friska tersentak ketika mendengar suara Herlan, sepertinya lelaki itu bertanya padanya.
“Eh? Nggak apa-apa!” balas Friska yang langsung menggelengkan kepalanya sekuat tenaga yang tiba-tiba membuat Herlan meringis ketika melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friska (Tamat)
RomanceKetika Friska mengorbankan segalanya demi mendapatkan satu hal, bukannya menerima, perempuan itu malah kehilangan segalanya. Miris sekali. Note: Cerita ini hanya dapat ditemukan di Wattpad dan KBM App. Kalau kalian menemukannya di aplikasi lain suda...