Selamat siang semuanya 💕💕
Maaf banget kemarin nggak update 😭
Emak lupa, kemarin kiranya hari Jumat 😭😭
Demi menebus kelupaan emak, hari ini Friska dan Daru & Gisha bakal double update 🥰🥰💕
Mohon ditunggu ya ☺️🙏🙏
Selamat membaca, jangan lupa tandai kalau ada typo ya 🤗🤗
"Selamatkan Anakku Herlan, bayi dalam kandunganku," teriak Friska histeris.
"Herlan!"
"Herlan!!"
Teriakan itu terus menggema hingga membangunkan Herlan dan tidur nyenyaknya. Laki-laki nampak berkeringat dan napasnya tersengal.
Apa yang terjadi? Seingatnya tadi, dia melihat Friska meminta tolong. Namun sekarang Herlan malah berada di atas ranjang kamarnya. Laki-laki itu membasuh peluh yang membasahi pelipisnya kemudian beranjak dari ranjang.
Dia membuka pintu kamar dan keluar dari sana menuju kamar sang istri dengan tergesa-gelas. Pintu coklat itu nampak tertutup rapat, Herlan mengetuk pintunya dengan keras.
"Mas!" kaget Friska.
Bagaimana tidak, Herlan berdiri tepat di depan kamarnya bagaikan hantu.
"Kamu ngapain berdiri di situ?" tanya Friska heran.
"Kamu hamil?" cerocos Herlan mengabaikan Friska yang bertanya padanya.
Friska membulatkan matanya.
Oke, semalam dia memang membeli alat tes kehamilan namun semua hasilnya negatif, bercak merah itu disusul dengan darah menstruasi. Jadi kenapa Herlan tiba-tiba datang padanya dan bertanya kalau dia hamil? Lagi pula laki-laki itu harusnya tidak tahu apa-apa atau lebih tepatnya tidak peduli kalaupun Friska hamil.
"Enggak, ngapain tiba-tiba nanyain aku hamil?"
Herlan menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Semalam di pesta Hana kamu minta aku selamatkan bayi yang ada dalam kandungan kamu."
Friska mengernyitkan dahinya bingung.
"Kamu udah gila? Pesta pernikahan Hana, masih 3 hari lagi lho."
Oke, ini membingungkan.
Jadi yang terjadi semalam itu...
"Kamu mimpi Mas? Atau kamu emang berharap aku hamil lagi?" tanya Friska dengan senyum miring.
Sepertinya semalam Herlan bermimpi begitu panjang, bahkan hingga menganggap bahwa Friska hamil.
"Aku bisa aja hamil lagi tapi kayaknya kamu nggak akan suka," sahut Friska.
Herlan mengepalkan tangannya. Sesungguhnya lelaki itu sempat merasa begitu lega saat tahu bahwa yang terjadi semalam hanya mimpi dan lagi Friska tidak benar-benar hamil di kehidupan nyata.
Bisa runyam kalau Friska hamil lagi.
"Ya udah minggir Mas, aku mau ke dapur. Siapin sarapan sebelum Liana bangun," ujar Friska lagi lalu melangkah melewati Herlan yang masih tidak bisa berkata apa-apa.
Pagi itu mereka sarapan dengan hening, Friska sibuk menyuapi Liana sementara Herlan makan tanpa berkomentar. Tidak seperti biasanya, yang tentu akan menghina masakan Friska. Mungkin Herlan sudah lelah menghina istrinya itu.
Hingga tiba-tiba Herlan mendapat telpon dari seseorang, raut wajah lelaki itu terlihat sedikit berseri.
Tanpa pikir panjang laki-laki itu segera menekan tombol terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friska (Tamat)
RomanceKetika Friska mengorbankan segalanya demi mendapatkan satu hal, bukannya menerima, perempuan itu malah kehilangan segalanya. Miris sekali. Note: Cerita ini hanya dapat ditemukan di Wattpad dan KBM App. Kalau kalian menemukannya di aplikasi lain suda...