Halo ❤️
Iya jangan heran kalau ada notifikasi, ini adalah Double update 🥳🥳🥳
Senang kan? 🤗🤗
Ya udah jangan lupa saran, kritik dan menandai typo kalau ada 🙏
Selamat membaca sayang-sayang 💕💕
Friska menggenggam erat alat tes kehamilan itu di tangannya. Dia sudah melihat hasilnya.
“Friska!”
Perempuan itu tersentak ketika mendengar suara dari luar kamarnya, itu suara Herlan. Dengan tergesa-gesa Friska membuang alat tes kehamilan itu di tempat sampah dan melangkah keluar dari kamar mandi.
“Eh kenapa? Liana nangis?” tanya Friska ketika melihat Herlan yang berdiri di depan pintu kamarnya sembari menggendong Liana.
"Nggak, kamu lama di kamar. Liana udah mulai cariin tadi," jawab laki-laki itu dengan nada datar seperti biasa.
“Oh ya ampun anak Mama, mama di sini kok sayang nggak ke mana-mana,”sahut Friska sembari mengambil alih Liana dari gendongan Herlan.
"Mama, Liana lapal," ujar balita itu.
Friska terkejut. Ya ampun dia hampir lupa kalau Liana belum makan.
"Ya udah kita ke dapur, mama suapin Liana makan ya."
Balita itu menganggukkan kepalanya senang. Sementara Herlan tidak mampu menahan tangannya untuk mengacak rambut Liana. Putrinya sangat menggemaskan. Bagaimana kalau Liana nanti mengerti kalau tidak ada cinta dari papa untuk mamanya. Pasti dia sedih.
Oke, Herlan tidak ingin memikirkan hal itu dulu.
Lalu Herlan beralih menatap istrinya dan menghembuskan nafas pelan.
“Hari kamis pernikahan Hana, aku yakin kamu sudah tahu.”
Friska menaikan alisnya.
“Lalu?” tanyanya tanpa ekspresi.
“Temani aku ke sana, aku tidak ingin sendirian ketika menghadiri pernikahan perempuan yang kucintai.”
Dada kiri Friska terasa sakit.
“Kamu dengar aku bicara?”
“Iya aku dengar, aku akan temani kamu ke sana. Lagi pula orang yang patah hati tidak akan mampu berdiri di pernikahan orang yang dicintainya tanpa pagar penopang. Anggap saja aku pagar itu," jawab Friska datar.
Perempuan itu tidak lagi menyebut Herlan dengan sebutan 'Mas' seperti biasanya.
Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyusupi perasaan Herlan ketika mendengar ucapan Friska. Akhir-akhir ini tingkah Friska membuat Herlan merasakan sesutu yang bahkan belum pernah dia rasakan sebelumnya ketika bersama perempuan itu.
Ah sudahlah, peduli apa Herlan dengan itu.
***
Hari pernikahan Hana tiba, Herlan sudah siap dengan jas berwarna navi. Senada dengan gaun yang dikenakan Friska malam ini. Gaun model halter dress yang menonjolkan sedikit pundak Friska. Sementara Herlan nampak meringis melihat gaun yang dikenakan sang istri, modelnya sangat cantik hanya saja pundak yang terbuka tentu akan membuat Friska kedinginan nanti ketika sampai di pesta. Apalagi resepsi pernikahan Hana dan Adrian yang memang mengusung tema outdoor dan tentu angin-angin kecil akan menyapa tamu undangan.
Oh, kenapa Herlan tiba-tiba jadi peduli dengan Friska? Ah bukankah itu harus? Friska kan istrinya, ya istri sahnya yang dia ajak bermain rumah-rumahan selama 3 tahun belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friska (Tamat)
RomanceKetika Friska mengorbankan segalanya demi mendapatkan satu hal, bukannya menerima, perempuan itu malah kehilangan segalanya. Miris sekali. Note: Cerita ini hanya dapat ditemukan di Wattpad dan KBM App. Kalau kalian menemukannya di aplikasi lain suda...