🍁Satu🍁

18.2K 975 75
                                    

Selamat malam sayang-sayangku, Friska hadir nih.

Mana yang udah nunggu?

Oh iya jadi kisah Herlan dan Friska ini di mulai 3 tahun sebelum bertemu keluarga Tano lagi. Jadi kisah ini emak mulai saat Liana masih 2 tahun.

Ya udah, enjoy ya.

Jangan lupa tandai typo.

Selamat membaca 🤗

Bunyi ketukan pintu cukup membangunkan Friska dari tidur lelapnya. Semalam ada kegiatan amal perusahaan mertuanya, Friska berusaha untuk tidak mengantuk dan tersenyum ketika bertemu beberapa rekan kerja suaminya.

"Friska!"

Bunyi ketukan berganti teriakan. Friska menghela napas sejenak sebelum beranjak dari tempat tidurnya. Perempuan itu melangkah dengan sangat pelan karena Liana, putrinya masih tidur pulas. Kemudian dia membuka pintu kamar.

"Kenapa Mas?" tanyanya dengan suara parau.

"Aku udah panggil kamu sejak tadi sampai tenggorokanku sakit, kamu tidur atau mati?" ujar Herlan dengan nada tajam.

Friska menggelengkan kepalanya lalu menarik handel pintu kamarnya dan menutupnya dari luar.

"Nggak kok Mas, Aku cuma ngantuk aja, Liana juga masih tidur lelap."

Herlan tersenyum miring.

"Jangan bawa-bawa Liana sebagai alasan, Dia nggak tahu apa-apa. Kamu aja yang pemalas kan?" sungut Herlan.

Friska menunduk. Selalu saja ada pertengkaran di pagi hari.

"Kamu mau dibuatkan sarapan apa Mas?"

"Hari ini aku lagi pengen makan nasi goreng sosis," jawab laki-laki itu dengan nada datar.

"Oke, tunggu bentar ya Mas," sahut dengan sumringah.

"Buat dengan cepat, aku mau mandi dulu."

Setelah berucap demikian, lelaki berstatus suami Friska sejak beberapa tahun lalu itu kemudian melangkah meninggalkan Friska lalu menuju kamarnya sendiri.

Ya, begitulah keseharian Friska sebagai seorang istri.  Laki-laki yang tadi itu adalah Anherlan Serion Handoko, seorang pengusaha yang juga berstatus suami Friska.

Bukan karena perjodohan seperti yang akhir-akhir ini marak terjadi di kalangan orang kaya. Namun Friska dan Herlan menikah karena memang mereka ingin.

Saat itu Friska yang baru saja saja menyelesaikan kuliahnya, menerima lamaran Herlan tanpa memikirkan apapun. Yap alasannya karena Friska jatuh cinta pada Herlan. Perempuan itu bahkan sangat ingat bagaimana dia mengkhianati Adi, mantan kekasihnya demi bersama Herlan.

"Hei jalang, udah jadi?"

Friska agak tersentak ketika mendengar suara di belakangnya. Perempuan itu menoleh dan tersenyum tipis.

"Bentar lagi Mas, 2 menit," sahutnya.

"Lelet banget! Kalau ngegoda laki-laki cepat banget!"

Friska menghela napas, tangannya mengepal. Perempuan itu mencoba menahan tangisannya. Selama 3 tahun pernikahan mereka, tak sekalipun Herlan memperlakukannya dengan baik.

Ah tidak, di depan keluarga mereka dan di depan Liana saja laki-laki itu akan terpaksa bersikap manis. Herlan yang dia tahu sebelum mereka menikah tidaklah seperti ini. Dulu Friska pikir Herlan akan berubah setelah mereka memiliki Liana, putri kecil mereka yang sekarang berusia 2 tahun.

Friska (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang