🍁 Lima 🍁

7.2K 682 38
                                    

Selamat malam.

Friska hadir lagi 😁

Siapa nih yang gondok sama sikap Herlan? Atau Friska?

Emak tahu banyak dari kalian yang gondok, tapi emak berharap kalian tetap stay dengan alur yang emak ciptakan ya 🙏🙏🥺

So, enjoy dan selamat membaca 😁🙏

Sudah seminggu ini Hana izin tidak masuk kerja, selama itu pula Herlan merasa begitu kesal. Hana tidak memberi kabar dan ponsel perempuan itu bahkan tidak bisa dia hubungi.

Saat Herlan sibuk memeriksa dokumen, ponselnya bergetar. Sebuah pesan singkat dari nomor tidak dikenal muncul di layar ponselnya.

+628124789XXXX

Temui aku di hotel xx
Ada yang harus ku bicarakan, PENTING!

Hana.

Alis Herlan terangkat pertanda bahwa dia bingung. Setelah menghilang selama seminggu, Hana malah mengajaknya bertemu di sebuah hotel. Pikiran Herlan terusik. Lelaki itu berhenti dengan aktivitasnya dan beranjak dari ruangannya. Dia harus menemui Hana dan menuntaskan rindunya.

"Elin, aku ada urusan penting, tolong batalkan makan malam dengan kolega bisnis kita," ucap Herlan.

"Baik Pak," sahut seorang perempuan yang dipanggilnya Elin.

Elin adalah karyawan yang menggantikan Hana sementara waktu.

Sekitar 10 menit Herlan berkendara hingga akhirnya lelaki itu sampai di hotel yang dimaksud Hana. Berdasarkan petunjuk Hana, Herlan naik ke lantai 8 kemudian menuju ke sebuah kamar yang telah dipesan sebelumnya.

Herlan masuk ke dalam kamar hotel.

"Lan, kamu sudah di sini?"

Laki-laki itu bukan hanya melihat Hana di sana namun dia juga melihat seorang laki-laki yang nampak seperti orang jepang. Dia sedang duduk di atas tempat tidur, tepat di samping Hana.

"Siapa?" tanya Herlan bingung.

"Saya tunangan Hana."

Jawaban itu membuat Herlan langsung melotot.

"Apa maksudnya ini Na? Kamu lagi bercanda? Ngeprank?"

Hana menggelengkan kepala, perempuan itu sudah menangis.

"Maafin aku, Aku dan Adrian sudah bertunangan sejak 3 tahun lalu. Tepatnya sebelum kamu menikahi Friska."

Ucapan itu sekali lagi membuat Herlan terdiam.

"Aku mau memutuskan hubungan kita malam hari ini," putus Hana.

"Nggak, Nggak bisa!" teriak Herlan.

Lelaki itu mencoba menghampiri Hana dan meraihnya dalam sebuah pelukan namun aksi itu digagalkan oleh Adrian yang sedari tadi diam.

"Tolong tinggalkan tunangan saya!" usirnya.

"Tidak!" tegas Herlan.

Adrian maju dan menonjok Herlan lalu mencoba mengeluarkannya dari sana sebelum situasi semakin tidak terkendali.

Herlan dikeluarkan dari kamar hotel secara paksa, sementara lelaki itu menonjok dinding hotel beberapa kali untuk melampiaskan amarahnya.

Herlan tidak terima.

Dia ingin penjelasan yang lebih detail dari pemutusan hubungan yang dilakukan Hana. Hingga sekian lama berdiri di depan pintu, Herlan beranjak dari sana dengan hati yang super kesal.

Friska (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang