Pulang sekolah paling enak adalah rebahan di ranjang empuk. Ditemani drakor dan juga berbagai macam cemilan. Oh, jangan lupakan es krim yang setia menemani gadis cantik ini.
"Sayang turun sebentar" teriak mama Leona dari dapur.
"Ada apa sih ma, kebiasaan deh suka teriak."
"Beliin susu di minimarket, mama mau buat sesuatu" Leona yang mendengar itu mendengus kesal. Di saat seru-serunya lihat scane uwuw malah di suruh ke minimarket.
Dengan langkah malas Leona keluar rumah dna menuju garasi rumahnya. Pandangan Leona jatuh pada sepeda lipat berwarna hitam miliknya.
Letak minimarket memang tidak jauh, tapi karena cuaca sedang panas Leona sampai berkeringat. Sesampainya di minimarket Leona segera mengambil dua kotak susu. Saat ingin membayar belanjaannya, Leona kembali berbelok menuju rak jajan dan mengambil beberapa.
Saat mengantri di kasir, Leona di kejutkan dengan suara seseorang.
"Tumben banget ke minimarket sendiri?"
"Maaf, apa kita saling kenal?" Bukannya menjawab Leona malah kembali mengajukan pertanyaan pada orang itu. Jangan lupakan wajah julidnya.
"Ooh, kita belum kenal ya."
"Kenalin, Edgar Alferd." Lanjut Edgar dengan menjulurkan tangannya untuk berkenalan."Maaf ya Mas, saya ga butuh kenal anda. Nanti cowo saya marah. Permisi." Jawab Leona dengan berjalan ke kasir untuk membayar.
Sebelum kembali ke rumah, Leona duduk di bangku depan minimarket itu sebentar sebelum kembali mengayuh sepedanya untuk pulang."Mama ini belanjaannya, tadi Leona beli jajan pake uang mama juga." Ucapnya santai dan berlalu begitu saja menuju kamar.
Saat membuka pintu kamar, Leona di kejutkan dengan seorang lelaki yang sudah tidur terlentang di atas ranjang empuk miliknya. Bahkan selimut yang tadinya rapi sekarang sudah kusut, lebih parahnya lagi selimut itu berada di lantai sekarang.
Emosi Leona terpancing melihat kamarnya yang seperti kapal pecah. Dengan cepat Leona masuk dan menjambak rambut sang pelaku yang masuk kamarnya tanpa izin.
"Aww aww, ampun Na" lelaki itu merintih kesakitan karena jambakan Leona semakin kencang.
"Ngapain masuk masuk" tanya Leona terdengar kesal. Sedangkan yang di tanya masih sibuk merasakan rasa sakitnya.
"Di suruh mama masuk" jawab Edgar santai.
Ya memang mama Leona yang menyuruhnya masuk. Tentu karena Edgar mengadu jika dirinya dan Leona sedang bertengkar."Kebiasaan deh suka ngadu" sewot Leona dan melepaskan tangannya dari rambut Edgar. Edgar membenarkan posisi duduknya dan memberikan ciuman di pipi Leona.
"Ga boleh marah-marah nanti cepet tua kamu" Leona yang mendengar itu berlaga seolah jijik dengan ucapan Edgar. Padahal hatinya berbunga-bunga.
"Suka-suka gue dong" Edgar menyentil pelan mulut Leona. Dia tidak suka dengan panggilan lo-gue.
"Aku bukan gue" koreksi Edgar "keluar yuk, ada pasar malam"
"Males ah, jalan aja tuh sama pacar kamu"
"Cemburu ya?" Goda Edgar.
"Cemburu? Hahaha nggak dulu deh Al. Aku udah punya cowo juga" jawab Leona santai. Leona ingin tahu masih cemburu kah Edgar jika Leona dekat dengan lelaki lain.
"Apa? Cowo? Siapa?" Tanya Edgar dengan nada tidak suka.
"Hey santai, kenapa kalo aku punya cowo? Cemburu?" Tanya Leona mengejek.
"No!! Kamu ga boleh suka cowo lain!!" Tolak Edgar mentah-mentah. Tentu Edgar cemburu. Dan tidak boleh ada yang menjadikan Leona pacar selain dirinya. Egois? Ya begitulah.
"Iya-iya kalem dong. Keluar dulu, aku ganti baju dulu"
"Ga mau, ga ada temennya di luar "
"Ada kakek di bawah, keluar dulu ya" dengan sangat terpaksa Edgar keluar dari kamar Leona dan menghampiri kakek di taman belakang rumah.
•••••
Leona sangat senang karena Edgar mengajaknya pergi ke pasar malam. Selain dia bisa kembali dekat dengan Edgar, perutnya juga akan kenyang karena jajanan yang samgat banyak.
"Al beli es krim dulu ya" mereka berdua tengah berkeliling dengan bergandengan melihat beberapa pameran yang ada di pasar malam itu.
"Pak es krim cokelat 1" ucap Edgar pada penjual es krim tersebut. Leona yang ada di sampingnya menarik-narik baju Edgar. Edgar melihat dengan alis terangkat sebelah.
"Dua ya Al" ucap Leona dengan mata berkaca-kaca agar Edgar meng-iyakan permintaan nya.
"Nggak, satu aja" jawab Edgar ketus. Leona yang mendengar jawaban Edgar segera melepaskan tangannya dan pergi dari sana. Edgar tau Leona marah, tapi dia tidak mengejarnya.
Edgar melihat Leona duduk di bangku dengan wajah lesu. Edgar segera menghampiri nya. Mata Leona berbinar melihat 2 cup es krim cokelat di hadapannya.
Leona menoleh ke samping dan melihat Edgar yang membawa es krim itu."Di makan, gausah ngambek"
"Yey makasih Al sayang" ucap Leona senang. Tak lupa mendaratkan ciuman di pipi kiri Edgar. Edgar tersenyum melihat Leona yang dengan semangatnya memakan es krim cokelat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGAR ALFERD || ON GOING
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Up setiap hari Sedang memuat....