Leona Anastasia Baskara. Gadis yang memiliki otak sangat pintar dan cerdas. Gadis cantik dan cerewet itu memiliki masa suram yang hanya di ketahui oleh keluarganya saja.
Leona memiliki penyakit Leukemia stadium akhir. Penyakit yang berada dalam diri Leona tidak memiliki gejala apapun, membuat orang tuanya shock.
Saat itu Leona sedang makan malam dengan keluarganya. Tiba-tiba darah mengalir dari hidung Leona dan sesaat kemudian Leona jatuh pingsan.
Orang tua Leona dengan cepat membawa Leona ke rumah sakit terdekat. Leona langsung mendapat perawatan. Beberapa saat kemudian dokter keluar dan memberi tahu orang tua Leona tentang penyakit Leona.
Setelah Leona sadar, orang tuanya memberi tau penyakit yang di deritanya. Leona menangis sejadi-jadinya. Tidak ada yang ingin meninggal sebelum membahagiakan orang tuanya, termasuk Leona.
Mama Vannia pun menjelaskan bahwa Leona harus menjalani operasi di Jerman, karena di rumah sakit ini peralatannya kurang lengkap. Leona setuju dengan keputusan orang tuanya. Setelah dua hari Leona di rawat di rumah sakit, Leona di perbolehkan untuk pulang.
Sehari setelah Leona pulang dari rumah sakit, Leona mengajak ketiga sahabatnya untuk bermain di halaman rumah Edgar. Saat itulah Leona meminta ketiga sahabatnya untuk menunggunya 2 tahun.
Tak lupa Leona berpamitan dengan Clara. Leona menceritakan penyakit yang di deritanya. Clara sedih? Tentu. Dia takut jika operasi kakak cantik nya tidak berhasil. Tapi Leona meyakinkan Clara dan meminta doa agar semua berjalan lancar.
Setelah pulang dari rumah Edgar, Leona dan orang tuanya segera terbang menuju Jerman karena sang kakek telah menyiapkan segalanya di sana.
Operasi Leona berjalan dengan lancar, tapi Leona tidak diperbolehkan untuk kembali ke Jakarta lebih dulu untuk masa pemulihan. Akhirnya Leona menetap di Jerman selama 1 tahun 9 bulan.
•••••
"Al, boleh tanya nggak?" Saat ini Leona dan Edgar sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya. Malam tadi Edgar janji mau jemput Leona.
"Tanya aja"
"Kamu beneran suka sama Nora?" Tanya Leona to the point. Buat apa basa-basi kalo bisa langsung.
"Dulu awalnya cuma jadi pelampiasan Na, tapi lama-lama mulai sayang deh kayaknya. Dia baik juga, dia yang tenangin aku pas kamu pergi dulu. Aku juga kasihan karena dia ga punya siapa-siapa lagi" jawab Edgar panjang kali lebar kali tinggi.
"Dia ga baik Al" ucap Leona cepat. Edgar melihat Leona.
"Apa?"
"Oh enggak-enggak salah ngomong hihihi" ucap Leona dengan menampilkan deretan giginya.
"Jangan jahat-jahat ya, mau bagaimana pun dia pacar aku Na"
"Iya kalo inget"
Mereka sampai di parkiran. Arsen dan Genta masih duduk di atas motornya. Edgar keluar bersama dengan Leona, membuat semua mata menuju pada mereka berdua.
Saat itu juga terlihat Nora yang keluar bersama Nelly dari mobil Nelly. Tiba-tiba suasa menjadi panas bagi Nora.
"Pagi babunya Leona yang ganteng-ganteng" sapa Leona pada Arsen dan Genta.
"Minta jemput ato memang di jemput?" Sindir Genta pada Leona
" Al yang nawarin, buruk sangka mulu pikirab lo"
"Udah ayo masuk, bentar lagi bel. Berantem mulu kerjaan lo berdua" ucap Arsen bangkit dari duduknya. Baru saja melangkah, suara dari belakang menghentikan mereka ber empat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDGAR ALFERD || ON GOING
Genç Kurgu[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Up setiap hari Sedang memuat....