Enjoyヾ(^-^)ノ
Happy reading~~
Klikkkk....
Jimin membuka pintu kamar, dia masuk kedalam kamar Yoongi dan melihat sang pemilik kamar yang fokus pada ponselnya.
Jimin tersenyum, dia menutup pintu kamar kembali lalu berjalan kearah Yoongi, duduk di sisi ranjang lain memperhatikan wajah Yoongi.
"Yoon" Jimin mengguncangkan tubuh Yoongi, sejak awal Jimin masuk pria itu sama sekali tak menyadarinya.
"Ap?" Yoongi menoleh kearah Jimin, menatap lawan bicaranya dingin.
"Aish! Aku disini sejak beberapa saat yang lalu, kau tak melihatku sama sekali" Jimin mempout.
"Berhenti mengoceh, tidur saja" Yoongi kembali fokus pada ponselnya, mengabaikan Jimin yang menatapnya dengan wajah kesal.
"Huh!" Jimin mendengus kesal, dia menarik kasar selimut dan membaringkan tubuhnya menghadap kearah balkon dengan wajah kesal. Jimin menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut, membiarkan setengah wajahnya tak tertutup oleh selimut.
Yoongi mengabaikannya, dia tetap fokus memperhatikan layar ponselnya, padahal sejak tadi dia hanya menggeser-geser menu di layar ponselnya.
Hening seketika, Jimin sudah mulai tertidur dengan nyaman, dan masuk ke alam mimpinya. Sementara itu, Mata Yoongi melirik kearah Jimin yang tertidur membelakanginya. Terdengar helaan nafas panjang dari pria itu, dia meletakkan ponselnya diatas nakas dan beralih membuka laci nakas, meraih sebuah kotak ponsel dan menatapnya.
Beberapa waktu yang lalu, dia menyuruh seorang Art untuk membelikannya sebuah ponsel baru yang rencananya akan dia berikan pada Jimin malam ini. Tapi semua itu gagal saat Yoongi melihat Eunwoo memeluk Jimin saat itu, jadi dia mengurungkan niatnya untuk memberikan ponsel ini pada Jimin.
Yoongi kembali meletakkan kotak ponsel itu ke laci nakas, dia menutup laci nakas dan bergegas tidur karna besok dia akan ada kelas pagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi ini Yoongi bangun lebih awal daripada Jimin, dia sudah keluar dari kamar mandi sejak 5 menit yang lalu dan kini dia tengah memakai pakaiannya dan bersiap untuk pergi ke kampus.
Tok... Tok... Tok...
"Den Yoon, Tuan Min memanggilmu di ruang kerjanya" Ucap Art dari luar kamar Yoongi.
"Tunggu sebentar" Saut Yoongi, dia mempercepat memakai pakaiannya lalu bergegas keluar dari kamar meninggalkan Jimin yang masih tertidur dengan pulas.
Klikkkk.....
Yoongi membuka pintu kamar, dia melihat sang Art masih berada di depan pintu.
"Pergilah, saya akan menemui papah" Ucap Yoongi.
Art mengangguk, dia pergi segera setelah Yoongi mengatakan itu. Sementara Yoongi, dia langsung menuju ke kamar Tuan Min yang berada di lantai satu.
Sampai di depan kamar Tuan Min, Yoongi mengetuk pintu kamar lebih dulu.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk" Ucap Tuan Min dari dalam kamar.
Yoongi membuka pintu kamar sang ayah setelah di persilahkan masuk, dia menghampiri Tuan Min yang tengah berada di meja kerjanya.
"Ada apa?" Tanya Yoongi tanpa basa-basi.
Tuan Min yang awalnya fokus pada komputer kini beralih menatap anaknya. Tatapnya terlihat serius seperti ingin menginterogasi Yoongi. Yoongi sudah biasa dengan tatapan itu, dia tak peduli Tuan Min ingin menatapnya seperti apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE JIMINNIE FAIRY "YoonMin" (END)
Jugendliteratur"Aku bukan manusia, aku seorang peri" -Park Jimin ⚠WARNING!!!⚠ -BXB -BL -SHIPPER -YOONMIN