Part 7

45 4 0
                                    

Sun POV

Siang ini Nooina tak bisa menemaniku makan siang. Dia ada urusan dengan percobaan sainsnya yang harus dikumpulkan akhir minggu ini. Terpaksa aku harus menghabiskan waktu istirahat siangku sendiri. Aku sangat malas makan sendiri siang ini, tapi perutku tak bisa kompromi karena pagi tadipun aku tidak sarapan. Dengan berat aku langkahkan kakiku menuju kantin sekolah. Setelah mengambil sepiring .... Akupun mencari tempat duduk kosong yang sekiranya tak dimiliki oleh 'kelompok' manapun di sekolah ini. Hal-hal seperti ini sangat merepotkan karena biasanya aku hanya mengekor pada Nooina. Ah, akhirnya ada satu tempat yang cukup tak terlihat di pojok kantin, semoga aku tak mengganggu siapapun disana.

"Hoi, anak baru!!" mendadak suara Kak Claire melengking nyaring di belakangku, membuat anak-anak di sekitarku memperhatikan

"Ah...Hai Kak" balasku salah tingkah ditengah tatapan tajam murid lain

"Makan sendirian? Menyedihkan sekali? Mau kutemani?" Kak Claire duduk didepan mejaku

"Woey Claire, lama sekali? Kau tak makan" Lambai sesosok cowok pendek bertampang lucu

Kak Claire menghela nafas menatapnya. Tak sampai semenit, ia meraih tanganku dan menarikku

"Ayo ikut kami saja" Ajaknya

"Ah ti..tidak usah kak, aku tak apa" Jawabku sungkan

"Ha, mana boleh kau menolak senior?" Dia berkeras dan menarik tanganku. Buru-buru kuambil piringku dan mengikutinya ke arah bangku para siswa Gifted.

Total ada delapan anak yang sudah ada di meja tersebut, hanya tiga yang kukenal, Kak Claire, Kak Punn yang melambai padaku, dan tentu saja Kak Wave...yang membuang muka padaku. Hei, apa salahku! Aku jadi makin rikuh di meja ini.

"Siapa ini Claire?" Tanya seorang siswi berambut lurus panjang

"Ah, dia adik kelasku di Klub Drama"

"Waw, impressive sekali, jarang sekali Claire mengajak makan 'adik kelas'-nya" Goda anak laki-laki bermuka lucu tadi

"Diam Ohm! I'm her heroes today, jangan menambahkan kalimat tak perlu!" Bantah Claire

"I just save your day, right!" Ucap Kak Claire padaku

"Aah...yaa..kurasa.." Jawabku tak yakin

"Tak usah sungkan, aku tahu kau berterima kasih padaku nanti. Ok aku kenalkan saja lah ya. Yang diujung sana ada si Kembar, lalu ada si cantik yang membosankan-Namtaarn, Girl Crushku-Mon, Bocah yang tampak konyol itu-Ohm, ini pacarku yang paling baik hati-Punn, dan dia, kau juga sudah ketemu di waktu lalu kan? Pria membosankan itu-Wave, jangan dengarkan apapun darinya tentangku!" Kak Claire mengenalkan seluruhnya dalam satu kali jalan. Kecepatannya berbicara dan mengatur nafas memang mengagumkan.

"Ah...aku Sun, aku anak kelas 1.3, maafkan aku menggangu waktu makan siang kalian" Aku memperkenalkan diriku

"Kenapa kau mengajaknya kesini?" Kak Wave tampak sangat kesal pada Kak Claire

"Ah...maafkan aku, kurasa aku tak sebaiknya disini..." Aku bersiap beranjak karena situasinya tampak kurang baik. Kurasa kabur adalah jalan terbaik. Tapi Kak Punn menahan tanganku.

"Hei, Wave sudahlah...Hari ini saja, tidak usah bicarakan perang kita...bukankah kita juga perlu istirahat?" Lerai Kak Punn

Perang apa sih? Dari kemarin Kak Wave selalu menyebut peperangan. Aku tak yakin Thailand masih dilanda peperangan seperti zaman dulu.

"Terserah kalian saja lah" Kak Wave makin kesal dan kembali menyantap makanannya tanpa peduli padaku dan yang lainnya.

"Oke, Sun...jadi kau anak kelas satu ya? Bagaimana kau bisa kenal dengan nenek sihir ini?" Tanya Kak Ohm sambil nyengir

"Haaaa...kau ini minta dipukul ya memang" Kak Claire melayangkan tinjunya pada Kak Ohm

"Haha...entahlah ya, kami kenal di klub drama"

"Hooo...jadi kau anak klub drama juga...apa tidak capek melihat senior seperti ini?"

"Ah, bukan sih...aku di klub musik, hanya saja saat ini sedang membantu klub drama untuk pementasan musikalnya"

"Wah, Punn...ini sih anakmu di klub musik!"

"Lho, kau anak klub musik? Kau suka main apa? Aku tak pernah melihatmu di klub rasanya?" Punn tampak penasaran

"Haha...iya kak aku memang tak terlalu terlihat, kami para anak satu biasanya masuk klub saat sebelum berlatih dan setelahnya"

"Wah klubmu kacau sekali Punn?" Ejek Jack

"Hmm, maaf...aku juga tak tahu kalau ada hal seperti itu di Klub karena aku juga jarang latihan bersama mereka. Aku berlatih di ruangan khusus di klub, jadi tak terlalu memperhatikan yang lain"

"Ah tak apa kak, bukan salahmu" Ucapku tak enak

"Hey, beraninya kau cari gara-gara sama pacarku ya, Ha..Ha...Punn tak mungkin membiarkan hal-hal semacam itu kalau terjadi didepannya" Kak Claire tampak kesal pada si Kembar yang cengar-cengir diujung

"Haah berisik sekali kalian ini, apa tidak bisa makan dengan tenang, ha? Dia pemain violin dan piano, klub musikmu sangat kacau Punn, dan kau terlalu naif untuk bilang tidak tahu. Kita disini juga tahu semua hal yang berjalan di sekolah ini sangat timpang. Dan kau...kalau kau kesini hanya untuk mengadukan nasibmu pada kami, kau salah tempat. Yang bisa menolongmu itu dirimu sendiri!" Kak Wave tampak kesal sekali padaku

"A...aku tak bermaksud seperti itu...aku bahkan tidak meminta duduk disini! Bukankah sudah kubilang kak, tak semudah itu...bagi anak-anak seperti kami yang tak terlihat ini...jangan pernah menasehati, kalian memang tidak akan pernah mengerti!"

Aku berteriak pada mereka dan segera berlalu dari situ diiringi tatapan dari anak-anak kelas atas yang sedang makan di area situ. Aku merasa wajahku panas, mataku berarir, aku butuh toilet, segera.

Sound of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang