Part 15

41 5 0
                                    

Sun POV

Aku kembali menimang jaket itu sebelum akhirnya kembali memasukkannya dalam paperbag.

"Wooi... Kau sudah memeluk jaket itu selama 2 minggu terakhir! Harusnya sekalian saja tak usah dikembalikan" Nooina menggodaku

"Nooina! Aku cuma ingin menyampaikan rasa terimakasih ku padanya... Bagaimanapun, dia kan sudah menolongku"

Aku kembali termenung mengingat kejadian yang lalu. Aku masih heran kenapa Phi Wave mau berbuat seperti itu. Melihat perangainya selama ini akan lebih masuk akal kalau dia acuh tak acuh saja sambil memberi tatapan 'Tuh Kan Apa KuBilang'. Tapi nyatanya, dia-pun peduli pada masalah kami yang mungkin sama sekali tak berhubungan dengannya.

'Hmmm tidak-tidak...aku akan segera mengembalikannya.' Pikirku sambil mengembalikan jaket itu kedalam paperbag. Kuselipkan coklat ucapan terimakasihku untuknya sambil berharap semoga dia tidak salah sangka (seharusnya sih tidak karena sepertinya isi kepalanya cuma deret angka).

Aku masih menimbang dimana aku harus mengembalikannya. Ke kelas Phi Wave jelas tidak mungkin karena aku yakin pasti akan jadi pusat perhatian. Di kantin pun kurasa mustahil mengingat insiden kantin yang lalu, bisa-bisa nanti ceramah tajamnya itu bakal kudengar lagi. Ada satu tempat yang kurasa akan dia datangi saat istirahat siang, Atap sekolah. Tapi aku bahkan tak tahu apakah dia akan datang atau tidak.

'Apa aku harus meminta nomornya ke Phi Claire? Hmmm...aah, tidak tidak...sudah gila apa'

Kusudahi perang batin tak berkesudahan ini dengan beranjak ke kelas sambil membawa tas dan memasukkan paperbag ini ke dalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sound of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang