20. Fear

1.8K 171 461
                                    

Cha Young duduk di kursi taman rooftop seorang diri, ia menatap lampu-lampu kota yang semakin benderang.

"Apa yang terjadi padaku?" Cha Young merapatkan jas besar yang di berikan Vincenzo.

DRET.. DRET..

"Ne" Cha Young mengangkat panggilan bertuliskan Kang Mo di layar nya.

"Kau belum tidur?"

"Ye, Oppa. apa Oppa juga belum tidur?"

"Eumm"

"Waeyo?"

"Hanya tak bisa"

"Kau terlalu banyak meminum kopi?" Cha Young sedikit tertawa, itu hanya ia dengar dari kebanyakan orang.

"Aniya aku hanya memikirkan laki-laki itu"

"Laki-laki?"

"Apa dia suami mu?"

"Maksud mu laki-laki yang bersamaku tadi?" Cha Young tertunduk sesal walaupun Kang Mo tak akan mungkin melihat nya.

"Ne"

"Eumm"

"Woah" Cha Young mendengar suara berat itu menjadi gemetar.

"Mianhae, Oppa"

"Andai aku berada di posisinya"

"Oppa"

"Eumm"

"Apa perasaan mu tak berubah?"

"Tentu berubah"

"Kau membenci ku?"

"Aniya, aku tak akan bisa membencimu walaupun aku sangat ingin" Kang Mo sedikit tertawa.

"Apa kita akan bersama?" Tanya Cha Young membuat mereka hening untuk sesaat.

"Kau yang menentukan"

"Bagaimana kau menjelaskan tentang diriku kepada keluarga mu? Ku rasa banyak orang yang sudah tau aku adalah istri.."

"Vincenzo Cassano?" Sela Kang Mo.

"Kau mengenalnya?"

"Tentu tidak tapi tak sulit menemukan tentang nya, ternyata dia orang yang hebat"

"Ne, aku setuju"

"Harusnya kau jatuh cinta padanya, Cha" Ucapan itu berhasil membuat Cha Young diam seribu bahasa.

"Cha?" Sapa Kang Mo karena wanita itu tak bersuara.

"Ah, ye. Mianhae aku sedikit terpesona dengan pemandangan ku"

"Apa itu orang yang berlalu lalang?"

"Aniya, hanya lampu-lampu kota"

"Oh"

"Oppa, aku menemukan ayah ku"

"Jinjja?"

"Eumm"

"Kau sudah bertemu?"

"Aku memikirkan itu, haruskah aku bertemu?"

"Cha, kenali diri mu sendiri sebelum mengenal orang lain" Lagi-lagi ucapan Kang Mo membuatnya berpikir, Cha Young setuju dengan itu.

Wanita itu selama ini hanya seperti angin yang tak bisa menetap.

DRET..

Sebuah pesan masuk untuknya di sela telpon dan Cha Young memilih untuk membacanya karena itu Vincenzo.

SOMEWHERE TO BEGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang