~MENCOBA UNTUK MENERIMA TAKDIR 🔞

28 7 0
                                    

"Maafin papa Mizuki..." lirih aragasaki sembari memeluk jenazah Mizuki.

"Pah.." panggil seseorang yang tak lain adalah haruki yaitu putra keduanya.

"Kenapa nak?" tanya Aragasaki sembari menoleh kearah haruki.

"Kata om rei, jenazah Mizuki udah bisa dibawa pulang, biar bisa dimakamin pah" Jawab Haruki.

"Ya sudah kalau gitu, papah mau siapin semuanya dulu ya nak" ucap Aragasaki sambil mengelus kepala haruki.

"Iya pah" jawab haruki.

Aragasaki pun langsung keluar dari kamar jenazah, kini haruki masih didalam, hanya diam sembari melangkah mendekati jenazah Mizuki.

"Andai gua datang lebih cepat,pasti keadaan nya gak kayak gini.... Maafin gua Mizuki" lirih haruki sembari menatap wajah Mizuki untuk terakhir kalinya.

beberapa saat kemudian, haruki langsung menutup wajah Mizuki dengan kain putih tadi, setelah itu langsung keluar dari kamar mayat.

"Pada akhirnya, juki nggak akan pernah tau kalau dia bukan anak kandung papa" lirih haruki yang berdiri didepan kamar mayat.

*****

Satu jam kemudian, jenazah Mizuki yang sudah berada didalam peti mayat pun dimasukkan kedalam mobil jenazah untuk dibawa pulang.

Saat mobil jenazah itu melaju keluar perkarangan rumah sakit menuju rumah duka. Terlihat dua mobil dan satu motor, yang mengikuti dari belakang. Itu adalah Miura Aragasaki sendiri dengan mobilnya, mobil yang satunya Tsukasa, Ryubi, Reo, Tomoya, Koki, Umika beserta ibu Tsuyosi yaitu Sora hayami. Sedangkan yang mengikuti dengan motor adalah Hyoma.

Haruki hanya terdiam mematung dikoridor depan rumah sakit, sembari melihat mobil jenazah itu berlalu pergi dengan sirene melengkingnya yang samar samar hilang dipendengeran.

*****

Kini haruki sedang berjalan menuju kamar yui.

Di ruang VVIP 3, dimana Yui dirawat. Terdapat yanaka Tengah duduk sembari melihat layar ponselnya disebelah Yui yang belum sadar.

"Permisi" haruki.

Yanaka menoleh ke sumber suara "ada apa?" tanya yanaka dingin. Dia masih kesal dengan kejadian tadi.

"y-yui masih belum sadar yah?" tanya haruki.

"Belum" jawab yanaka singkat.

"o-oh. btw nih buat lu, d-dari mizuki" haruki yang langsung menyodorkan kotak beludru warna orange yang dia pegang kearah yanaka.

"g-gua juga nitip punya Yui" Dia juga menyodorkan kotak beludru warna silver kearah Yanaka.

"Dari Mizuki?" yanaka mengambil kotak beludru tersebut. "Kok lu yang ngasih? Kenapa nggak Mizukinya langsung? Terus tu anak dimana sekarang?" tanya yanaka.

"d-dia u-u-udah p-p-pulang -k-ke...." ucapan haruki yang terbata bata.

"Kemana? Kerumah?" tanya yanaka.

"B-bukan t-tapi ke Rahmatullah yan" ucap haruki yang keceplosan.

"Si goblokkkk!! ngapain lu kasih tau!" batin haruki.

"Haaa?" yanaka melongo "phhtt!!Ahahaha, lo ngomong apaan si bang? jangan ngaco deh" ujar yanaka sembari tertawa, dia mungkin berfikir bahwa haruki hanya bercanda.

"Yan. gue serius. Gua ngomong jujur soal Mizuki" ucap haruki yang mulai jujur.

Yanaka seketika menghentikan tawanya, raut wajahnya pun berubah menjadi datar. "M-maksud lo?"

The Twins Of Aragasaki Family [ 𝙀𝙉𝘿 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang