Author P.O.V
"Cha Junho brengsek." Itulah yang tertulis di buku note Hazel. Di belakang sana memang dipenuhi nama itu karena sering ia tulis di kala penat untuk menaikkan mood. Namun kali ini Hazel menulisnya diikuti sumpah serapah.
Junho membuatnya kesal total.
Iya. Dia memang nyadar kalau Junho tak menyukainya, bahkan membencinya. Tapi apakah harus dia ungkapkan secara gamblang seperti itu?
Dasar lelaki jahat.
Tetapi ganteng, huh!
Hazel membanting kepalanya di atas meja sampai akhir pelajaran. Rasa-rasanya pertemuan Junho bukannya manis malah berbuah pahit. Sudah tak dapat ucapan ultah, malu karena insiden pulau, ia pun juga harus menerima kenyataan kalau Junho biasa aja walau tau Hazel ditembak sama Dongyun. Bahkan puncaknya, Junho terang-terang menjelek-jelekan Hazel di depan muka Hazel sendiri.
Memang sebenci itukah Junho padanya? Memangnya Hazel salah apa sama dia? Satu-satunya kesalahan Hazel hanya karena terlalu pintar sampai menyulitkannya untuk meraih peringkat pertama.
Tapi apakah harus segitunya membenci rival? Bukankah cara bersaingnya itu sangat tidak sehat?Hazel tak mengerti hingga sampai akhir pelajaran, ia tak bisa berkonsenterasi sama sekali. Apalagi tau berkali-kali Dongyun mengirim pesan ke ponselnya yang sama sekali tak ia balas karena moodnya sedang hancur karena Cha Junho, membuatnya sampai sakit kepala segala. Sepertinya ia harus cepat pulang untuk tidur setelah ini, karena mungkin sikap sensitifnya ini juga buah dari begadang semalaman.
"Zel lo ngapa sih, kok serem?" Tanya Jova yang jadi teman sebangku Hazel. Sedari tadi ia perhatikan Hazel aneh sekali. Tumben banget kaya gak konsen belajar, menghela napas berat berkali-kali, sudah gitu pakai acara jatuhin jidat ke meja. Kan Jova jadi heran lihatnya.
"Zel, sehat lo?" tanya Jova makin curiga karena dari penampakannya, Hazel keliatan letoy sekali seperti gak makin seminggu.
"Wassap guys! Eh kang prenjon, kenapa lo?" Shera yang baru datang dari kelas sebelah tampak heran juga melihat Hazel yang tak ada tenaga setelah disakiti ayang.
"Gapapa. Hanya capek aja." Jawab Hazel pelan.
"Iya lo abis OSN pasti capek. Dah balik aja terus istirahat. Muka lo pucet banget udahan." Ucap Jova prihatin. Hazel mengangguk pelan lalu mulai mengemasi barang-barangnya.
Tak lama berselang, ada orang ganteng masuk yang membuat beberapa cewek kesandung saat melihat visualnya yang nampol banget. Siapa lagi kalau bukan Kim Dongyun?
Dia nyamperin Hazel tuh setelah dari tadi pesannya nggak dibales-bales sama cewek itu.
"Zel." Dongyun menyapa yang hanya disenyumin kecil sama Hazel. Dalam hatinya agak nyesel karena malah ketemu Dongyun di saat-saat seperti ini. Dia lagi nggak pengen ingat kalau cowok ini punya rasa yang lebih kepadanya. Terlebih, moodnya lagi ringsek karena Junho. Tapi apa boleh buat, dia nggak mungkin jutekin apalagi sampai ngusir lelaki softie ini.
"Yun, Hazel aneh nih. Habis dari perpus dia linglung banget kek ketempelan."
"Kenapa? Lo sakit?" Tanya Dongyun dengan ekspresi berubah khawatir setelah memerhatikan Hazel benar-benar.
Hazel hanya menggeleng pelan.
"Woy Yun, mereka udah reservasi, cepet ya, gue duluan!" Minseo tiba-tiba datang menghampiri Dongyun dan bilang begitu.
"Iya duluan aja." Jawab Dongyun.
"Eh, lo berdua juga ikut kan?" tanya Minseo menunda langkahnya sejenak untuk bertanya ke Jova dan Shera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Mirage✓ Junho
FanfictionGimana sih rasanya hidup dikelilingi para trainee yang sebentar lagi akan debut jadi idola? Apalagi jika salah satu dari trainee tersebut adalah pacar kamu sendiri? --- Ini adalah kisah Hazel, gadis beruntung yang dipacari oleh salah satu trainee be...