🌻7: Finally, Taken

13 2 0
                                    


Hazel akhirnya kembali masuk sekolah setelah hari ke empat semenjak kejadian di restoran. Pukul 6 lewat 15 menit, Hazel sudah sampai di kelas. Ia pikir kelas masih kosong, namun ternyata di sana sudah ada Jova yang sudah datang, tengah termangu menatap keluar jendela belakang sambil menggumam sendiri.

"Ya ampun mendung banget di luar. Song Kang oppa pasti kedinginan." Lirihnya memandang ke luar jendela dengan sendu. Kalau suasananya kaya gini, mendukung sekali rasanya untuk menggalau.

"Kira-kita Hazel udah sehat belum ya?"

"Udah kok."

"WOY KAGETTT!" Jova terkejut banget waktu ada yang tiba-tiba nyahutin. Mana suaranya mirip banget sama Hazel. Eh, pas menoleh, ternyata beneran kalau itu Hazel yang nongol sambil nyengir seperti tak ada dosa.

"Ya ampun Hazel lo kemana aja sih! Kenapa baru nongol?!" Seru Jova teriak sambil megang kedua pundak Hazel. Setengah kesel setengah seneng melihat sahabatnya itu kelihatan baik-baik aja.

"Sorry. Kemaren gue berobat sekalian liburan ke rumah nenek gue, healing di sana bentaran."

"Kok gak ngabarin sih?"

"Di sana pegunungan, susah sinyal BTW." Hazel melancarkan dustanya seperti yang sudah ia persiapkan sebelum datang ke sekolah.

"Tapi lo serius gapapa? Keadaan lo gimana sekarang?"

"So much better."

"Lo sakit apa sih?"

"Kecapekan sama banyak pikiran. Biasalah penyakitnya anak jaman jigeum."

"Udah makanya lo jangan ikut lomba dulu deh sampe semesteran. Lo tuh gampang sakit malah belajar mulu!"

"Santai. Gue gapapa."

Hazel menaruh tasnya di atas meja. Lantas jadi teringat dengan tas putihnya yang belum kembali ke pelukannya hingga sekarang.

"Oh ya tas gue mana?"

"Eh tas apaan?"

"Tas yang gue titipin pas makan di resto."

"Memangnya lo nitip tas?" Jova terbelalak.

"Memang ga dikasih tau sama Dongyun buat bawain?"

Jova menggeleng.

"Shera?"

"Kayaknya engga juga deh, soalnya kami kemaren balik bareng, cuma bawa tas masing-masing."

"Yaudah, berarti dibawa sama Dongyun." Ucap Hazel lantas membuka buku pelajarannya, "...mana minjem catetan lo selama empat hari kemaren."

"Astaga nanti dulu deh belajarnya. Ngobrol dulu bentar nanti buku gue bisa lo bawa pulang." Kesal Jova duduk di sebelah Hazel.

Hazel menyengir setelahnya, "Yaudah ngobrol apa?"

"Apa aja lah, gue kesepian banget selama empat hari ini gak ada lo. Mana Shera juga dua hari terakhir gak masuk."

"Lah kenapa?"

"Katanya ada keperluan keluarga. Tapi dia gak kasih tau apaan."

"Jadi lo dua harian ini sendirian?"

"Iya lah. Kan temen gue hanya kalian berdua."

"Kasihan banget lo."

"Makanya jangan sakit lagi. Gue gak betah sendirian. Apalagi selama lo gak ada, gue yang jadi target tunjuk mulu sama Pak Leman."

Hazel tertawa mendengar keluhan sahabatnya itu. Mereka terus mengobrol sampai kelas makin ramai didatangi siswa lain. Termasuk Shera yang menghampiri kelas duo sohibnya itu terlebih dahulu sebelum masuk ke kelasnya sendiri.

Broken Mirage✓ JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang