"Apa?"
"Eh? Oooh..... itu mandu, iya. Mandu."
"Ada apa dengan mandu?"
Tae-Hyeong mendekati Yun-Gi, dia berdiri di depan pintu untuk pergi kamar ganti.
"Kenapa kau kemari?"
Yun-Gi membuka matanya perlahan dan berdiri di dekat pintu. Baru saja dia berbicara, dia baru menyadari bahwa dirinya sendiri untuk menjaga diri seolah si majikan yang jahat baru saja berbuat hal buruk pada pembantu rumah tangganya, dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Dengan dia yang setengah sadar, dan menyadari betul bahwa dirinya mengagumi tubuh telanjang milik Tae-Hyeong, dia merasa itu adalah pikiran yang gila.
"Apa ada masalah jika aku berganti pakaian dulu?"
"Tidak! Masalahnya. Aku terkejut karena kau tidak mengenakan apa-apa tadi, aku hanya ingin bertanya apakah ada panci untuk mengukus mandu di dapur."
"Aku tidak tahu ini membuatmu terkejut. Bukankah mandu itu dikukus menggunakan panci kukus?"
"Panci kukus? Apakah di rumah ini ada itu?"
"Aku tidak tahu. Saat pindah, Sekretaris Jin yang mengatur semuanya. Lalu, mau sampai kapan kau menghalangi pintu itu. Aku ingin berganti pakaian."
Dibandingkan dengan cara bicara Yun-Gi yang tidak karuan, Tae-Hyeong selalu menjawab dirinya dengan suara yang tenang tetapi kata-katanya terasa kuat. Itulah pesona dan karisma aneh yang dimiliki seorang Tae-Hyeong.
Yun-Gi yaang tumbuh bersama dengan Tae-Hyeong sejak lama, sering mendapatkan waktu kesulitan. Bahkan hingga sekarang ini, Tae-Hyeong tidak menggodanya dan hanya terdiam menatap Yun-Gi yang sedang menundukkan pandangan.
"Aku perlu makan mandu kukus..."
"Pakai saja microwave dan makan."
"Kalau seperti itu tidak ada rasanya."
"Kau bisa membuat mandu rebus."
"Mandu rebus? Benar, kenapa tidak terpikirkan olehku."
"Sudah selesai 'kan? Sekarang minggir."
Yun-Gi yang tidak terpikirkan oleh mandu rebus, mengelus dada Tae-Hyeong ke atas dan ke bawah dengan senang.
"Memang, lulusan dari Harvard pemikirannya berbeda..."
"Jangan menyentuh sembarangan."
Dengan wajahnya yang membeku, Tae-Hyeong menepuk tangan Yun-Gi yang menyentuh dadanya. Yun-Gi terkejut dengan tepukan itu tanpa menjauhkan tangannya dan malah menatap Tae-Hyeong. Dia mengerutkan keningnya.
Wajah ini mungkin bagi orang lain adalah ekspresi Tae-Hyeong yang marah, tetapi Yun-Gi tahu itu. Wajah itu menunjukkan ekspresi Tae-Hyeong ketika ada yang sulit. Yun-Gi menatap Tae-Hyeong dan tidak bergerak, memikirkan apa yang kira-kira mengganggu pikiran Tae-Hyeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kohibitasi Yang Disengaja || TAEGI
Fanfic"Ro-Un-ah, Samchon senang hidup dengan nyaman. Aku berharap Ayahmu akan memberiku makan dan menggunakan aku selama sisa hidupku. Kenapa aku tidak bisa memperbaharui kontraknya....." Chae Yun-Gi, yang dulunya adalah manajer umum Perusahaan SD, menjad...