[22]

16K 1.1K 40
                                    

HALLO BESTIE!💜

E-BOOK MAS DUDA SAYANG SUDAH TERBIT DI GOOGLE PLAYSTORE DAN PLAYBOOK. LINK PEMBELIAN ADA DI BIO PROFIL AKU ATAU KALIAN BISA DM INSTAGRAM AKU @CANTIKAPTRII ATAU TELEGRAM AKU DI @CPTRII

JANGAN LUPA BELI MAS DUDA SAYANG VERSI E-BOOK YAA BESTIE KARENA ISINYA JAUH LEBIH PANJANG DAN SEPERTI YANG KALIAN HARAPKAN.☺️

TERIMAKASIH BESTIE-BESTIE YANG SUDAH SUPPORT MAS DUDA SAYANG DAN MEMBERIKAN KOMENTAR LUCU-LUCU😚😚

LANGSUNG AJA 🚀🚀🚀

Selamat Membaca Bestie!💜

* * *

Saga menarik nafas secara berulang-ulang kali dengan cepat. Kini emosinya sudah sampai diatas kepala.

Baru saja Reno mengiriminya sebuah pesan berupa foto, dimana menampilkan Ashana yang sedang melihat menu.

Tidak lupa dengan teks yang disematkan oleh sepupupunya itu.

Kalau Jodoh gak kemana.

Rasanya, Saga ingin menghampiri Ashana dan menarik perempuan itu untuk pulang.

Ashana harus jauh-jauh dari Reno!

"Santai aja kali."

Saga menoleh dan menatap tajam kearah Yudha yang baru saja masuk ke dalam ruangan Saga.

Yudha sudah tahu penyebab Sahabat sekaligus Bos nya itu yang terlihat menahan emosi serta berjalan mundar-mandir dengan sesekali mengacak rambutnya.

Sangat terlihat berantakan.

"Ashana gak akan diambil juga sama Reno."

Saga memilih diam.

"Kalo emang Ashana suka sama Reno kenapa gak dari dulu ajakan? Waktu Reno deketin Ashana?"

Saga sudah menceritakan beberapa cerita ke pada Yudha demi meminta saran. Walaupun Yudha terkenal suka gunta ganti perempuan. Lelaki itu sangat dapat diandalkan untuk diminta sebuah solusi.

Buktinya, Saga menarik Yudha untuk menjadi Sekertaris nya.

"Itu karna Ashana masih sayang sama Mantannya." Jawab Saga ketus.

Yudha tertawa kecil, "Apa bedanya sekarang? Bukannya dia sayang sama lo? Seharusnya lo bisa lihat kalau Ashana sudah sayang sama satu orang dia akan konsisten."

Saga terdiam.

"Kalau lo masih kaya gini, kemungkinan berarti lo gak percaya sama Ashana, calon istri lo sendiri."

Saga benar-benar terdiam. Perkataan Yudha benar adanya. Ashana tipikal perempuan setia dan tidak macam-macam.

Dulu, waktu dengan Selli, ia tidak seperti ini. Bahkan Selli jauh lebih memiliki lingkup pertemanan dimana kebanyakan lelaki dan Saga mengetahui beberapa diantaranya menyukai mendiang istrinya itu.

Saga mengambil duduk dikursinya, lalu memejamkan mata.

* * *

Reno tersenyum dengan lebarnya, mata lelaki itu berbinar ketika menatap kearah Ashana.

Perempuan itu, setelah ia tinggali tanpa kabar selama hampir satu tahun kini sudah bertumbuh sangat cantik.

"Jadi kamu benar-benar tidak kangen aku, Shan?"

Ashana tertawa kecil. Tidak Saga, tidak Reno, mengapa kedua sepupu itu menuntut rasa rindu kepada Ashana?

"Jangan ketawa, Shan. Kamu semakin cantik kalau tertawa."

Mas Duda Sayang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang