Dan kesalahan besar dilakukan oleh Jeon waktu itu adalah,
-tidak mengunci pintu dari dalam.
...................
"BR*NGS*K! CEPAT! AKU AKAN TERLAMBAT! ADA CLIENT YANG SUDAH MENUNGGU KU!"
Mobil Pagani Huayra Imola, melaju cepat membelah jalanan kota Daegu.
"Berhenti berteriak Jeon, sekejap lagi kita akan sampai. Ngomong-ngomong kau cantik sekali habis mandi" ujar Kim Vicle santai sambil memacu mobil mahalnya.
Memutar bola matanya malas. Si Jeon sudah kehabisan akal untuk meladeni penulis yang menyetir di sampingnya itu.
"Setelah ini, jangan berani bertemu denganku lagi! Kita hanya sebatas mantan one night stand! Ingat itu Kim!" ujar Jeon penuh amarah.
"Jung...kau pikir aku memilih teman one night stand dengan sembarangan saat itu? Aku berani bertaruh, kau pasti sembarangan. Dan aku tidak." Kim Vicle menjeda sebentar perkataannya, kemudian melirik ke arah pria manis di sampingnya.
"...aku sudah lama mengincarmu, sejak kau kuliah di jurusan fashion design. Jadi, menyerahlah Jung dan jadi kekasihku saja"
Kata-kata yang terlontar dari Kim Vicle dan nada di dalamnya, tidak seperti rayuan untuk menjadi sepasang kekasih. Nadanya mirip mengancam, kalimatnya memerintah. Keromantisan di dalamnya punah.
Mendengar hal itu, si Jeon serasa ditarik ke masa lalu.
"Jadi kau adik tingkat yang selalu menaruh barang-barang berharga tidak lazim itu di loker ku?" ujar Jeon menelisik.
"Ya. Dan kau tidak pernah merespon pesan-pesan di dalamnya. Dulu aku sempat ingin melupakanmu. Tapi tidak bisa. Jadi, satu-satunya cara yang tepat bagiku untuk dekat denganmu, adalah begini"
Ya, Jung Hwa mengingat adik kelas dari jurusan sastra yang biasa saja. Memang tampan, tapi biasa saja. Anak itu selalu berusaha mengajaknya berbicara dan mendekat. Tapi tentu Jung Hwa selalu kabur. Bahkan Jung Hwa tidak tau nama anak itu. Tapi setelah menelisik lekuk wajah Kim Vicle....
Ya, adik tingkat di masa lalunya itu memang Kim Vicle.
Dan penampilan Kim Vicle saat kuliah dan hari ini sungguh berbeda. Glow up istilahnya, sampai Jeon Jung Hwa tidak mengenalinya.
"Kim, aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Aku sudah menyukai seseorang" ujar Jeon.
"Aku tidak peduli. Jung, kau racun, membuat darahku mengalun. Aku tidak bisa berhenti lagi. Bibirmu, kata-katamu, bagaimana kau memandangku. Semuanya racun yang sudah masuk terlalu jauh ke dalam diriku. Aku tidak bisa menemukannya pada orang lain, selain dirimu. Tiba-tiba aku suka kau, dan aku ingin kau. Perlu kau tau Jung, aku tidak pernah menyukai orang lain sampai seperti ini. Di definisi paling tinggi. Skalanya menukik Jung."
Untaian kata dari Kim Vicle tidak dipedulikan oleh Jeon.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di,
Jeon's Adictive.
Turun tergesa-gesa. Hell! Ini sudah lewat 15 menit! Mau ditaruh dimana wajahnya? Hal ini sangat memalukan baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/304504619-288-k144154.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNETE
RandomJeon hamil. Tapi, anak yang dikandungnya bukanlah milik kekasihnya.