11

3.3K 270 4
                                    

Mingyu memasukkan password apartemennya, ia masuk dan mendapati Wonwoo yang tertidur di sofa ruang tamu. Ia mendekat dan duduk di sisi sofa tersebut. Kedua matanya menatap Wonwoo dengan lekat.

Tangannya mendekat dan mengusap rambut Wonwoo dengan lembut, membuat empunya menggeliat kecil. Tentu ada yang Mingyu pikirkan, tentang apakah Wonwoo dekat dengannya hanya karena ia tampan dan punya uang? Seperti yang dikatakan Song Kang.

Ia menghela napasnya, bangkit dan meraih tubuh Wonwoo untuk memindahkannya. Ia menggendong Wonwoo ala bridal dan membawanya memasuki kamar, membaringkannya di tempat tidur.

Tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh Wonwoo, baru akan pergi, tangannya di tarik oleh Wonwoo hingga ia tersungkur jatuh menindih tubuh Wonwoo. Ia menatap wajah pria Jeon itu yang kedua matanya perlahan terbuka.

Wonwoo tersenyum, ia menahan tangan Mingyu yang akan bangkit. "Kau tidak mau menyentuhku hm?" Tanyanya dengan nada menggoda.

Mingyu menggigit bibir bawahnya. "Bukankah kau lelah, aku akan keluar dan teruskan tidurmu." Ia akan bangkit tapi di tarik kembali oleh Wonwoo.

Wonwoo melingkar kedua tangannya di tengkuk Mingyu, menahannya agar Mingyu tidak pergi. "Jangan.. Aku ingin melakukannya denganmu." Ucapnya lalu mengecup kening Mingyu.

Kedua mata Mingyu menatapnya lekat, perlahan, ia melepas kedua tangan Wonwoo dan membuat pemiliknya terheran. Mingyu bangkit dan menaiki tempat tidur, mengungkung Wonwoo dengan tangan kanan yang mengusap rahang kirinya.

Wonwoo tersenyum, ia melingkarkan kedua tangannya lagi di leher Mingyu, mendekatkannya dan mencium bibirnya, saling memagut bibir satu sama lain dengan menuntun.

Kedua mata Wonwoo terpejam, ia menekan tengkuk Mingyu agar ciuman itu menjadi lebih dalam, juga membuka mulutnya dan segera dimasuki oleh Mingyu. Saling bergelut dan melilit lidah satu sama lain.

Mencampur saliva keduanya hingga membuat Wonwoo melenguh, ia begitu menikmati ciuman itu. Wonwoo lalu melepasnya, ia mendorong tubuh Mingyu dan beralih ia yang mengungkungnya.

Tubuhnya merendah, ia menciumi wajah Mingyu dengan gerakan lembut dan lambat. Semakin turun dan menciumi juga menjilati leher Mingyu yang mendongak. Tangannya bergerak mengusap dada Mingyu yang tertutup kemeja.

Semakin turun hingga mengusap perut terbentuk Mingyu, ia juga menghindari luka tembak di perut kiri Mingyu, takut akan menyakitinya.

Wonwoo bangkit, duduk di pinggul Mingyu dan melepas baju yang ia gunakan. Ia meraih tangan Mingyu dan menyentuhkannya pada dadanya. Sementara Mingyu, ia hanya mengikut permainan Wonwoo sembari memujinya dalam diam.

Telapak tangan kanan Mingyu mengusap dada Wonwoo dan sedikit meremasnya. "Ughh.." Membuat empunya melenguh saat jemari Mingyu memilin putingnya. Mingyu bangkit, memangku Wonwoo di atas tubuhnya.

Wonwoo menurunkan kepalanya dan mencium Mingyu, saling memagut dengan ia yang mengusap tengkuk Mingyu dan Mingyu yang memeluknya dengan posesif.

Ciuman itu berlangsung selama beberapa saat, sebelum akhirnya ciuman Mingyu turun dan menciumi rahang Wonwoo, lebih turun lagi dan menyesap lehernya. Menjilatinya juga membuat karya di sana.

Ia mengusap punggung Wonwoo dengan sesekali menekannya. Ciumannya beralih ke dada Wonwoo yang membusung, menciumi dan memainkan lidahnya di puting kiri Wonwoo.

Tangan kirinya perlahan naik, mengusap dada kanan Wonwoo, meremasnya dan memilin putingnya. "A-ahh Mingyuh.." Desahan berhasil lolos begitu saja dari mulut Wonwoo. Ia merasa terangsang betul dengan sentuhan itu.

The Slave FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang