Day~4 part 2

2.1K 230 2
                                    




Jaemin masih saja di diami oleh kekasih mungilnya itu. Karena masalah mandi, bahkan jaemin tidak di perbolehkan duduk disebelah sih mungil yang sedang menonton acara kartun favoritnya itu.

Jaemin tersenyum semakin lebar melihat kekasihnya yang asyik menonton kartun dengan mata berbinar nya itu. Dia tidak menyangka kalau sih tsundere mungil itu adalah pecinta kartun kuda Nil itu. Tapi, jangan pernah katakan seperti itu dihadapan sih mungil jika tidak ingin di hajar olehnya.

"Injunie. Maafkan Nana hmm?" Ucap jaemin lalu mendekat dan duduk disebelah kekasihnya itu sembari mengusakkan wajahnya pada bahu kekasihnya itu.

"Sana. Kau menyebalkan. Pergi sana." Ucap renjun kesal.

"Ayolah injunie. Nana mengaku salah. Hmm? Jangan diamin Nana seperti ini." Rengek jaemin dan itu cukup membuat renjun kaget pasalnya sih datar itu juga bisa merengek seperti saat ini. Membuat renjun harus mengulum senyumnya.

"Tidak. Kau menyebalkan. Tidak ada kata maaf untukmu tuan Na Jaemin." Ucap renjun datar.

"Ayolah renjun. Aku tidak bisa kau abaikan begini." Rengek jaemin. Karena tidak tahan akhirnya renjun berbalik untuk menghadap pada kekasihnya itu dan memegang kepala kekasihnya itu agar diam dan menatapnya.

"Sudah. Hentikan rengekan mu itu." Ketus renjun.

"Tapi kau bel---" ucapan jaemin terputus begitu saja karena renjun mengecup bibir yang sejak tadi merengek itu. Membuat jaemin tersenyum seketika dan menatap intens kekasihnya yang menunduk dengan rona wajah yang sangat menggemaskan.

"Apa itu tandanya kau sudah memaafkan ku injunie?" Ucap jaemin dengan mata berbinar dan senyum lebarnya.

"Hmm." Ucap renjun sembari menganggukkan kepalanya. Jaemin sontak saja langsung mengangkat renjun ke pangkuannya dan menciumi pipi chubby itu lalu memeluknya erat.

"Nana!" Kesal renjun.

"Mianhe. Aku sangat senang sekali karena kekasihku sudah memaafkanku." Ucap jaemin tersenyum setelah melonggarkan sedikit pelukannya untuk melihat wajah merona kekasihnya itu.

"Kau menyebalkan." Ucap renjun malu lalu menunduk.

"Aku juga mencintaimu injunie." Ucap jaemin tersenyum dan itu cukup membuat renjun ikut tersenyum melihatnya.

Drrt....Drrt...Drrt....

Namun aktifitas keduanya harus di tunda sebentar karena ponsel renjun berbunyi dan diapun melihat nama ayahnya yang tertera pada layar ponselnya.

"Siapa?" Ucap jaemin melihat renjun.

"Baba." Ucap renjun.

"Angkat saja. Mungkin baba yuta merindukan anaknya." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk lalu mengangkat telponnya.

"Hallo baba? Ada apa?"

"Apa kita bisa bertemu injunie. Baba ingin memperkenalkan seseorang padamu."

"Maksud baba?" Bingung renjun.

"Baba ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat baba dan mama. Kau harus ingat sayang, kau adalah anak kami satu-satunya dan umurmu sudah cukup untuk menikah." Ucap yuta.

"Tapi baba injunie sebenarnya---"

"Baba tidak terima penolakan. Pokoknya malam ini kau harus datang ke jungsik restoran."

"Baik baba." Lalu panggilan berakhir dan jaemin dapat melihat kekasihnya mendadak cemberut.

"Ada apa sayang?" Ucap jaemin.

With Mr.J  of Seven Days (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang