Day~7 END!

2.4K 163 2
                                    





Keesokan harinya, renjun dan jaemin membereskan semua barang-barang mereka karena hukuman dari Haechan dan jeno telah selesai dan sekarang kedua orang itu akan pulang dan benar-benar menjalin hubungan seperti biasa. Bahkan akan disibukkan dengan urusan pernikahan keduanya.

"Sudah semua sayang?" Ucap jaemin.

"Hmm. Sudah semuanya." Ucap renjun mengangguk lalu tersenyum.

"Apa malam ini kita harus ikut berkumpul dengan mereka semua? Aku hanya ingin berdua denganmu saja." Rengek jaemin yang membuat renjun kaget karena seorang Na Jaemin yang sangat dingin dan datar bisa merengek begitu.

"Tentu saja nana. Lagian aku merindukan Yangyang. Tidak masalah. Setelah itu kita kan bisa bersama. Kau tidak lupa bukan kalau kita sangat sibuk sekali nantinya untuk acara pernikahan itu. Jadi, ini waktu yang tepat agar bisa menghabiskan waktu dengan sahabat kita." Ucap renjun.

"Baiklah. Aku ikut denganmu saja." Ucap jaemin sembari menghela nafasnya.

"Anak baik." Ucap renjun sembari mengelus kepala jaemin.

"Ayo." Ucap jaemin lalu menarik lembut tangan tunangannya itu dan mereka berdua segera pergi dari tempat itu.





































Malam harinya mereka berduapun pergi ke restoran yang telah di pesan secara privasi oleh jeno, mengingat jaemin dan dia bukanlah orang biasa. Jadi, mereka hanya ingin aman dan tidak di ganggu saja.

Di ruangan privasi...

"Kenapa mereka lama sekali. apa jangan-jangan mereka tidak jadi datang?" Ucap Yangyang.

"Mereka pasti datang Yangyang. Kau sabar saja." Ucap Haechan.

Ceklek.

Ketiga orang itu langsung mengalihkan atensi mereka ke pintu yang terbuka menampilkan jaemin dan renjun. Lalu keduanya duduk bersebelahan.

"Selamat untuk pertunangan kalian." Ucap Yangyang.

"Makasih Yangyang. Kau jangan marah, aku bukannya tidak memberitahumu tapi aku hanya lupa.' Ucap renjun menatap sahabatnya itu.

"Aku mengerti. Lagian aku sudah tau lebih dulu dari bunda dan ayahku." Ucap Yangyang.

"Kau memang sahabat yang terbaik Yangyang." Ucap renjun tersenyum.

"Tentu saja. Jaemin-ssi, tolong jangan menyakiti sahabatku." Ucap Yangyang.

"Aku mengerti." Datar jaemin.

"Pasti kalian akan sibuk mulai besok bukan?" Ucap jeno mencairkan suasana karena jaemin benar-benar sangat datar sekali.

"Hmm. Makanya kami menyempatkan waktu kemari." Ucap renjun tersenyum.

"Aku tidak menyangkah kalau kau akan duluan menikah dariku dan jeno." Ucap Haechan.

"Bukannya kau telah mengandung anak jeno sekarang Haechan? Apa kalian tidak akan segera menikah?" Ucap renjun bingung.

"Benar juga." Ucap jaemin datar.

"Ja—jadi begini renjun. Sebenarnya aku tidak hamil, saat itu aku hanya mencari alasan agar kau datang." Ucap Haechan menjelaskan sedangkan Yangyang hanya menggelengkan kepalanya atas kelakuan sahabatnya yang satu itu.

"Iya jaem, aku juga melakukannya agar kau datang." Ucap jeno.

"Kalian membohongi ku dan jaemin?" Ucap renjun datar.

"Aku minta maaf renjun, tapi aku melakukan ini agar kalian datang dan bertemu. Kalau aku ataupun jeno tidak melakukannya, mungkin kalian tidak akan bersama sekarang bukan?" Ucap Haechan.

"Iya, kamikan juga membantu kalian." Ucap jeno.

"Baiklah. Terimakasih karena sudah membantu." Ucap jaemin datar.

"Aku tetap kesal padamu Lee Haechan." Ketus renjun.

"Hmm. Mianhe renjunie sayang." Ucap Haechan tersenyum dan renjun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.




























________________
















Sebulan telah berlalu, dan hari ini adalah hari yang ditunggu oleh renjun dan jaemin, dimana mereka akan segera menikah dan bersama selamanya. Sekarang renjun sedang berada didalam ruangan bersama dengan winwin dan taeyong, juga ada Doyoung, ten, dan Yesung. Bahkan Haechan dan Yangyang juga berada didalam ruangan itu.

"Kau terlihat sangat cantik renjun." Ucap Yangyang.

"Kau benar Yangyang. Mommy beruntung mendapatkan menantu sepertimu sayang." Ucap taeyong tersenyum.

"Mommy juga cantik kok." Ucap renjun yang benar-benar tidak bisa tenang.

"Tenanglah renjun, kau tidak akan mati hanya karena menikah." Ucap Haechan.

"Aku sangat gugup sekali Haechan, karena ini akan menjadi yang pertama dan terakhir dalam hidupku." Ucap renjun kesal.

"Aku tau, tapi tenanglah. Kalau kau gugup kau bisa menghancurkan semuanya." Ucap Haechan.

"Haechan benar renjun, jangan terlalu gugup ada mama disini." Ucap winwin tersenyum pada anaknya.

"Hmm." Angguk renjun.

"Kau harus tenang renjun, nanti riasanmu bisa rusak kalau kau semakin gugup." Ucap ten.

"Ne." Angguk renjun mengerti.







Beberapa menit kemudian, jaemin dan renjun mengucapkan janji suci pernikahan mereka dihadapan semua orang yang hadir bahkan para wartawan yang meliput acara itu secara eksklusif saat ini. Semua tamu benar-benar ikut bahagia atas mereka berdua.

Jaemin menatap renjun yang telah sah menjadi pendampingnya dengan sangat memuja begitu pula dengan renjun, dan jangan lupakan tangan yang saling bertautan.

"Na Renjun, i love you" Ucap jaemin tersenyum.

"I love you too Na Jaemin." Balas renjun tersenyum manis dan jaeminpun langsung memeluk pinggang ramping istrinya itu dan menyatukan kening mereka.

"Selamat datang nyonya Na." Lirih jaemin yang hanya bisa didengar oleh renjun dan renjunpun tersenyum lalu dua belah bibir beda pemilik itupun menyatu dengan penuh cinta dan tepukan tangan semua tamu yang hadir bahkan beberapa sorakan kebahagiaan.


































THE END.


Reader-nim😁
End lagi deh yang ini😁
Semoga suka ya😁
Maaf jika tidak sesuai keinginan kalian ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
Makasih karena sudah selalu mendukung Ara ya😁
Nantikan karya Ara yang lainnya😁
We love you💚😍😘

With Mr.J  of Seven Days (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang