Season2?

933 100 0
                                    

•Chap 2
____________________







Twins sampai di sekolah menengah pertama mereka, dan terlihat keduanya langsung duduk di bangku mereka, dimana mereka memang duduk satu meja, hingga keduanya langsung melihat kedatangan jisung, seunghan dan xiao Ying.

"Kenapa lagi?" Datar chenle.

"Tidak ada hanya mau menikmati kecantikan sih kembar ini." Ucap xiao Ying yang memang suka sekali menggoda sih kembar na itu.

"Jangan menggodaku lagi Qian xiao Ying." Ucap chenle datar.

"Tidak bisa." Ucap xiao Ying.

"Kau?!" Kesal chenle menaikkan beberapa oktaf suaranya itu.

"Lele! Jangan berteriak, telingaku sakit" keluh eunseok.

"Lihat? Bahkan eunseok mengatakan kalau suaramu sangat ribut sekali." Ucap xiao Ying dan chenle langsung pergi dari kelas itu. Membuat eunseok juga mengikuti karena dia merasa bersalah pada adik kembarnya itu.

"Xiao Ying!* Kesal seunghan.

"Wae?"

"Kau aneh xiao Ying, Seung Han jelas marah karena kau menggoda crushnya." Ucap jisung datar.

"Aaa, aku lupa. Tapi, percuma saja sih. Lagian aku sangat yakin paman Na tidak akan membiarkan anaknya didekati oleh siapapun."

"Maksudmu?"

"Kata mamaku, Paman Na sangat posesif dan bibi na sangat mengerikan."

"Aku akan tetap berusaha."

"Lakukan saja. Semoga kau berhasil."

"Kau?!" Kesal Seung Han.

"Tapi kalau jisung aku percaya dia bisa dengan mudahnya mengambil hati Paman dan bibi Na."

"Apa maksudmu?"

"Maksudku, jisung bisa langsung sat set sat set, karena Paman dan bibi Lee bersahabat dengan Paman dan bibi na. Begitu " Ucap xiao Ying.

"Sudahlah, kenapa kalian sibuk sekali." Ucap jisung datar lalu pergi ke tempat duduknya. Sedangkan xiao Ying hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan jisung yang bersikap datar tapi mau.














At. Mansion Na.

Jaemin masih berusaha membujuk istri mungilnya yang masih merajuk padahal dia yang memulai lebih dulu, lalu diapun akhirnya mendekat dan memeluk renjun dari belakang.

"Injunie, jangan marah pada Nana lagi oke?" Rengek jaemin. Tapi renjun hanya diam saja dan hendak melepaskan pelukan jaemin tapi jaemin semakin memeluknya erat.

"Kau menyebalkan sih." Kesal renjun.

"Aku janji tak melakukan itu lagi injunie. Ne?" Rengek jaemin dan renjun langsung berbalik lalu melingkarkan tangannya pada leher jaemin. Sedangkan tangan jaemin masih setia berada di pinggang renjun.

"Aku tak mau memaafkanmu dengan mudah."

"Aku akan melakukan apapun babe."

"Benar?"

"Hmm." Angguk jaemin.

"Baiklah, jangan menggangguku dan berjarak 1 meter dariku. Mengerti?"

"Tapi?"

"Iya atau tidak sama sekali."

"Baiklah." Ucap jaemin lalu diapun melepaskan pelukannya karena renjun telah melepaskan lebih dulu dan langsung pergi untuk menonton televisi dimana drama yang biasa dia tonton sedang tayang saat ini. Sedangkan jaemin hanya bisa menatap istri mungilnya itu dari sofa single ruang tengah itu. Para maid yang menyaksikannya tersenyum karena tuan dan nyonya mereka masih sangat menggemaskan seperti pengantin baru.

Tak lama setelah itu, pintu mansion itu berbunyi dan maidpun membuka pintu lalu kedua orangtua jaemin dan renjunpun masuk karena mereka berempat yang berkunjung saat ini.

"Mama, mommy." Ucap renjun riang lalu memeluk winwin dan taeyong sedangkan jaehyun dan yuta hanya menggelengkan kepalanya melihat istri mereka yang menggemaskan bahkan jaemin aja tak berhenti menatap renjun sama sekali.

"Kau sepertinya sangat merindukan kami." Ucap taeyong.

"Tentu saja. Bagaimana kalau kita shopping mom, ma? Biarkan saja otusan, daddy, dan nana di rumah."

"Kamu yakin? Tumben sekali."

"Bukan tumben ma, tapi aku sedang marah pada jaemin yang menyebalkan dan aku ingin menghabiskan uangnya." Ucap renjun ketus, taeyong dan winwin hanya tersenyum mendengar semua perkataan renjun, karena walaupun sudah hampir 17 tahun pernikahan mereka, mereka masih seperti pengantin baru saja.

"Sayang. Bagaimana kalau nanti sih kembar pulang dan ingin makan? Kau taukan kalau mereka sangat lahap saat makan masakanmu."Ucap jaemin mendekat.

"Kau kan bisa masak sayang. Jadi hari ini kau saja yang masak untuk sih kembar. Jadi, aku akan pergi shopping atau aku tak akan memaafkanmu."

"Hmm." Angguk jaemin.

"Blackcard." Ucao renjun meminta pada jaemin, dan jaemin langsung memberikannya pada renjun.

"Oke, makasih sayang. Ayo ma, mom." Ucap renjun menggandeng winwin dan taeyong lalu pergi meninggalkan ketiga dominan itu. Yang hanya bisa menggelengkan kepala menghadapi sifat ketiga submissive nya masing-masing.
































••••

With Mr.J  of Seven Days (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang