Day-3 part 2

2.3K 255 3
                                    


Renjun dan jaemin sekarang tengah berjalan di sekitar pantai, dan renjun benar-benar sangat senang sekali karena berada di pantai. Jaemin yang melihat renjun telah berjalan lebih dulu. Sungguh jaemin merasa kalau renjun sangat tidak baik bagi jantungnya.

Lalu renjunpun tiba-tiba terjatuh hingga jaemin langsung menghampirinya dengan sangat cepat.

"Injunie? Kau baik-baik saja?" Ucap jaemin panik.

"Hmm. Kenapa kau sepanik itu tuan Na. Aku baik-baik saja." Ucap renjun tertawa karena melihat raut wajah jaemin.

"Kau menyebalkan Huang. Ayo berdiri." Ucap jaemin lalu membantu renjun berdiri. Dan setelahnya diapun mempuk-puk pasir agar hilang dari celana renjun bahkan sekitar celana bagian pantatnya.

"Ayo Nana, aku mau beli itu." Ucap renjun menunjuk salah satu penjual tteokbokki.

"Tapi kita kan baru makan injunie." Ucap jaemin bingung.

"Ayolah." Ucap renjun sembari beragyeo dan itu membuat jaemin tidak bisa menolak permintaan kekasihnya itu.

"Baiklah. Ayo." Ucap jaemin lalu menggenggam tangan renjun dan renjun sangat senang sekali lalu menggenggam balik tangan jaemin dan segera menarik kekasihnya itu. Jaemin benar-benar bingung karena bahagia renjun benar-benar sangat sederhana berbeda dari orang yang sering mendekatinya hanya karena hartanya saja.

"Ahjussi, beli tteokbokki nya yang pedas ya." Ucap renjun senang lalu melihat jaemin yang hanya menatapnya.

"Kau tidak mau?" Ucap renjun bingung.

"Tidak." Ucap jaemin.

"Yasudah." Ucap renjun lalu diapun menerima tteokbokki itu dan hendak membayarnya tapi telah lebih dulu di lakukan oleh jaemin.

"Aku bisa membayarnya jaemin." Ucap renjun.

"Tidak masalah. Kau adalah tanggung jawabku." Ucap jaemin tersenyum.

"Ini kembaliannya tuan." Ucap penjual itu.

"Tidak perlu ahjussi ambil saja." ucap jaemin.

"Makasih." Ucap penjualnya senang.

"Wah, Nana sangat baik. Ayo kita pulang. Aku ingin segera memakan ini." Ucap renjun tersenyum.

"Hmmm. ayo." Ucap jaemin lalu kembali menggenggam tangan renjun.

Di dalam villa, renjunpun langsung duduk di ruang tengah sembari menonton televisi dengan memakan tteokbokki dengan sangat lahap. Jaemin tersenyum lalu mengambilkan segelas air putih dan duduk disebelah renjun yang makan dengan sangat lucu apalagi pipi chubby yang semakin chubby saja membuat jaemin berusaha sangat keras untuk menahan dirinya.

"Makannya pelan-pelan saja aku juga tidak akan meminta." Ucap jaemin.

"Ini sangat lezat." Ucap renjun dan itu membuat jaemin tersenyum dan mengelus kepala kekasihnya itu.

"Aku bahkan bisa membuat yang lebih lezat lagi." Ucap jaemin.

"Benarkah? Kalau begitu kau harus membuatkan untukku kapan-kapan." Ucap renjun.

"Kapanpun kau mau aku akan buatkan." Ucap jaemin tersenyum.

"Harus." Ucap renjun.















Hari sudah menunjukkan pukul 22:00kst.  Dan renjun telah siap dengan setelan piyamanya sedangkan jaemin telah selesai dari tadi dan sedang melihat data perusahaannya melalui ponsel sembari bersandar pada sandaran tempat tidur itu. Renjun langsung mendekat dan duduk ditengah-tengah kaki jaemin karena pria itu sangat asyik dengan ponselnya. Jaemin yang menyadari renjun menyempil langsung mematikan ponselnya lalu memeluk perut rata itu.

"Kenapa hmm?" Ucap jaemin.

"Udaranya sangat dingin." Ucap renjun pelan.

"Kau tidak kuat dingin?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm." Ucap renjun sembari mengangguk dan jaemin langsung menaikkan selimut untuk menutupi mereka berdua.

"Bagaimana sekarang?" Ucap jaemin.

"Hangat." Ucap renjun bahkan wajahnya telah memerah karena malu.

"Ayo tidur. Pindahlah." Ucap jaemin.

"Tidak mau." Ucap renjun.

"Baiklah. Kalau begitu tidurlah seperti ini." Ucap jaemin lalu mengangkat renjun dan diapun mendudukkannya di pangkuannya dan menghadap padanya lalu diapun menidurkan tubuhnya dengan renjun diatasnya lalu selimut yang diangkat sampai hanya menyisakan kepala renjun yang sangat nyaman di dada jaemin. Lalu tangan jaemin yang melingkar erat di pinggangnya agar renjun tidak jatuh.

"Bukannya kau akan keram jika seperti ini?" Ucap renjun.

"Tidak akan. Kau kan tidak berat. Sudah sekarang ayo tidur." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Tap---" ucapan renjun terpotong karena jaemin mengecup bibirnya hingga renjun terdiam.

"Sudah sekarang tidur." Ucap jaemin lalu mengelus rambut renjun dan menutup matanya. Renjun yang malu melakukan hal yang sama sembari menikmati detak jantung jaemin dan elusan tangan kekasihnya itu. Membuat dia langsung jatuh tertidur dengan sangat nyenyak.




















































Tbc.

With Mr.J  of Seven Days (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang