Disini sekarang renjun berada di mansion besar seorang Na jaemin yang benar-benar sangat kaya raya sekali. Diapun masuk mengikuti jaemin bahkan sampai di ruang tengah mansion yang dipenuhi banyak maid itu.
"Tunggu disini sebentar. Aku akan mengganti bajuku. Setelahnya kita bisa berkeliling mansion ku ini." Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.
"Baiklah. Kau duduklah. Bibi tolong buatkan kekasihku minuman dan cemilan." Ucap jaemin sedikit berteriak.
"Baik tuan muda." Teriakan dari dapur lalu jaeminpun pergi kekamarnya menggunakan lift yang terdapat di ruang tengah. Renjun benar-benar sangat takjub sekali dengan mansion besar ini. Dia tidak menyangka kalau dia yang bukan siapa-siapa ini malah bisa berkencan dengan seorang Na Jaemin, walaupun baru beberapa saat yang lalu.
Lalu salah satu maid mengantarkan minuman dan cemilan untuk renjun, kalau di lihat dari usia mungkin maid itu seusia dengan orangtuanya.
"Silahkan tuan." Ucap maid itu.
"Terimakasih--"
"Bibi kwon. Panggil saja saya begitu." Ucap bibi kwon itu.
"Aaa baiklah. Apa bibi sudah lama bekerja disini?" Ucap renjun penasaran.
"Ya. Saat tuan dan nyonya menikah Na menikah dulu. Makanya saya sudah sangat mengenal tuan muda kami itu. Ini kali pertamanya tuan muda membawa orang selain tuan jeno." Ucap bibi kwon.
"Aaa"
"Dan saya cukup kaget mendengar kalau kau adalah kekasih tuan muda kami. Apa itu benar?" Ucap bibi kwon.
"I...iya bibi." Ucap renjun tersenyum.
"Kau sangat cantik sekali pantas saja tuan muda kami tertarik denganmu." Ucap bibi kwon.
"Bibi bisa saja." Ucap renjun yang ntah kenapa mendadak sangat malu lalu merasa sangat panas dan meminum jus yang diberikan oleh bibi kwon padanya.
Ting!
Lift terbuka dan terlihat jaemin dengan baju santainya lalu tersenyum sangat lebar pada renjun, hingga membuat renjun semakin memerah karena sangat malu sekali. Dan yang lebih parahnya jaemin langsung memeluk pinggang ramping renjun dihadapan bibi kwon membuatnya semakin malu dan menyembunyikan wajahnya yang memerah pada ceruk leher jaemin yang membuatnya dapat mencium aroma mint dari tubuh jaemin.
"Kau malu?" Ucap jaemin menahan kegemasan nya pada kekasihnya itu.
"Diamlah. Aku sangat malu sekali sekarang." Ucap renjun ketus.
"Bibi bagaimana kekasihku ini? Apa menurutmu Daddy dan mommy akan setuju?" Ucap jaemin tersenyum.
"Pasti tuan muda. Kekasihmu sangat cantik dan menggemaskan. Semoga kalian selalu bahagia. Apa ada yang tuan muda butuhkan lagi?" Ucap bibi kwon tersenyum senang melihat kebahagiaan atasannya itu.
"Sepertinya tidak. Aku akan membuat kekasihku ini tidak malu lagi. Kau bisa pergi." Ucap jaemin dan bibi kwon pun pergi untuk meninggalkan mereka berdua.
"Mau berapa lama lagi kau bersembunyi renjun?" Ucap jaemin mengulum senyumnya.
Lalu renjunpun mengangkat kepalanya dan menatap jaemin dengan sengit lalu melepaskan pelukan tangan jaemin pada pinggangnya dan duduk dengan wajah ditekuk.
"Kau marah padaku?" Ucap jaemin duduk disebelah renjun lalu memeluk lengan kekasih mungilnya itu.
"Tentu saja. Kau ternyata sangat menyebalkan. Kau bukan pria dingin, cuek yang mereka katakan tapi pria manja, dan menyebalkan." Ketus renjun lalu memakan cemilan nya.
"Maafkan aku kalau begitu." Ucap jaemin tersenyum.
"Lepas. Aku belum memaafkanmu. Jadi jangan menyentuhku." Ucap renjun lalu menjauh dari jaemin beberapa jarak.
"Ayolah sayang. Aku berjanji tidak akan menggodamu lagi hmm?" Ucap jaemin tersenyum bahkan menjewer kedua telinga nya sendiri.
"Baiklah." Ucap renjun lalu diapun langsung membaringkan tubuh mungilnya dan menjadikan paha jaemin sebagai bantalan bagi kepalanya itu.
"Apa kau lelah?" Ucap jaemin sembari melihat renjun dan mengelus kepalanya.
"Hmm. Apa kau tidak lelah setiap harinya selalu memiliki jadwal yang padat kalau aku mungkin tidak akan tahan." Ucap renjun sembari menutup matanya dan menikmati elusan tangan jaemin pada kepalanya. Jaemin tersenyum melihat kekasihnya yang benar-benar sangat menggemaskan itu. Coba saja dulu dia berani berbicara mungkin sekarang hubungannya sudah lebih serius dari ini. Dia tidak sabar ingin menikahi renjun dan bahagia dengan keluarganya. pasti akan sangat menyenangkan.
"Kau sengaja juga kan mengatakan pada orangtua ku kalau aku lebih baik menginap disini karena lebih dekat." Ucap renjun curiga tapi tidak membuka matanya.
"Hmm. Tapi, itu karena aku ingin bersama deng--" ucapan jaemin terhenti ketika dia mendengar dengkuran halus dari kekasihnya yang menandakan kalau sang kekasih telah tertidur dengan sangat nyenyak sekali.
"Kau benar-benar sangat menggemaskan. Aku tidak tahan untuk segera menikahimu agar aku bisa selalu bersama denganmu dan menjadi salah satu dari sekian banyak kebahagiaanmu." Monolog jaemin lalu diapun mendekatkan wajahnya pada wajah renjun dan dua benda kenyal beda pemilik itupun menyatu. Jaemin mencium renjun untuk yang pertama kalinya saat renjun tertidur. Hanya ciuman biasa saja tanpa lumatan sama sekali dan renjun juga tidak terganggu dengan hal itu sama sekali.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Mr.J of Seven Days (jaemren) END✔
Fanfictionberkisah tentang Huang Renjun yang terpaksa bersama dengan Na Jaemin seorang pria dingin karena kekalahan dalam permainannya dan keterpaksaan seorang Na Jaemin yang harus mengikuti semua akibat kekalahan mereka itu. mpreg! jaemren area! bxb boyslove...