"Jun, liat Oci gak lo?" Tanya Jihoon saat melihat Junkyu di parkiran. Sementara yang ditanya mengerutkan dahinya.
"Bukannya lo yang berangkat bareng dia? Aneh lo nanya sama gue, rumah kalian aja sebelahan" ucap Junkyu.
"Gue berangkat bareng Lia" ucap Jihoon. "Lo gak nelfon dia?" Tanya Junkyu. Jihoon menggelengkan kepalanya membuat Junkyu menghela nafas.
"Ya lo telfon dong kok bego banget sih?!"
"Kok lo ngegas?!" Junkyu hanya mengendikan bahunya kemudian turun dari motor sport miliknya. "Dah lah gue ke kelas dulu, bye beban" ucap Junkyu.
"Sialan lo"
"Gak diangkat" gumam Jihoon setelah mencoba menelfon sahabatnya.
Sementara itu di rumah, Yoshi baru saja tertidur setelah diberi obat oleh sang bunda. Tadinya Haruto ingin menemanin sang kakak, tapi bunda melarang karena Haruto harus kuliah. Yoshi hanya lebih tua satu tahun daripada adiknya.
"Pasti kakak kecapean ya sampai mendadak gini sakitnya" ucap bunda menatap putra sulungnya itu sendu. Setelah memastikan Yoshi benar-benar terlelap, bunda keluar dari kamarnya.
"Haruto!!" Panggilan itu membuat Haruto membalikan badannya. Dilihatnya Jihoon berlari kecil menghampirinya.
"Kenapa bang?" Tanya Haruto. "Oci mana?" Tanya Jihoon balik. "Lah abang gak tau? Kakak sakit jadi dia gak ngampus" ucap Haruto membuat Jihoon terkejut.
"Sakit?" Haruto mengangguk. "Lagian abang tadi gak ke rumah, gue kira abang udah tau" ucap Haruto.
"Ya udah makasih, nanti gue ke rumah" ucap Jihoon sebelum pergi. Haruto hanya menganggukan kepalanya.
***
"Bunda..." Yoshi terbangun dan memanggil sang bunda karena pintu terbuka. "Kok lo gak bilang sakit?" Tanya Jihoon membuat Yoshi terkejut langsung membuka matanya.
"Kok lo di sini?" Jihoon tidak menjawab, melainkan dia mendekat dan duduk di pinggir ranjang Yoshi.
"Panas banget" ucap Jihoon ketika Ia mencoba menempelkan punggung tangannya di dahi Yoshi. Sementara Yoshi tengah menahan mati-matian perasaannya saat ini.
"Gue gapapa Ji" ucap Yoshi menyingkirkan perlahan tangan Jihoon. "Gue kira lo kemana gak ngampus. Gue kha-"
"Lo tau gue sakit dari siapa?" Potong Yoshi. "Dari Haruto" jawab Jihoon. "Lo udah makan? Nih gue juga bawa buah. Sorry gak banyak soalnya tadi Lia minta pulang cepet" ucap Jihoon. Yoshi hanya menampilkan senyumannya.
"Lo sayang banget sama Lia?" Yoshi merutuki dirinya karena bertanya seperti itu. Dilihatnya Jihoon tersenyum lembut dan tulus. "Lo tau gak sih gimana besarnya gunung, luasnya samudera? Sayang gue ke Lia melebihi itu" ucap Jihoon membuat Yoshi meringis.
"Lo kenapa gak nyari pacar sih? Padahal ada tuh Karina, Giselle, Nakyung juga cantik Heejin bahkan Yujin?" Yoshi hanya menggeleng.
"Gue belum mau pacaran" ucap Yoshi. Jihoon terkekeh mendengar jawaban sahabatnya itu. "Hati-hati belok lo" ucap Jihoon membuat hati Yoshi tercubit.
'Sayangnya emang iya Ji' batin Yoshi.
"Gue percaya jodoh yang dikasih Tuhan yang terbaik" ucap Yoshi. Jihoon hanya mengangguk kemudian berdiri. "Gue balik dulu deh mau mandi, ganti baju, makan habis itu telfonan sama ayang" ucap Jihoon.
"Ya udah sana lo" usir Yoshi. "Dih ngusir, iya iya nih gue pulang. Cepet sembuh lo Ci"
Setelah Jihoon pergi, barulah Yoshi bernafas lega. Capek juga ya pura-pura.
Yoshi menatap keranjang buah di atas nakas. "Gimana gue gak makin cinta sama lo" gumamnya.
"Kak, Haru masuk ya?" Yoshi menoleh ke arah pintu saat dibuka. "Kamu bukannya bilang futsal?" Tanya Yoshi. Haruto geleng. "Mau jagain kakak" ucap Haruto.
"Kok gitu? Kamu kan udah janji sama temen-temen mau futsal" bukannya menjawab, Haruto malah naik ke atas tempat tidur Yoshi kemudian menidurkan dirinya. Tenang, Haruto sudah mandi kok tadi.
"Kondisi kakak lebih penting" ucap Haruto. Yoshi mengulurkan tangannya untuk mengusak rambut Haruto. "Kakak jangan pacaran ya?" Pinta Haruto membuat Yoshi mengerutkan keningnya. "Kenapa?" Tanya Yoshi. "Haru takut kakak disakitin. Haru gak mau ada yang bikin kakak nangis" ucap Haruto. Yoshi hanya tersenyum tanpa menjawab. Sudah biasa Haruto seperti ini.
"Jangan khawatir" ucapnya setelah sekian lama, namun Haruto sudah tertidur.
"Semoga kamu gak kaget kalo tau kakak yang sebenarnya" gumam Yoshi pelan.
****
"Ci lo beneran sakit kemarin?" Tanya Junkyu yang di sampingnya ada Mashiho. Yoshi mengangguk.
"Wajah kakak juga masih pucet gini" ucap Mashiho. "Gapapa kok ini udah mendingan" ucap Yoshi. Suaranya masih terdengar parau.
"Gue gabung ya di sini" ucap Jihoon tiba-tiba membuat ketiganya menoleh. Tidak hanya sendiri, ternyata Jihoon bersama Lia. "Kenalin nih Lia pacar gue" ucap Jihoon.
"Hai gue Lia" ucap gadis itu. Junkyu dan Mashiho saling menoleh. Sebenarnya Mashiho tahu dari Junkyu sih memang mulutnya ember.
"Gue Mashiho, panggil aja Cio" ucap Mashiho. "Gue Junkyu, lo udah kenal" ucap Junkyu. Lia tersenyum dan mengangguk kemudian tatapannya beralih pada Yoshi yang sejak tadi menunduk.
"Lo Yoshi kan? Jihoon cerita banyak tentang lo sahabatnya. Gue Lia salam kenal ya" ucap Lia dengan senyum cerahnya. Yoshi menatap gadis cantik itu kemudian mengangguk. "Iya" ucap Yoshi.
Setelah itu suasana hening. Hanya ada obrolan antara Jihoon dan Lia yang terlihat asik bercanda sambil bermesraan. Sementara Yoshi mati-matian menahan air matanya. Junkyu melihat hal itu.
"Gue mau ke perpus deh, Ci lo bilang hari ini mau ngerjain tugas kan? Bareng gue yok sama Cio" ucap Junkyu yang berdiri membuat Jihoon dan Lia mengalihkan atensi mereka.
"Tumben banget lo ke perpus" ejek Jihoon. "Panas gue liat orang pacaran gak tau tempat" ucap Junkyu savage. "Dih iri lo?" Junkyu hanya menatapnya sinis kemudian menarik Yoshi lebih dulu diikuti Mashiho yang paham keadaan.
Bukannya ke perpustakaan, Junkyu dan Mashiho mengajak Yoshi ke rooftop.
"Nangis aja" ucap Junkyu. Yoshi yang sejak tadi menahan tangisannya langsung melepasnya begitu saja."Salah gak sih Jun kalo gue cemburu?" Tanya Yoshi yang masih terisak. Junkyu menatap Mashiho kemudian kembali menatap Yoshi.
"Gak ada yang salah Ci, lo berhak punya perasaan, lo berhak cemburu karena kita gak bisa memilih mau jatuh cinta sama siapa" ucap Junkyu. "Bener kak, kita gak bisa milih, tapi kita gak bisa berlarut buat sedih terus" ucap Mashiho yang ikut menenangkan Yoshi.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in You [END] ✔️
Fanfiction⚠️Warning⚠️ BXB Jangan dibawa kedunia nyata! Cerita ini cuma imajinasi penulis. Yang suka baca aja. "Gue tau gue salah Ji.. gue tau ini salah. Gak seharusnya gue nyimpen perasaan sama lo..." Yoshi berdiri menatap punggung Jihoon di depan sana. "Kal...