Seorang pemuda baru saja sampai di parkiran sebuah kampus. Ia melepas helmnya setelah mematikan mesin motornya. Hal itu tentu saja menyita seluruh perhatian mahasiswi di sana.
"Gila itu cowok ganteng bangett"
"Ada saingannya Yoshi nih"
"Tapi kalo disatuin sama Yoshi juga beuh melenyot juga gue"
Itulah bisikan yang terdengar. Jaehyuk hanya mengerutkan keningnya mendengar nama yang dibandingkan dengannya.
"Yoshi? Gantengan juga gue" gumamnya percaya diri. Pemuda itu kemudian turun dari motor dan memasuki loby dimana gedung rektorat berada. Dia akan menemui pamannya yang menjabat di sini untuk mengurus berkas kepindahan dirinya ke kampus ini.
Saat hendak berbelok ke arah kanan, tiba-tiba Ia bertabrakan dengan seseorang sehingga barang-barang yang di bawa orang itu terjatuh.
"Astaga maaf, maaf saya gak sengaja" ucapnya dengan suara lembut yang mengalun indah di telinga pemuda tadi. Ia menatap orang yang tadinya di tabrak tengah berjongkok memunguti barang-barangnya. Mau tak mau Ia juga ikut.
"Gue yang minta maaf" ucapnya membuat orang itu tersentak kemudian menatap pemuda itu. Dua pasang mata berbeda warna itu saling menatap satu sama lain.
"Maaf" ucapnya lagi. Setelah itu Ia berdiri dan pemuda tadi memberikan barang miliknya. "Terima kasih, sekali lagi maaf" ucapnya. "Gapapa"
"Saya harus buru-buru, sampai ketemu" ucapnya lalu pergi meninggalkan pemuda tampan yang masih menatapnya. Lalu matanya beralih melihat ke bawah dimana ada sebuah benda yang menarik perhatiannya. Kemudian Ia menunduk dan mengambilnya.
"Yoshi?? Jadi dia yang namanya Yoshi? Ganteng? Tapi dia cantik" gumamnya.
"Astaga Jaehyuk, kenapa kamu gak langsung nelfon paman hah?" Pemuda yang dipanggil itu terkejut karena sang paman datang. Ia kemudian menampilkan cengirannya. "Maaf paman" ucapnya.
"Ya sudah, kamu ikut paman" Jaehyuk menganggukan kepalanya.
Setelah mengurus semuanya, Jaehyuk dan pamannya mengobrol sebentar. "Paman apa tahu mahasiswa bernama Yoshi?" Tanya Jaehyuk.
"Yoshi? Kamu kenal? Hanya ada satu yang bernama Yoshi, dia adalah mahasiswa yang sangat berprestasi di sini" ucap sang paman.
"Jae cuma nanya, tadi gak sengaja nabrak terus Jae nemuin gelangnya jatuh" ucap Jaehyuk. "Udah kayak drama aja" ucap sang paman tertawa.
"Kalo mau cari dia di kelas teknik sipil gedung A lantai 2. Kelasnya paling ujung" ucap pamanya.
"Makasih paman kalo gitu Jae pamit dulu"
****
"Ci, gue cariin juga" ucap Jihoon saat menemukan Yoshi di kelas. "Gue? Kenapa?" Tanya Yoshi.
"Gak, lo gak ke kantin?" Tanya Jihoon. "Enggak" Jihoon hanya ber oh ria sebelum tiba-tiba ada yang memanggil Yoshi.
"Yoshi, ada yang nyari lo nih" ucap teman kelasnya. Yoshi dan Jihoon menoleh melihat orang asing yang berdiri di pintu kelas. Semua mahasiswi di kelas itu heboh karena pemuda yang mereka lihat tadi kini datang ke kelas. Yoshi berdiri kemudian menghampirinya.
"Kamu yang tadi kan?" Tanya Yoshi. Sementara pemuda itu, Jaehyuk tersenyum dan mengangguk. "Kenapa? Kamu mau minta ganti rugi ya? Jangan sekarang, saya lagi gak bawa uang" ucap Yoshi polos. Jaehyuk kan jadi melenyot.
"Lo jangan gemes-gemes dong" ucap Jaehyuk membuat Yoshi bingung. "Nih, ini punya lo kan?" Jaehyuk mengeluarkan gelang milik Yoshi.
"Oh yaampun iya ini punya aku, makasih ya. Tapi kamu nemuin ini dimana? Kok tau punya aku?" Tanya Yoshi. "Lo lupa kalo lo nabrak gue tadi? Dan siapa sih yang gak tau lo di kampus ini?" Tanya Jaehyuk membuat Yoshi mengangguk-anggukan kepalanya.
"Iya juga sih, tapi makasih yaa" ucap Yoshi. Jaehyuk mau meleleh aja rasanya.
"Oh ya gue Jaehyuk, lo bisa panggil gue Jae" ucap Jaehyuk.
"Saya-"
"Gak usah formal banget" potong Jaehyuk.
"Aku Yoshi, tapi dipanggil Oci" ucap Yoshi senyum dan menurut Jaehyuk itu menggemaskan.
"Gak usah lama-lama" ucap Jihoon yang tiba-tiba menyela. Jaehyuk hanya memberikan tatapan datar. Sedangkan Yoshi merasa tak enak.
"Jae sekali lagi makasih ya" Jaehyuk tersenyum. "Oke kalo gitu gue pergi dulu" ucap Jaehyuk. Setelah itu Jihoon narik Yoshi lagi ke bangku mereka.
"Lo jangan terlalu mudah percaya deh Ci sama dia" ucap Jihoon. "Kenapa sih? Dia kan baik" ucap Yoshi.
"Tapi menurut gue dia gak baik" ucap Jihoon. Yoshi menggelengkan kepalanya "Udah deh Ji" ucap Yoshi.
*****
"Hai ketemu lagi" Yoshi terkejut mendapati Jaehyuk berdiri di depannya. Dia lagi baca buku di taman kampus yang adem dan asri. Sejuk deh di sini.
"Kamu kuliah di sini?" Tanya Yoshi. Jaehyuk mengangguk kemudian duduk di depan Yoshi karena bangku itu ada meja jadi bisa berhadapan.
"Baru pindah" ucap Jaehyuk. "Oh ya? Pantes aja aku baru liat kamu" ucap Yoshi.
"Lo manis banget" puji Jaehyuk. "Makasih tapi pujian kamu pasaran" ucap Yoshi membuat senyum Jaehyuk semakin merekah. "Lo lucu juga ya" ucapnya. Belum juga di jawab tiba-tiba ada yang duduk di samping Yoshi.
"Ngapain lo deketin kakak gue?" Tanya Haruto. "Haru" tegur Yoshi. "Kata bang Jihoon orang ini gangguin kakak terus ya?" Tanya Haruto.
"Haru, dia gak gangguin kakak" ucap Yoshi. Tapi Haruto sudah terkena hasutan Jihoon jadi dia tidak akan percaya.
"Gue pengen temenan sama kakak lo" ucap Jaehyuk blak-blakan. "Gue gak percaya sama lo. Kakak gue baik, polos, tulus. Jadi lo gak boleh macem-macem" ucap Haruto membuat Jaehyuk terkekeh.
"Siapa juga yang mau nyakitin kakak lo? Dia terlalu berharga. Yang ada gue bonyok duluan di tangan lo" ucap Jaehyuk. Haruto tersenyum smirk. "Bagus kalo lo sadar. Ayo kak pulang" ucap Haruto.
"Jae, maaf ya, maaf banget" ucap Yoshi tak enak hati. "Gapapa santai, sampai ketemu lagi Ci" ucap Jaehyuk dengan senyuman hangatnya. Yoshi ikut tersenyum.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in You [END] ✔️
Fanfiction⚠️Warning⚠️ BXB Jangan dibawa kedunia nyata! Cerita ini cuma imajinasi penulis. Yang suka baca aja. "Gue tau gue salah Ji.. gue tau ini salah. Gak seharusnya gue nyimpen perasaan sama lo..." Yoshi berdiri menatap punggung Jihoon di depan sana. "Kal...