Yoshi

1.1K 117 14
                                    

Jihoon berlari dari parkiran Rumah Sakit menuju UGD. Sampai di sana Jihoon bertanya pada salah satu suster yang berjaga apakah ada pasien bernama Yoshinori.

"Pasien atas nama Yoshinori, korban kecelakaan masih ditangani di dalam. Mohon bersabar untuk menunggu" ucap suster tersebut.

"Mama, Oci bakalan baik-baik aja kan?" Tanya Jihoon. Mama hanya mengusap bahu anaknya sambil terus berdoa. "Tenang ya Ji, mama yakin Oci baik-baik aja"

Setelah memastikan, mama langsung mengabari orang tua Yoshi. Mereka syok dan Haruto yang mendengar bahwa sang kakak kecelakaan langsung meminta pulang ke Seoul.

Tidak lama, Junkyu juga datang bersama Doyoung adiknya. "Ji, gimana keadaan Oci?" Tanya Junkyu. Jihoon menggeleng karena Ia juga belum tahu.

"Maaf, apakah kami bisa bicara dengan keluarga Yoshinori?" Seorang anggota kepolisian menghampiri mereka. "Saya sahabat ibunya pak, orang tua Yoshi berada di Jepang" ucap mama Jihoon. "Baiklah mari ikut kami sebentar nyonya" ucapnya.










"Gimana kata polisi ma?" Tanya Jihoon setelah mamanya kembali. Mama terlihat menghela nafasnya dalam kemudian menatap sang anak.

"Kecelakaan itu disengaja Ji" ucap mama. Tentu saja Jihoon, Junkyu dan Doyoung terkejut. "Disengaja? Tapi gimana bisa ma?"

"Polisi udah ngecek cctv di area, ada mobil yang memang bersiap buat nunggu Oci. Lalu orang-orang yang mengejar Oci sengaja menggiringnya ke jalan" jelas mama. Jihoon mengepalkan kedua tangannya. Tidak lama setelah itu, dokter yang menangani Yoshi keluar ruangan.

"Dokter bagaimana keadaan Yoshi?" Tanya Jihoon.

"Ada keluarga pasien bernama Yoshinori?" Tanya dokter balik. "Saya walinya dokter, orang tua Yoshi sedang berada di luar negeri" ucap mama Jihoon. Dokter pun mengangguk kemudian menatap satu persatu mereka yang menunggu.

"Pasien mengalami luka yang cukup serius di bagian kepalanya. Besar kemungkinan pasien mengalami cidera kepala berat. Dia akan sering merasakan pusing. Selain itu, kedua kakinya mengalami kelumpuhan sementara dan harus dilakukan terapi. Untung bagian organ dalamnya tidak mengalami luka apapun. Pasien membutuhkan perawatan yang intensif" jelas dokter yang menangani Yoshi membuat semuanya kaget.

"Dok, tolong lakuin yang terbaik buat Oci" ucap Jihoon memohon.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Tolong doakan juga yang terbaik untuk pasien" ucap dokter itu.



"Maaf, ini handphone milik pasien" ucap seorang suster menyerahkan handphone itu pada Jihoon yang segera Ia terima. Jihoon mencoba membuka kunci layar yang ternyata polanya masih sama.

Wajah Jihoon langsung berubah dan terlihat menahan amaranya membuat Junkyu penasaran.

"Kenapa Ji?" Tanya Junkyu. "Jun, gue titip Yoshi dan mama. Gue ada urusan" ucap Jihoon langsung pergi tanpa menghiraukan Junkyu dan mama yang berteriak memanggilnya.











Jaehyuk masih berkeliling di area yang tak jauh dari Namsan. Dia mencoba mencari Yoshi meskipun Ia rasa mustahil. Namun tak lama kemudian handphonenya berdering. Melihat nama Yoshi tertera di layar membuat Jaehyuk langsung menggeser tombol hijau.

"Hallo Ci? Kamu dimana? Kamu gapapa? Aku-"

"Gue Jihoon, dimana lo?!" Jaehyuk menjauhkan handphonenya begitu mendengar suara Jihoon. Raut wajahnya berubah datar.

"Yoshi mana?" Tanya Jaehyuk.

"Gue tanya lo dimana bangsat?!"

"Namsan-"

Lost in You [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang