"Jae berat" Jaehyuk memang selalu menjahili Yoshi. Bisa dibayangkan tadi Dia menggendong Yoshi kemudian mengungkungnya di sofa. Jaehyuk juga mendusel manja di leher putih mulus milik Yoshi yang tentunya membuat empunya kegelian.
"Aku gemes banget sama kamu yang" ucap Jaehyuk. "Berat Jae, udah ah aku mau masak nih. Kamu gak laper emang?" Tanya Yoshi. Tadi mereka tidak sempat sarapan karena pagi-pagi ikut sibuk dengan keberangkatan kedua orang tua Jaehyuk.
"Pesen aja deh ya, aku kangen" Yoshi hanya menggelengkan kepalanya sambil kedua tangannya memainkan rambut tebal Jaehyuk.
"Iya tapi ini bangun dulu dong berat tau" protes Yoshi diiringi tawa oleh Jaehyuk. Akhirnya Jaehyuk bangkit dan mendudukan dirinya di sofa sambil mengamati Yoshi yang merapikan rambut dan baju kaosnya.
"Mau makan apa Ci?" Tanya Jaehyuk. Yoshi melihat menu-menu yang ada di aplikasi restoran cepat saji yang jaehyuk buka.
"Aku pengen chiken, tapi pengen rabokki juga" ucap Yoshi. "Ya udah keduanya aja. Apa lagi?" Yoshi menggeleng. "Gak itu aja"
Setelah memesan makanan, Jaehyuk menuju kamarnya mengambil beberapa buku untuk dibaca. Sedangkan Yoshi memilih merapikan ruang keluarga.
Beberapa saat kemudian terdengar bel pintu berbunyi membuat Yoshi menghentikan aktifitasnya. "Perasaan baru pesen kok udah nyampe?" Gumam Yoshi kemudian melangkah menuju pintu depan. Yoshi membuka pintu dan melihat sosok pemuda berdiri di depannya. Pemuda yang memiliki pahatan wajah sempurna dan terlihat kebingungan
"Maaf anda mencari siapa?" Tanya Yoshi. "Ini rumah Yoon Jaehyuk kan? Kamu siapa?" Tanyanya. Pemuda itu mengenal Jaehyuk?
"Iya, anda temannya Jaehyuk?" Tanya Yoshi.
"Bukan-"
"Ci, aku kira kemana. Kamu ngapain di sini?" Jaehyuk menghampiri Yoshi dan belum menyadari kehadiran seseorang.
"Je" tubuh Jaehyuk menegang ketika mendengar panggilan dari seseorang. Perlahan Jaehyuk mengalihkan pandangannya kini ke arah pemuda yang berdiri di depan Yoshi.
Sungguh Yoshi tidak mengerti situasi saat ini yang jelas dia sejak tadi hanya diam. Kepalanya sedikit pusing mendengar perdebatan dua manusia itu. Ingin sekali Yoshi pergi namun Jaehyuk menahan dengan menggenggam tangannya.
"Aku pernah bilang hubungan kita udah berakhir. Kenapa kamu muncul lagi?" Tanya Jaehyuk. "Berakhir? Aku gak pernah iyain kita berakhir Je" ucap pemuda itu tak terima.
"Terserah tapi kita udah gak ada hubungan lagi" ucap Jaehyuk.
"Karena dia kan?" Tunjuknya ke arah Yoshi. "Gak usah bawa-bawa dia, ini urusan aku sama kamu dan kita udah selesai paham? Sekarang kamu bisa pergi" ucap Jaehyuk setengah mengusir.
"Je! Aku balik ke sini karena kamu. Aku udah bilang kan aku ke luar negeri tuh buat lanjutin sekolah aku dulu. Kenapa kamu malah mutusin hubungan kita sih?!"
"Aku-"
"Jae" Jaehyuk menghentikan ucapannya lalu menatap Yoshi. "Lebih baik kalian bicarain ini baik-baik" ucap Yoshi. "Tapi Ci-" Jaehyuk tidak melanjutkan ucapannya ketika Yoshi memohon lewat matanya.
"Okey" ucap Jaehyuk akhirnya.
****
Dari balkon kamar Jaehyuk, Yoshi menatap kedua insan yang saat ini sedang berbicara di taman belakang. Yoshi tidak keluar balkon, Ia hanya mengintip dari dalam. Entah tapi rasanya sakit. Pemuda itu memeluk Jaehyuk dan terlihat menangis.
"Kenapa kisah cinta gue rumit banget sih" gumam Yoshi. Tidak ingin berlama-lama melihat adegan di bawah, Yoshi memilih untuk berbaring di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in You [END] ✔️
Fanfiction⚠️Warning⚠️ BXB Jangan dibawa kedunia nyata! Cerita ini cuma imajinasi penulis. Yang suka baca aja. "Gue tau gue salah Ji.. gue tau ini salah. Gak seharusnya gue nyimpen perasaan sama lo..." Yoshi berdiri menatap punggung Jihoon di depan sana. "Kal...