Jiyosh

1.2K 135 33
                                    

"Kak ayo makan dulu" ajak Mashiho. Sampai di apartemen, Mashiho langsung memasak makanan untuk Yoshi.

"Makasih Cio, maaf ngerepotin" ucap Yoshi. "Jangan gitu kak, anggep aja rumah sendiri. Lagian kak Oci juga udah Cio anggep kakak Cio sendiri" ucap Mashiho membuat Yoshi tersenyum. Junkyu tadi hanya mengantar sampai di depan karena dia harus kembali ke rumah.

Setelah selesai makan, Mashiho mengantar Yoshi ke kamar tamu yang akan menjadi kamar Yoshi sementara.

****

Hari ini Yoshi hendak pergi untuk jalan- jalan. Mashiho sudah berangkat ke kampus sejak tadi. Karena Yoshi bosan sendirian di apartemen, jadilah dia memilih keluar sendiri.

"Rindu banget sama Seoul. Tapi banyak kenangan pahit" gumam Yoshi. Lelah berjalan, Yoshi memilih duduk di salah satu bangku taman menikmati hamparan bunga yang tumbuh mekar.

"Kemana lagi ya?" Tanyanya pada diri sendiri. "Cari sarapan dulu deh" ucapnya lagi. Karena tadi dia melewatkan sarapan padahal Mashiho sudah memasak untuknya.

Yoshi melangkahkan kakinya kembali hendak mencari kedai atau kafe terdekat. Namun langkahnya terhenti seketika melihat pemandangan yang ada di seberang sana.































 Namun langkahnya terhenti seketika melihat pemandangan yang ada di seberang sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netranya sedikit berembun dan hatinya sakit. Tersadar dari lamunannya, Yoshi memilih pergi dan tidak jadi mencari sarapan.

"Bukan aku yang kamu mau" ucapnya.

.
.
.
.
.

"Kalo lo jalan nunduk yang ada nabrak" ucap seseorang membuat Yoshi langsung mendongak. Sosok Park Jihoon berdiri tak jauh di depannya.

"Jihoon.." gumam Yoshi. Jihoon tersenyum kemudian mendekati Yoshi yang terdiam di tempatnya.

"Lo nangis ya? Jelek banget" ejek Jihoon. Padahal hatinya senang. Awalnya dia memang memilih menghindar. Tapi kenyataannya Jihoon tidak bisa menjauh.

"Gue gak nangis tuh" elak Yoshi. "Masa? Kok hidung lo merah? Mata lo juga sembab" Yoshi memicingkan matanya kemudian memukul bahu Jihoon.

"Enggak! Minggir sana gue mau lewat" ucap Yoshi. Bukannya minggir, Jihoon malah tertawa. "Galak banget, dulu lo gak segalak ini"

Yoshi tidak menjawab namun melangkah ke samping menghindari Jihoon yang terus menggodanya. "Jangan ngikutin gue" ucap Yoshi berbalik dan hampir saja Jihoon menabrak pemuda manis itu.

"Siapa yang ngikutin, orang gue mau pulang" ucap Jihoon yang kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Yoshi yang menatapnya kesal. Jihoon itu sekarang menyebalkan di mata Yoshi.

Yoshi membiarkan Jihoon berjalan lebih dulu hingga berjarak 200 meter darinya, Yoshi diam-diam kabur memilih jalan lain.

Jihoon sadar dan terkekeh pelan "Gemes banget ayang" ucapnya lalu ikut berlari mengejar Yoshi.



Lost in You [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang