ALVABILLA 22

1.8K 58 6
                                    

Dark sedang bermasalah. Salah satu anggotanya sedang meregang nyawa akibat serangan dari pihak musuh. Alvaro sudah tau pelakunya. Meskipun, masih dugaan. Membalas? Itu pasti. Namun, ada satu hal yang ia takutkan. Keselamatan kekasihnya menjadi taruhannya kalau ia meladeni mereka.

Alvaro didesak anggotanya untuk segera membalas Black Blood---musuh Dark. Perbuatan mereka kali ini tidak bisa dimaafkan. Dark tidak pernah mengeroyok anggota Black Blood sampai meregang nyawa. Ini sudah keterlaluan.

"Gak perlu mikir lama lagi. Kita harus balas Galaksi cs," kata Aldo.

"Betul, Bos. Lagian tumben banget lo mikir-mikir, biasanya lo nyuruh kita langsung bertindak," sahut Fajar.

"Lo semua dengar! Bukan cuma anggota kita aja yang bisa dihabisi, tapi orang-orang terdekat kita juga bakal kena imbasnya!" balas Alvaro.

"Bener kata Al. Tapi Al, kita juga gak bisa cuma diam aja. Edric kritis," celetuk Ragil.

"Gue sendiri yang bakal ngurus mereka," ucap Alvaro yang setelah itu pergi dari markas.

Dimas mengejar Alvaro. "Al! Al!" panggilnya sembari berlari ke arah Alvaro.

"Bukan Galaksi yang bikin Edric kritis. Bukan anggotanya atau orang suruhan Galaksi juga. Gue udah selidiki. Menyangkut masalah pribadinya Edric," papar Dimas.

Dimas memang ahlinya dalam hal ini. Cowok itu beberapa kali membantu D
Dark menemukan seseorang yang sudah merusak markas atau mengeroyok anggota Dark.

"Lo yakin?"

"Lo ngeraguin gue?"

"Jelasin ke anak-anak yang sebenarnya. Gue tau mereka gak bakal dengerin gue," ucap Alvaro sembari melangkah pergi, tapi kembali berhenti.

"Gue serahin urusan Edric sama lo. Lo bisa ajak Fajar atau Ragil."

***
Hari ini Billa berencana mengajak Wanda jalan-jalan. Sudah lama wanita itu tidak merasakan dunia luar. Hari-harinya hanya dihabiskan berdiam diri di kamar. Mungkin kalau keluar kamar, Wanda hanya berjalan-jalan di halaman rumahnya yang cukup luas.

Sesampainya di rumah Alvaro, Billa melihat kekasihnya sedang bersantai ria sembari menonton film action.

"Kak Al!" panggil Billa sambil berlari menghampiri Alvaro.

Alvaro langsung mematikan televisi. Tontonannya tidak baik untuk anak dibawah umur. Billa menatap kekasihnya bingung. Padahal, ia sangat penasaran dengan film itu, tapi kenapa Alvaro malah mematikannya?

"Kenapa dimatiin?" tanya gadis mungil itu kesal.

"Gak baik kalau ditonton anak kecil," jawab Alvaro santai.

"Ih, Billa udah besar!" Tentu Billa tidak terima dikatai anak kecil. Dia sudah besar kok. Sudah kelas dua SMA.

"Udah besar kok masih suka beli mainan," cibir Alvaro.

"Kak Al jahat! Sekarang suka ngatain Billa. Kak Al udah gak sayang sama Billa lagi!" rajuk Billa.

Alvaro panik. Ia lupa kalau Billa ini anaknya baperan. Bujuknya juga akan susah. Mendapatkan maafnya saja sampai harus menunggu sampai empat tahun lamanya.

"Yah, ngambek. Padahal, aku mau ajak kamu ke toko mainan lagi," ucap Alvaro membuat Billa sedikit goyah.

"Gimana? Mau, nggak?" Billa semakin goyah.

"Terima aja. Barbie lo, kan, kemarin dirusakin Daddy. Kasian si Alice gak punya pasangan," sahut Adler yang datang dari arah dapur dengan membawa minuman.

Alice adalah nama salah satu Barbie Billa. Dan Barbie yang rusak itu adalah pasangan si Alice. Kemarin saat ia mengajak ayahnya bermain Barbie-barbie-an, tapi Antoni malah merusaknya. Sebenarnya, tidak sengaja. Karena terlalu kesal diejek oleh Chalinda, Antoni sampai tidak sadar kalau ia membuat Barbie kesayangan Billa itu kehilangan beberapa anggota tubuhnya.

"Yaudah, iya! Billa maafin Kak Al, asalkan Kak Al beliin Billa Barbie banyak-banyak," ucap Billa yang akhirnya goyah.

"Siap."

"Ehm, Mami kemana? Billa mau ajak Mami jalan-jalan ke taman."

"Mami masih tidur. Nanti aja kalau udah bangun," jawab Alvaro sembari memeluk Billa dari samping dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

Adler mendengus kesal. Lagi-lagi ia harus menahan rasa irinya. Entah sampai kapan dia bertahan dengan status jomblonya, ehh--tidak! Single, maksudnya. Umurnya sudah matang. Ia selalu diserang pertanyaan horor saat ada acara kumpul keluarga. Apa boleh buat, gadis yang ia cintai masih menjadi kekasih orang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALVABILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang