# : halte bus

486 45 29
                                    


Sebenarnya kali ini di dalam pikiran Hinata rasanya berkecamuk, kalau bisa dia mau dorong badan Kageyama yang meluk dia erat. Dia mau sebenarnya nyamperin kak Yaku ke rumah sakit, tapi dicegah sama Raja ini, siapa yang bisa nolak sih? Kemudian setelah pelukan cukup lama, Kageyama angkat kepalanya dan tatap wajah Hinata dalam.

"Hey i miss your moan baby," ucap Kageyama sambil mengendus leher Hinata. Kemudian, Hinata menatap nanar Kageyama, dia dorong badan Kageyama pelan.

"Kita bakalan jadi saudara, gak bisa gini Tobio, lepasin gua," jawab Hinata.

Kageyama kaget, dia gak pernah denger kalau Hinata pakai lu-gua, dia ngerasa makin jauh. Jauh banget dari Hinata, dia akhirnya tatap wajah Hinata dalam, kemudian ngelepasin pelukannya.

"Hahaha, sekarang lu anggap gua saudara? Oke, adik kecil." Ucap Kageyama kemudian balik badan dan masuk ke kamar mandi, Hinata mengepalkan tangannya, kemudian berlari keluar, segera menuju rumah sakit.

Next Day

Oikawa sudah lelah banget. Urusan organisasinya, belum lagi Yaku, dia gak pernah anggap Yaku adalah beban, cuma dia gak tega liat Yaku, dia masih berusaha mencari pelakunya. Setelah selesai rapat himpunan untuk acara jurusannya, Oikawa bergegas keluar, dia udah liat disana ada sosok tinggi yang tebar pesona, rasanya dia udah muak liat si rambut putih.

"Satoru stop tebar pesona," ucap Oikawa. Sekarang teriakan perempuan makin besar.

Akhirnya mereka berdua jalan bareng, oh ini Gojo Satoru, si cantik yang jadi idaman, temenan sama Oikawa Tooru, kalau katanya sih....si cantik temennya si cantik juga! Mereka berdua definisi barbie hidup. Kemudian, mereka duduk dikantin fakultas dan makan bareng, soalnya kebetulan mereka janjian buat makan bareng.

"Stop bodoh deh Oikawa, harusnya lu lepas aja si Iwak Peyek itu, gak capek apa?" tanya Satoru sarkas.

"Aduh gimana ya, gua udah cinta sama dia dari kecil, gak bisa Toru...," ucap Oikawa melas, lucu ya nama mereka sama-sama Toru!

Kemudian gak lama Satoru menatap gemas Oikawa dan mencubit pipinya.

"Lu tuh cantik, ganteng, lucu, kenapa suka banget deh jadi backburner ditambah fwb lagi?!"

Oikawa ngehela nafas denger penuturan Satoru, kalau dipikir-pikir iya. Dia selalu dateng pas Iwaizumi butuh dia, tapi sejujurnya Iwa juga selalu dateng tepat waktu, malah pas dia mau beli roti Mako malem-malem karena iseng aja tetep dibeliin. Dibilang backburner kayaknya kurang benar dikit deh? Walaupun Iwaizumi yang jelek itu sifatnya dan marah terus, aslinya dia tuh selalu bantu Oikawa tau. Aneh ya?

Oikawa hanya bisa bisa menyenderkan badannya dikursi, menatap wajah cantik temannya. "Tapi kan Suguru gitu juga, jangan lupa deh," ucap Oikawa sarkas.

Satoru menatap kesal temannya, kemudian menyendok es krim yang ada didepannya. "Ya dia emang gitu, tapi akhirnya dia berubah-"

Oikawa menatap Satoru, kemudian tersenyum. "Gitu Satoru, gua percaya Iwaizumi bakalan berubah, lagipula gua udah temenan lama sama dia kan?"

Biarlah kita anggap Oikawa Tooru ini, bodoh.

☆☆☆

Disisi lain kampus, ada Nishinoya yang tengah mencengkram kerah seseoraang, ya kalian betul Nishinoya yang kecil itu tengah mencengkram kerah Haiba Lev yang sekarang tengah ditahan oleh Kuroo, faktanya Kuroo ini juga takut.

"BAJINGAN LU TERAKHIR SAMA YAKU KAN ANJING, DIA KENAPA BISA GITU BANGSAT," ucap Noya dengan nada tinggi, karena kondisi kampus di sore hari dan memang mereka ditempat yang agak sepi, mereka syukurlah tidak menjadi pusat perhatian. Sepertinya Lev tidak terpengaruh, wajahnya masih memasang ekspresi arogan.

"Bangsat, jawab gua."

Lev kemudian dengan mudah melepas cengkraman Noya dan mendekatkan wajahnya. "Lu harusnya tau sebagai temannya, apa yang dah dilakuin Yaku, temen lu itu aslinya cuma pelacur-"

Sebelum selesai berbicara, Noya sudah memukul pipi Lev sambil manusia tinggi itu tersungkur. Noya kemudian berusaha memberikan pukulan lagi, namun badannya ditahan.

"Jangan berantem disini woy, Noya woy!" ucap Kuroo menahan tangan Noya. Kuroo bingung setengah mati, dia memang kenal Yaku dan dekat malahan juga Lev, namun dia tidak tahu menahu soal hubungan mereka, Kuroo bukan tipe orang yang ikut campur, masalah hubungannya dengan Kenma sajaa sudah sangat rancu.

Noya mensentak tangan Kuroo, kemudian berjalan pergi dari situ, sambil tatapannya kosong.

☆☆☆

Akashi meringis, merasakan tangan dari kakak tingkatnya mengusap nipplenya, dia berusaha menahan tangan itu, ah Akashi bisa gila.

"Kak, eumhh jangan dikamar mandi ini, aku lagi jaga kak Yaku," ucap Akashi sambil melenguh pelan.

Bokuto hanya tersenyum, kemudian dia melanjutkan mencium leher Akashi dan menjilatnya pelan. "Kakak kan temenin kamu, gak papa sayang?" ucap Bokuto sambil memilin nipple Akshi.

Pertanyaannya...kenapa mereka berakhir begini?









☆☆☆

FINALLY. its a long time, sebenarnya karena aku kembali nonton haikyuu aku jadi bisa lanjutin, semoga kalian suka, aku ada niat nambahin Osasuna atau Semishirabu, kalian milih yang mana?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

fwb : haikyuu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang