Setibanya didepan ruang BK (Bimbingan Konseling).
Suara ketukan pintu
"Tok... Tok... Tok...""Iya... Masuk." Suara Guru BK yang membalas ketukan pintu itu.
"Permisi bu saya bawa dua murid yang membuat keributan dikantin sekolah pada saat jam istirahat tadi, mohon dikasih bimbingan dan himbauan nya untuk mereka bu." kata kepala sekolah sambil meninggalkan mereka berdua diruangan tersebut.
"Oke... Baik pak" balas Bu Linda selaku guru BK."Silahkan duduk disini" kata bu Linda sambil menepuk bangku(sofa) diruangan itu.
"Kalian ini!!!... Selalu bikin ulah apa sih masalahnya kenapa?" Bentak Bu Linda dengan wajah yang sudah capek terhadap kelakuan mereka berdua.
Mereka pun terdiam dan tidak mau bicara sepatah katapun.
"Duh.... Seperti biasa kalian ini kalau ditanya tentang apa masalah nya pasti selalu diam lagaknya menyembunyikan sesuatu hal!." Bicara bu Linda yang sudah semakin emosi dengan tingkah mereka.
"Sudah Cukup.... Ini terakhir kalinya kalian dipanggil keruangan ini karena selalu membuat keributan atau masalah disekolah ini. Sekarang kalian berdua bisa kembali ke ruang kelas kalian masing-masing dan jangan bikin keributan lagi, PAHAM!!!" kata bu linda sambil kembali ke kursi kerja nya.
Suara bel sekolah berbunyi lagi menandakan bahwa waktu istirahat telah habis.
"Tring.... Tring.... Tring.... Waktu istirahat telah selesai silahkan kembali ke dalam kelas dengan tertib."
"Emm.... Sher lu tau gak disekolah ini cuma dua cowok yang jadi pusat perhatian murid-murid." Kata Dina sambil menulis tugas
"Hmmm ..." Jawab Sherly yang sedang fokus pada jam pelajaran
"Yang pertama itu Ka Gerald Gustaaf anak kelas 11 Ilmu Bahasa dan Budaya, Yang kedua itu Ka Reja Fernandez Anak kelas 11 IPA yang paling play boy di sekolah ini." Kata Dina yang selalu bicara didekat Sherly.
"Ish bisa gak sih lu fokus dulu ke materi pembelajaran gue gak mau mikirin mereka berdua gak penting!." Bentak Sherly sambil menjulurkan tatapan tajam nya ke dina
"Hehe... Maafin gua Sher, gua lupa... lu gak suka diganggu waktu jam pelajaran." Kata dina yang takut dengan amarahnya Sherly.Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Tok... Tok... Tok...""Iya silahkan masuk"jawab Bu Dea Selaku guru sejarah sekaligus wali kelas 11 IPS yang menulis materi untuk ujian semester nanti.
"Permisi bu ada panggilan dari kepala sekolah dikarena ada acara rapat dadakan yang akan diadakan sebentar lagi bu... Jadi murid-murid diharuskan untuk rapihkan buku dan bersih-bersih kelas untuk segera pulang." Kata seorang siswa yang datang ke kelas itu atas perintah kepala sekolah.
Sontak kelas menjadi ramai karena berita itu.
"Yuhu.... Hore..... Gebrak-gebruk meja... Asik pulang cepet..."
"Suttt.... Jangan berisik anak-anak yaudah sekarang kalian rapihkan buku dan bersih-bersih kelas setelah itu berdoa untuk pulang." Bicara bu dea dengan sabar.
"Yang piket anak perempuan nyapu ngepel lantai dan yang laki-laki nya angkatin bangku." Kata Febriandra Sastra Putra selaku ketua kelas 11 IPS.
Kebetulan dina dan Sherly kebagian jadwal piket hari ini
"Din, gua heran sapu sama kain pel disini pada ilang-ilangan terus." Bicara Sherly ke Dina
"Yaelah minjem aja ama kelas sebelah tuh." Kata Dina Balas perkataan Sherly tersebut.
"Yaudah deh gua minjem dulu ya ke kelas sebelah." Kata Sherly sambil berjalan menuju kelas 11 Ilmu Bahasa yang dimaksud Dina.
"Permisi... Aku mau minjem sapu dan kain pel nya dong boleh gak?" Kata Sherly didepan murid-murid kelas 11 Ilmu Bahasa.
"Aaaa..... Tau kalau seramai ini anak laki-laki nya aku gak mau minjem sendirian." Bicara Sherly Dalam Hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow From the past
Teen FictionGerald Gustaaf Berandalan sekaligus Pusat perhatian SMA Harapan Arofa yang selalu dinilai kurang baik. Si paling susah diatur dan paling gak suka dikekang, Masa lalu yang kini menjadikan dia tumbuh dan berkembang begitu pesat. Dibalik sikapnya yang...