Grow from the past Bab 9

3 0 0
                                    

"Menghilang nya sang Monster SMA Harapan Arofa"

Setelah beberapa hari tidak mendengar kabar tentang Gerald kini orang sekitar Gerald pun bingung dan khawatir dengan kondisi Gerald.

"Disekolah"

Sherly : "Din lu tau gak gosip yang lagi booming disekolah kita?"

Dina : "Tau lah... si Gerald itu kan? Yang kabarnya menghilang gak ada kabar?"

Sherly : "Iyaa... Terakhir gue ketemu dia waktu gue balikin Hoodie nya itu juga direspon cuek sama dia."

Dina : "Emang kenapa sih? Ciee.... Udah mulai perhatian sama Gerald."

Sherly : "Ish... Apaan sih lu, eumm iya sih gue khawatir tapi masa iya dia suka sama cewek tipe gue."

Dina : "Ya kali gitu.... Namanya juga perasaan orang kan kita gak tau, dia suka sama kita apa nggak."

Sherly : "Iyaa sih... Tapi gue bakalan nyari dia sampai ke ujung dunia juga, ada hal yang ingin gue tanyakan ke dia Din."

Dina : "Iya deh terserah lu aja, tapi asal lu tau dia itu lelaki yang jadi pusat perhatian disekolah ini.... Pastinya lu bakalan bersaing sama yang lain."

Sherly : "Apapun konsekuensinya gue bakalan tanggung!."

Dina : "Awww... So sweet yaudah semangat bestie."

Sherly : "Iyaa makasih din."

"Dimarkas Black Sword"

Edward : "Udah lama gak denger kabar dari si bos... Kira-kira dia kemana ya?"

Rijal : "Entah... Setelah pertarungan itu gue udah gak ngeliat dia lagi Ed."

Edward : "Gue telpon juga gak diangkat, dichat gak dibales kemana kali nih orang."

Rijal : "dengar-dengar sih katanya dia nyerang Geng Mafia Destroyer and Killer sendirian."

Edward : "Haa??? Serius lu?

Rijal : "Serius... Bahkan sampe ada korban dalam kejadian itu, kalau gak salah Korbannya itu Presiden dari Geng Destroyer and Killer saat ini dia dikabarkan mengalami Koma, karena pukulan keras yang berturut-turut melayang di wajahnya."

Edward : "Fix bos kita sudah beda seperti dugaan gue waktu pertempuran itu."

Rijal : "Beda gimana Ed?"

Edward : "Sebelum kenal Gerald gue anak cupu yang selalu direndahkan oleh orang-orang sekitar gue, tapi waktu itu gue gak sengaja ketemu dia sama pasukannya dijalan... Waktu itu juga keadaan gue gak kaya gini, posisi gue pada saat itu lagi dikeroyok sama preman parkiran. Gue gak bisa ngelawan karena dulu gue lemah dan gak bisa ngapa-ngapain, tiba-tiba Gerald menghajar semua preman itu sendirian dan gue diajak sama dia untuk bergabung ke geng nya."

"Nostalgia dikit"

Pada saat itu sore hari terlihat anak remaja yang berkerja sebagai tukang parkir disebuah putaran jalan.

"Yok terus.... Terus..." Kode Edward ke setiap pengendara motor maupun mobil.

Namun tidak lama kemudian kini ada dua orang preman yang datang dan langsung menghajar Edward sampai tergeletak tak berdaya di tempat.

"Bag...Bug...Bag..Bug." Suara pukulan.

"Seenaknya lu markir diwilayah gue brengsek...." Kata preman itu.

"Maafin bang saya gak tau ini wilayah abang...." Kata Edward.

"Bremm....Bremmm....Bremmm." Suara geberan motor.

Tanpa banyak basa-basi Gerald turun dari motornya dan langsung menghajar kedua preman itu sampai mereka berdua berlutut minta maaf dihadapan Edward.

"Enak banget lu ngaku-ngaku ini wilayah lu sejak kapan ini jadi daerah kekuasaan makhluk rendahan kaya lu yang suka nindas orang lemah, gue nugasin orang yang menurut gue bisa kontrol wilayah ini dan menjaga keamanan gak nindas atau nyari ribut." Kata Gerald.

"Lain kali jangan lemah begini ya bro... Mulai detik ini lu jadi temen gue." Kata Gerald sambil tersenyum ke Edward.

"Iy-iyaa bang maaf." Kata Edward.

"Apa lu mau ngebales pukulan mereka?" Tanya Gerald.

"Ng-nggak bang... Saya gak bisa mukul." Dengan polosnya Edward bicara seperti itu.

"Yaudah ikut gue mau? Gue bakalan tanggung kehidupan lu." Kata Gerald sambil mengulurkan tangannya.

"Ha.... Serius bang?". Tanya Edward ke Gerald.

"Iya.. udah bangun betah banget lu di situ." Kata Gerald yang dari tadi mengulurkan tangannya.

"Okee bang" kata Edward sambil meraih tangan Gerald.

Semenjak itu kehidupan Edward berubah drastis, semenjak dia hidup berdampingan dengan gerald dan pasukannya.

Setelah tiga bulan melalui masa pelatihan dan pembinaan terhadap Edward kini dia dilantik sebagai Wakil presiden dari Black Sword.

"Hari pelantikan."

"SEMUANYA NGUMPUL!!!! DENGAN INI GUE AKAN MENYAMPAIKAN BEBERAPA HAL PENTING UNTUK GENG KITA INI SALAH SATUNYA ADALAH PELANTIKAN WAKIL PRESIDEN DARI GENG BLACK SWORD!!!." Teriak Gerald ke semua anggota Black Sword.

Tempat itu pun kini menjadi hening.

"Ha.... Siapa yang bakal jadi wakil presiden ini..." Suara bisikan dari kumpulan geng itu.

"OKE TANPA BANYAK BICARA LAGI.... MARI KITA BERI HORMAT KE WAKIL PRESIDEN BARU BLACK SWORD!!! EDWARD MAJU NAIK KE ATAS." Kata Gerald.

"Haa... Bocah itu yang jadi wakil presiden dari geng ini???".

"Dia bocah yang di didik langsung sama Gerald kan?."

"Dia bocah Waktu itu kita temuin kan? Yang lagi dikeroyok sama preman parkiran."

Semua kata-kata itu keluar dari mulut salah satu anggota geng Black Sword.

Kini tatapan, penampilan, dan aura yang ada di tubuh Edward berubah jadi lebih Gentle.

To be continue
Lanjut part 10
"Perkembangan sang prajurit terkuat Black Sword"

Grow From the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang