"Pertemuan tidak disengaja namun menjadi cinta"
Setibanya di rumah Novi.
"Eumm.... Makasih ya hari ini udah baik sama aku mau nemenin juga." Kata Novi sambil menunjukkan senyuman manis diwajahnya.
"Iya... Yaudah aku langsung pulang aja ya." Kata Gerald.
"Lho gak mampir dulu? Mamah ku ada didalem mau dipanggilin atau kamu sendiri yang masuk?" Tanya Novi.
"Nggak usah, aku buru-buru titip salam aja buat mamah kamu." Balas Gerald lalu meninggalkan rumah Novi.
"Yaudah hati-hati Ge." Teriak Novi.
Diperjalanan pulang Gerald bertemu dengan sekumpulan anak motor yang sedang konvoi.
*Brum.... Brum... Brum...* Suara Geberan motor.
"Cih... Norak lo!!" Teriak Gerald ke geng motor itu.
Kini geng motor itu memberhentikan Gerald dan Gerald pun meresponnya dengan santai.
"Kenapa bro???.... Gak seneng? Lo pikir lo siapa ampas!!." Ucap seseorang dari geng motor itu.
Tanpa banyak basa-basi lagi Gerald langsung menghantam kepala orang itu menggunakan tendangan maut miliknya yang membuat salah satu anak motor itu terkapar di tanah.
"Jaga mulut lu... Dasar Rendahan!" Ucap Gerald.
Kini tatapan mata Gerald berubah yang menandakan dia siap tempur sendirian dengan kelompok geng motor itu.
Terlihat Gerald melepaskan hoodie yang dia pakai dan menaruhnya di stang motor.
"Siapa diantara kalian semua yang jadi ketua nya? Dan siapa yang paling kuat sini maju dihadapan gue!" Kata Gerald.
Kelompok motor itu seketika terdiam kaku tidak ada yang berani ngomong dan maju.
Sampai seketika terdengar Suara pria.
"Gue... Gue ketua dari Geng ini dan sekaligus orang terkuat dalam geng ini." Ucap pria itu.
"Jadi lu ketuanya? Geng motor apaan ini... Kuat saja belum bisa bikin kamu terkenal bro." Kata Gerald.
"Okeei dari pada banyak basa-basi juga lu udah bikin anak buah gue pingsan disini lebih baik kita mulai saja." Ucap Ketua Geng motor itu.
"Ha? Yakin lu mau ngelawan gue sendirian? Suruh semua anggota lu maju sekarang!." Dengan lantangnya Gerald berkata seperti itu.
"Oke kalau itu mau lu, kalian semua maju keroyok dia." Ucap ketua Geng motor itu.
Terlihat semua anggota itu langsung maju menyerang Gerald.
"Its okey... 50 serangga bukan lah hal yang susah." Kata Gerald.
Gerald pun langsung mengepalkan tinjunya dan langsung menyerang geng motor itu.
"Bag.... Bug... Bag... Bug" suara pukulan
Tanpa Gerald sadari ada seseorang dari belakang nya yang membawa B-bat dan langsung menghantam kepala belakang nya.
"Prak..."
Seketika Gerald terdiam sejenak.
"Udah segitu doang? Pingsan berdiri kah? Dasar lemah!" Ejek salah satu anggota itu.
Tidak selang beberapa detik Gerald balik badan dan langsung meninju rahang pria itu.
"Lo pikir dengan mukul gue dari belakang pake itu benda bisa bikin gue langsung kalah, sorry bro." Kata Gerald yang sudah sangat emosi.
Terlihat Gerald yang sudah muak dengan geng motor ampas itu.
"GUBRAK...."
Dalam sekali serangan Gerald berhasil membuat separuh dari geng motor itu jatuh terpental.
"Huffttttt..." Hela nafas Gerald
"Bag.... Bug... Bag... Bug....gubrak.."
Kini semua anggota itu kalah dan hanya menyisakan ketua geng itu.
"Sekarang tinggal lu! Hibur gue si paling kuat katanya!" Ledek Gerald.
Pria itu langsung berlari menuju ke Gerald sambil mengepalkan tinjunya namun belum sampai pukulan itu ke arah Gerald kini Gerald langsung menghantam nya dengan jurus andalannya.
"Grrrraaaaaaa....." Teriak ketua geng itu.
"Gubrak" pria itupun langsung tersungkur ke tanah.
"Harus kah gue ajarin lo cara jadi ketua geng motor?" Ucap Gerald
"Siapa lo?" Tanya pria itu
"Nih kalau lu emang geng motor besar pasti lu tau dari gambar ini!" Kata Gerald sambil menunjuk tato naga dileher nya.
"Gue gak tau apa maksudnya." Kata pria itu.
"Sudah gue tebak itu. Emang kalian semua ini geng motor ampas." Kata Gerald.
"Biar gue kasih tau... Mantan Presiden dari Organisasi gelap Black Sword!, Ingat itu." Bentak Gerald ke pria itu dan langsung pergi meninggalkan mereka semua.
"Brum... Brum..." Suara motor menyala.
Setelah pertarungan yang sia-sia Gerald melanjutkan perjalanan pulangnya.
"Brengsek... Apa-apaan tadi itu." Ucap Gerald sambil memeriksa apakah pukulan itu membuat nya terluka atau tidak.
"Cih.... Untung aja gak ngapa-ngapa kalau sampai tadi kepala gue berdarah, gue bunuh tuh orang." Gumam Gerald.
Sesampainya di rumah Gerald langsung mandi dan beristirahat dikamarnya.
Disisi lain
Tampak keadaan SMA Harapan Arofa yang mulai terisi lagi karena kemunculan peserta didik baru.
Kini Sherly dan Dina jadi pembina(Osis) dalam pelaksanaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
"Okey semuanya harap tenang..."
"Sebelumnya... Assalamualaikum wr wb perkenalkan nama kaka Sherly dan yang ada disebelah kaka ini namanya Dina, terima kasih telah bergabung dengan sekolah kami dan semoga kalian nyaman dan suka menuntut ilmu disini kaka berharap untuk MPLS ini berjalan dengan lancar tanpa adanya sedikit masalah, mohon kerjasamanya dalam pelaksanaan MPLS ini. Selanjutnya ada informasi dari ka Dina."
"Oke terimakasih ka Sherly."
"Sebelum kita mulai acara ini kaka mau kalian semua berdiri, kita sama-sama nyanyikan lagu kebangsaan Indonesia"
"Satu... Dua... Tiga."
"Indonesia tanah airku...
....
Hiduplah Indonesia raya...""Selesai terima kasih, oke selanjutnya kita mulai untuk keliling sekolah ini untuk melihat-lihat kelas, semuanya laki-laki maupun perempuan bikin 2 barisan memanjang ke belakang."
Mereka semua pun langsung berjalan berkeliling sekolah untuk melihat-lihat kelas
Setelah selesai berkeliling kini semua peserta didik baru kembali ke aula sekolah.
Next lanjut part 13
"Materi dan pengalaman"

KAMU SEDANG MEMBACA
Grow From the past
TienerfictieGerald Gustaaf Berandalan sekaligus Pusat perhatian SMA Harapan Arofa yang selalu dinilai kurang baik. Si paling susah diatur dan paling gak suka dikekang, Masa lalu yang kini menjadikan dia tumbuh dan berkembang begitu pesat. Dibalik sikapnya yang...