Grow from the past Bab 10

3 0 0
                                    

"Perkembangan sang prajurit terkuat."

Kini tampilan baru dari seorang Edward yang menjadikan nya sebagai wakil presiden dari geng Black Sword, ia memutuskan untuk menyebar luaskan geng Black Sword ini dan tetap fokus pada jalan yang benar.

"MOHON KERJASAMA UNTUK KEDEPANNYA." Teriak Edward kepada seluruh pasukan Black Sword.

Setelah 2 bulan Edward menduduki sebagai wakil presiden dari geng Black Sword kini Black Sword benar-benar meningkatkan dan maju.

"Kembali ke dalam topik pembicaraan antara Edward dan Rijal."

"Tidak hanya itu jadi banyak yang udah gue tau tentang Gerald." Ucap Edward sambil pergi meninggalkan Rijal.

"Lah langsung pergi?." Tanya Rijal.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Edward pergi dan langsung mencari Gerald keliling Jakarta sampai ke tempat yang Gerald sukai (pesisir pantai) namun tidak ada hasil sama sekali.

Saat diperjalanan sepulang dari pesisir pantai kini mata Edward tertuju pada poster yang berisikan informasi tentang Geng baru dengan ketua yang dijuluki sebagai Monster.

Terlihat kelompok yang sedang ngumpul berdiri membelakangi kamera, kini mata Edward tertuju pada seseorang diposter itu berciri fisik bertato pada bagian leher, memiliki badan yang tidak cukup tinggi (Ideal), berambut putih dan diikuti dengan pasukan dibelakang lelaki itu.

"Gak... Gak mungkin Dia, mana mungkin dia mengkhianati Geng yang dia bikin sendiri dan memilih untuk membuat Geng baru." Kata Edward dalam hati.

"Sudahlah lupakan mending gue pulang aja." Ucap Edward dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"Disisi lain."
Di SMA Harapan Arofa

Semua siswa mampun siswi kini sudah tau tentang Gerald yang sudah mengundurkan diri dari sekolah itu dan melanjutkan sekolah nya di kampung tempat neneknya dahulu, kabar itu yang membuat Sherly menjadi tidak semangat untuk belajar lagi.

"Sher... Lu tau gak kabar yang lagi booming disekolah saat ini?." Tanya Dina ke Sherly.

"Iya gue tau... Gerald kan?." Balas Sherly dengan raut wajah yang sedikit kecewa.

"Nah iya... Kok bisa ya dia pindah seenak jidatnya aja, masa iya sih dia naruh harapan palsu ke wanita (yang dimaksud wanita itu ialah Sherly) kalo gitu apa bedanya dia sama Reja." Kompor dina ke Sherly.

"Gak usah sama samain orang din udah jelas setiap orang itu beda mereka memiliki prinsip dan pola pikir mereka masing-masing." Kata Sherly yang sedikit emosi mendengar kata dina tadi.

"Lagian juga Gerald gak mungkin kaya gitu, gue tau dia ngelakuin ini ada tujuannya." Ucap Sherly.

"Iya... Maafin aku bestie." Kata Dina yang sudah terpojok dengan omongan Sherly.

"Tapi lu jangan jadiin kepergian Gerald sebagai alasan lu jadi malas untuk belajar, ingat masih ada masa depan yang lu raih." Support dina ke Sherly.

"Iyaa din gue tau, gue bisa move on." Ucap Sherly.

Kini 3 bulan telah berlalu setelah kepergian Gerald dari SMA Harapan Arofa yang membuat sekolah itu jadi sepi tidak ada hal yang menarik lagi.

"Disisi lain"

Disekolah baru tepat nya di SMK 8 Bandung kini Gerald menjadi introvert (tertutup) tidak ingin mengenal siapapun itu, tatapan kosong yang dipancarkan oleh nya membuat semua orang disekitarnya menjadi takut, sampai pada suatu hari tanpa disengaja Gerald berurusan dengan brandalan disekolah itu.

"Ouh jadi ini murid baru yang sombong itu." Kata Fandri.

Gerald pun menghiraukan perkataan itu dan langsung pergi menuju kantin sekolah.

Grow From the past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang