Bagian 9

7.5K 889 57
                                    

"CALE! " Itu teriakan dari keluarganya. Sekarang hall tersebut dilanda kepanikan karena salah satu kandidat pingsan. Banyak yg panik karena mengira bahwa ada penyusup di dalam hall tersebut. Ada juga sebagian yang berasumsi bahwa Cale cuma pura-pura agar menarik simpati orang-orang.

Sedangkan Louis yg melihat apa yg terjadi pada Cale tidak bisa menutupi kekhawatiran nya.

"Cale!? " Sang ayah langsung menuju kedepan untuk melihat keadaan sang anak.
"Yang mulia, Terima kasih telah menahan tubuh anak saya. Saya akan membawanya kembali." kata sang ayah. Mencoba mengambil tubuh Cale, dari pelukan sang calon kaisar.

"Tidak tuan duke, untuk hari ini menginap lah di istana. Lagipula keadaan anaknya sepertinya tidak memungkinkan untuk kau bawa pulang. " Bukan Lucas yang menjawab tetapi sang kaisar, Reynold Agrista de Vermon.

Karena titah langsung dari sang kaisar, Vassel tidak bisa menolak lagi. "Baiklah yang mulia, dan terimakasih atas kebaikan anda" kata Vassel.

Louis mencoba beranjak menuju kedepan untuk membawa Cale. Tapi telah didahului oleh kakaknya Lucas. Oh, memang Louis adalah pangeran ke 4. Tetapi dia lebih suka tinggal di Menara sihir. Makanya dia jarang terlihat oleh penghuni istana, apalagi oleh rakyat.

"Biar saya saja yang membawa, Tuan muda Cale. " kata Lucas saat melihat Alexander akan maju. Alexander mengepalkan tangannya lalu kembali ke posisi semula. Dia tidak suka pada sang putra mahkota, karena gara-gara dia adiknya, Cale selalu berusaha untuk dekat dengannya, selalu datang ke istana dan selalu mengirim surat pada sang pangeran, bahkan tidak mengindahkan saat tubuhnya sedang sakit. Tetapi sang pangeran hanya menatap dingin adiknya. Bahkan mencaci adiknya sebagai seorang jalang. Dulu memang Alexander bahkan tidak perduli pada adiknya. Tapi semenjak melihat sosok adiknya yg lemah, rasa kasih sayang itu mulai muncul.

Lucas mengangkat Cale kedalam gendongan bridal nya. Lalu membawa Cale menuju kamar tamu. Diperjalanan melewati lorong istana yang panjang, Raut wajah Lucas sangat tidak bersahabat. Dengan tatapan tajam nan dinginnya, membuat para penjaga dan ksatria tidak berani hanya untuk sekedar memberi sapaan.

Sesekali Lucas melihat Cale di pelukan nya. Awalnya hanya untuk memastikan, tetapi malah jadi panik saat melihat darah yang keluar dari hidung Cale lagi. Dan semakin membuatnya dilanda khawatir saat darah yg keluar adalah darah hitam, pertanda tubuhnya terkontaminasi racun.

Sesampainya di ruang kamar tamu, lucas langsung membaringkan Cale dan kembali memanggil dokter.

"DIMANA FRANS?! PANGGILKAN DIA SEKARANG! " teriaknya memanggil salah seorang dokter istana. Frans Estenore.

Beberapa saat kemudian, Frans datang dan bertepatan dengan sampainya keluarga Cale. Veronica langsung menghampiri Cale, duduk si sebelah kiri Cale, lalu memegang tangan kanan Sang anak.

Vassel dan anak-anaknya hanya diam melihat apa yg terjadi. Tidak tau harus melakukan apa.

"Cale.Apa yang terjadi? Kenapa anakku bisa seperti ini? " Khawatir nya.

"Cepat periksa dia! " Ujar Lucas.

Sang dokter pun mulai memeriksa Cale. Dimulai dari mengecek denyut nadi di pergelangan tangannya, memeriksa binar matanya, mengecek denyut jantung dan lain sebagainya. Frans mencoba memeriksa area perut Cale. Saat sang dokter akan menyibak baju Cale, Max langsung mencengkram pergelangan Frans. "Jangan disitu! " Katanya.

Frans bingung tapi akhirnya tetap   menyetujui, Max langsung melepaskan tangannya dengan serta raut wajah lega. Membuat orang-orang yg ada disana menatap nya bingung, tapi tidak mau menginterupsi.

"Bagus Max! " Batin Erden dan Nick.

Setelah larangan Max, sang dokter kembali memeriksa Cale lagi. Tentunya tidak di area perut. Setelah memeriksa Cale, Sang dokter mengerutkan dahinya. Tak ada keanehan apapun ditubuh Cale yang bisa menyebabkan dia pingsan.Jadi, dia membuat analisa Cale diracuni.

pasangan sang kaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang