Bagian 10

7.7K 924 73
                                    

Notes;
Ini mimpi Cale
"Cale yg bicara"
'Orang-orang yg ada dimimpi yg berbicara'
Cale pov

Cale pov

Di dalam mimpi cale

Sepertinya aku akan mendapatkan ingatan kedua. Tapi, daritadi  aku disini,aku tidak melihat apapun. Hanya ada ruang putih hampa. Aku bahkan tidak tau apakah kakiku menapak atau melayang,karena bahkan bayang ku pun tak ada. aku disini, aku tak melihat apapun.

Ku telusuri tempat ini, sampai bosan. Lalu tiba-tiba, terlihat sebuah pintu walau samar-samar. Segera ku menuju pada pintu itu, dan tubuhku terasa tertarik menuju kedalam pintu itu.

'Cale, kali ini bukn ingatan ku saja yg akan kau ketahui, tetapi kau akan tau hal lain. '

Sekilas aku bisa mendengar suara Cale asli.

.

.

.

.

.

Ini sepertinya, kediaman Grand Duke? Lebih tepatnya di kamar ayah dan ibu. Kulihat disana ayah sedang duduk ditepi kasur sambil menunduk. Ibu ada di sebelahnya, terbaring damai dengan mata tertutup. Di samping ibu ada seorang bayi. Sepertinya itu Cale. Sepertinya ini yg dia maksud bukan ingatannya saja yg akan aku tau, tapi juga hal lain.

Kulihat punggung ayah yg terlihat bergetar. Sepertinya dia menangis. Aku hanya melihat apa yg terjadi.

"Kenapa kau meninggalkan ku? Kau pernah berjanji padaku bahwa kamu akan bersamaku sampai tua, tapi kamu malah mengingkari janjimu sendiri. " Mendengar suaranya ayah yg bergetar, aku tau ayah benar-benar terpuruk. Dia pasti sangat mencintai ibu.

Ku tatap sendu ayah yg menyatukan keningnya dengan baby Cale, bahkan tangisnya hampir saja lepas. Baby Cale menatap polos ayah yg masih menyatukan kening mereka lalu tiba-tiba tangannya menepuk wajah ayah. Ayah membuka matanya lalu melihat Baby Cale dan tersenyum sendu. "Cale, anak ayah yg baik.. " Lirih ayah.

Lalu ayah berdiri dan keluar dari ruangan itu, dan masuklah beberapa orang yg akan menyiapkan ibu untuk kepergiannya selamanya.

Lalu, aku tiba-tiba berpindah ke tempat lain. Disini aku melihat ibu yg memakai baju putih polos tapi sangat cantik juga anggun, dengan riasan tipis diwajahnya serta mahkota bunga padanya. Dan petinya yang berisikan bunga-bunga. Ibu seakan seperti seorang dewi yg sedang tertidur. Disana berdiri ayah, Juga 3 anak kecil. 1 perempuan dan 2 Laki-laki. Ekspresi yg mereka tampilkan hanyalah wajah tanpa ekspresi. Tapi aku tau bahwa mereka sedang bersedih.

Ibu dimakamkan di tanah khusus para bangsawan. Padahal di acara duka, tapi pakaian mereka tidaklah menampakkan itu. Bahkan, setelah pemakaman selesai, mereka masih mencari muka. Yang lebih parah, ada yg membawa anak gadis mereka, dandanan mereka sama saja, bahkn lebih parah. Jika para orang tua mereka hanya memakai warna yg sedikit cerah seperti merah, abu, cokelat, maka mereka lebih beragam lagi. Membuat sakit mata.

"Yang mulia grand Duke, kami sekeluarga ikut berduka atas kepergian nyonya grand Duchess, tapi anda juga harus mengingat anak-anak anda masih butuh kasih sayang seorang ibu. Jadi.. " Sebelum kalimatnya selesai, ayah langsung melangkah pergi, diikuti oleh kakak-kakak. Sang wanita itu langsung menatap kesal pada kakak-kakak.

pasangan sang kaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang