Bagian 11

8.5K 999 145
                                    

Seorang pria sedang berdiri di balkon kamarnya dengan keadaan shirtless,sambil memegang segelas alkohol. Sedang mata kelamnya menatap kosong pemandangan malam di depannya.

'Tuan muda Cale... '

"Kau membuatku terus memikirkan mu" Gumamnya. "Semoga aku bisa dekat denganmu" ucapnya diiringi senyuman menawannya.

Sementara Alexander sendiri, dia sedang mondar-mandir di taman depan kamar yg ditempatinya karena khawatir dengan kondisi adiknya itu. Alex terus memikirkan apa yg sebenarnya terjadi pada adiknya itu. Dia tau bahwa itu bukanlah, gejala dari racun yg diminum Cale. Dia tau bahwa jenis racun itu tidak akan mempan pada keluarganya, hanya keluarganya yg tau, karena keturunan murni Caude, punya daya tahan akan racun. Tapi mungkin saja racun itu benar-benar berpengaruh pada tubuh Cale akibat kondisi tubuhnya sekarang.Jadi dia bertanya-tanya apa yg terjadi pada Cale. Dia sudah memerintahkan sang tangan kanan untuk mencari tau hal yg terjadi tadi, karena dia tau ayahnya juga pasti sudah mengerahkan orang-orang nya untuk menyelidiki apa yg dialami Cale.

"Tuan, sebaiknya anda istirahat sekarang. Tidak baik untuk bergadang. " Suara seseorang memecah Alex dari lamunannya. Nick.

"Nick" Gumam Alex tapi masih bisa didengar oleh Nick karena keadaan yg sunyi.

"Apa yang Anda pikirkan tuan? " Tanyanya.

"Tidak ada, hanya tidak bisa tidur. " Balas Alex sambil memijit pelan pangkal hidungnya.

"Sebaiknya anda segera istirahat tuan, karena besok adalah acara debutante, besok adalah hari yg sibuk. " ucap Nick.

Memang besok adalah acara debutante yg sebenarnya, sedangkan yg tadi adalah acara pembukaan sekaligus pengenalan kandidat.

"Ya.. Aku akan segera istirahat...
Lalu, apa yg sedang kau lakukan Nick di tengah malam begini? " Jawab dan tanya Alex saat melihat sang pelayan pribadi adiknya yg sebentar lagi akan beralih menjadi pelayannya itu belum tidur.

"Saya tidak bisa tidur jadi saya berkeliling sebentar. " Ujarnya.

"Hm.. Kalau begitu sebaiknya kau segera kembali ke kamarmu dan beristirahat lah, kau juga akan sibuk besok. "

"Saya akan kembali nanti tuan. Sa-"

"Tidak, sudah cukup Jalan-jalan nya. Ini tengah malam, tidak baik bagi seorang Submisive seperti mu berkeliaran di tengah malam seperti ini. Ayo! Aku akan mengantarkan mu ke kamarmu! " Mutlak Alex.

"Tidak usah tuan, saya akan kembali sendi-"

"Aku akan mengantarkan mu! Ayo!. "

"Huuuhhh baiklah. "

.

.

.

.

.

Kembali pada Cale.

Cahaya matahari pagi mengusik tidur nyenyak Cale, yg membuat khawatir semua orang itu. Cale mengerjabkan matanya beberapa kali, lalu membukanya perlahan agar matanya tidak sakit saat menerima cahaya. Cale membuka matanya, dan menatap kosong langit-langit kamar, mencoba mengumpulkan nyawanya. Setelah terkumpul, saat ingin beranjak dari tempat tidur, barulah dia sadar akan sebuah beban ringan yg melingkari pinggangnya. Saat melirik kebawah, itu adalah sebuah tangan, lalu menelusuri tangan itu hingga menuju badan sang pemilik, saat menyadari tangan siapa itu, Cale langsung membolakan matanya dan berteriak sambil menendang sang pelaku hingga terjatuh dari tempat tidur.

"GYAAAAAA! APA YG KAU LAKUKAN?!! " Tanya Cale, dengan intonasi tinggi.

Sedangkan orang tersebut a.k.a Lucas, dia mulai meringis pelan saat semua kesadaran nya kembali.

pasangan sang kaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang