Bagian 16

3.8K 504 32
                                    

"Sebagai seorang permaisuri Ratu, anda harus bisa bersikap tenang, walau dalam keadaan genting, karena itulah salah satu tata sikap untuk seorang pendamping Kaisar. Anda juga harus bisa membantu Yang mulia dalam menyelesaikan kasus-kasus yg terjadi, sehingga selain kemahiran dalam hal sikap, anda juga harus memiliki pemikiran yang luas, dan tidak memberi keputusan gegabah" Terang seorang wanita 60 an itu, dia adalah Marchionness(bener kek gini gk sih?) Adera Van Daareand, guru yang dipilih untuk mengajar para kandidat. Dari tata krama lanjutan, dansa, sikap, pengetahuan, sejarah, dan saat ini mereka diberikan tugas menyelesaikan beberapa contoh  kasus-kasus yang biasa terjadi(bukan kasus beneran, tapi kek ujian gitu loh, ngerti lah)

Kasus yang harus mereka selesaikan adalah:

Desa Xiosora, desa yang ada di perbatasan utara, memberi keluhan bahwa mereka sering diserang oleh monster bentuk babi dengan tanduk di kepalanya.

Banyak berjatuhan korban jiwa, juga hasil panen yg rusak.

Mereka meminta kedatangan para ksatria dengan surat resmi. Mereka berjanji akan membayar sebesar 250 koin emas.

Para ksatria Kekaisaran ataupun prajurit bayaran tak ada yg mau menyelesaikan kasus ini, karena kesulitan yg sudah termasuk tingkat tinggi hanya dibayar sebesar 250 keping.

Mereka mengatakan bahwa bayaran sebesar itu bahkan belum seberapa pun dibanding  kesulitan mereka memburu monster dengan mempertaruhkan nyawa mereka. 2000 keping emas saja masih bukan biaya yg sebanding.

"Itu adalah surat permintaan dari desa tersebut, dan keluhan dari para Ksatria, dan tugas anda adalah, membantu desa Xiosora, apa sikap yg akan kalian ambil? " Tanya Mrs. Adera.

"Nona  Vionica, apa jawaban Anda? " Tunjuk nya pada Vionica.

Dengan pandangan masih terpaku pada kuku nya yg baru mengganti warna, serta dengan sikap duduk yg cukup santai, yaitu dengan kaki kanannya diatas kaki kirinya, Vio menjawab.

"Mudah saja. Jangan kirim mereka jika mereka tidak mau, itu hak mereka untuk menolaknya. " ujarnya.

Mrs. Adera sudah bisa menebak, sudah beberapa generasi, dia mengajar para kandidat ratu, jadi dia tidak kaget dengan jawaban seperti itu. Memang seperti itulah sikap bangsawan, Nona Vio tidak salah. Calon Ratu harus tegas dengan jawabannya, jangan ragu.

Vionica adalah anak dari Viscount Vansel, dia adalah bunganya pergaulan bangsawan. Anak sulung keluarga nya, dia sangat suka uang, kemewahan, sesuatu yg i dah seperti gaun, permata, dan lainnya. Jadi tidak heran akan jawabannya, dia sudah terbiasa hidup mewah. Tapi jangan salah, dia adalah seorang yg baik, juga teman yg setia.

"Baiklah, Nona Alice, apa jawaban Anda? "

"Hah?! It-itu sa-saya akan membayar imbalan dengan uang saya sendiri, dan mengirim mereka kesana. " Cicitnya dengan kedua tangan saling memilin. Alice adalah orang yg pemalu, jadi Mrs. Adera memaklumi hal itu.

Alice Bert, adalah yg termuda diantara mereka, jadi tak heran jika dia merasa canggung dengan yg lainnya. Dia adalah anak bungsu, anak yg baik dan polos. Cocok dijadikan adik, para kandidat sendiri sudah menganggap nya seperti adik sendiri.

"Cukup bagus, Tuan Alex apa jawaban Anda? "

Alex melirik sinis sang guru, pasalnya dia itu sedang badmood. Dibangunkan sangat pagi, dan saat sarapan tidak ada makanan kesukaannya.

"Bunuh saja yg tidak mau! Untuk apa mereka jadi ksatria kalau membantu mengharapkan imbalan, jadi yg menolak membantu, hukum mati saja, agar menjadi peringatan untuk yg lain" Ujarnya malas, masih ngantuk dia tuh, malah diajak bicara, kan jiwa julid nya jadi meronta-tonta.

Ingin rasanya memaki-maki orang-orang, tapi dia tidak bisa, jika dia melakukan itu dan menjelekkan nama keluarga Duke Emount, ayahnya mengancam, akan mengirimnya ke pelatihan ksatria untuk berlatih menjadi pemimpin keluarga Emount nantinya. Karena ancaman itulah, dia mau dipilih sebagai kandidat istri Lucas, yg mana Lucas adalah Rival sekaligus sahabatnya. Kalau dia membantah ayahnya, hidup damainya sebagai pengangguran kaya raya terancam selesai.

Sedangkan Mrs. Adera, dia hanya bisa menghela napas akan kelakuan Alex. Alex Emount memang terkenal karena tampangnya yg manis, juga tubuh yg mungil, tapi jangan salah. Selain terkenal karena hal itu, dia juga terkenal sebagai orang yg bermulut pedas, julid, dan jika tidak menyukai seseorang, dia akan mengatakan dengan jujur.

Dia anak bungsu keluarganya, tapi selalu diancam untuk menjadi pemimpin keluarga kelak, karena dia adalah anak kesayangan. Tapi bagi Alex itu malah membahayakan kehidupan bahagianya, jadilah ayahnya menyuruhnya menjadi kandidat, setelah itu mau menang atau tidak, sang ayah tidak akan menggangu hidupnya lagi.

Sedikit speechless, Mrs. Adera melanjutkan.
"Ekhemm, baik. Bagaimana dengan jawaban Anda nona Ling-Ling? "

"Mereka adalah prajutit Kekaisaran, dan desa tersebut, juga termasuk wilayah Kekaisaran. Jadi, kita harus mengambil jalan tengah agar kedua pihak tersebut tidak ada yg dirugikan. Jadi menurut saya, kita tetap akan mengirim para prajurit dan ksatria, upahnya akan ditanggung oleh Kekaisaran. " Ujarnya.

Mrs. Adera mengangguk sambil tersenyum puas, memang seorang putri dari Kerajaan timur itu benar-benar memuaskan. Artinya, gelar bijaksana yg disematkan padanya oleh rakyat kerajaannya memang tidak salah.

Ling-Ling adalah kandidat yg kuat untuk posisi putri Mahkota tersebut. Selain bijaksana, dia juga tenang dan anggun, tipikal seorang penguasa.

Dia adalah putri sulung Kerajaan cheolju.Kerajaan yg hampir menyamai sebuah Kekaisaran. Dengan pemerintah dan pengusaha yg bijak dan jujur, membuat Kerajaan mereka sangat makmur. Dan Ling-Ling sendiri terpilih menjadi kandidat karena Kekaisaran Eller dan Kerajaan Cheolju yg menjalin persahabatan.

Merasa puas dengan jawaban Ling-Ling, Mrs. Adera kembali melanjutkan pelajaran mereka, dan saat ini giliran Cale untuk menjawab.

"Bagus Lady Ling-Ling, jawabannya sangat memuaskan.... Tuan  muda Cale, sekarang giliran anda. Apa jawaban Anda atas kasus ini. Tolong berikan jawaban Anda" Tukasnya.

Semua mata langsung mengarah padanya. Bukan karena apa, Cale terkenal karena sifat pembuat onar nya di Kekaisaran, walau di istana sampai saat ini para kandidat tidak pernah melihat hal itu. Yg mereka lihat, Cale selalu bersikap tenang, anggung, dengan aura wibawa yg kental, tidak ada jiwa-jiwa tengil dan pembuat onar. Jadi mereka penasaran dengan jawaban dari bunga Kekaisaran bermulut pedas itu.

Mereka penasaran jawaban seperti apa yg--

"Kirim paksa.. " Ujarnya dengan tenang.

....

...

"Ap-apa?! "

Tbc. Maap selalu lama beut ya. Mo gimana gw sibuk, anak SMK jurusan busana. Apa lagi gw rada male, terlebih puasa.

Dan

MINAL AIDIN GESS, SEMOGA KALIAN BERBAHAGIA, DAN BUAT YG HARI RAYANYA UDAH KOSONG, SABAR, KALIAN KUAT, JANGAN MENYERAH, JIKA GK TAU MO CURHAT MA SIAPA, GW SIAP DENGERIN KOK

DAN JAN LUPA

Follow IG gw . @Maulidar55 Karena mulai sekarang spoiler, tips dan lainnya akan gw update disana. Pliss follow.

pasangan sang kaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang