Pada kenyataannya tidak ada yang menginginkan kekurangan semua sosok-sosok manusia lemah yang berpura-pura kuat pada penderitaannya, mereka berharap kesempurnaan pada dirinya sendiri.
Kesempurnaan maka kau akan paling bahagia jika dapat memilikinya. Sebab itu adalah salah satu kebahagiaan yang sangat luar biasa. Tidak mesti sempurna sekali. Cukup memiliki beberapa bagian dari kesempurnaan itu tidak masalah.
Senja selalu datang meski akan lebih terlambat saat hujan mulai turun. Sorotnya akan meredup dengan cepat padahal ada sosok dari jutaan insan yang menunggunya datang. Menjadikan sorotan senja sebagai bahan pertahanan, detakan jantung yang melelahkan setidaknya ia masih bisa menahan.
Walaupun seringkali di kecewakan, Junkyu akan menatap seseorang dari sisi baiknya saja.
Perasaan cinta semua orang pasti pernah merasakannya, cinta itu mengenai perihal saling mengasihi. Dan Junkyu nyatanya belum pernah merasakan hal semacam itu.
Hampir saja juga melupakan bagaimana rintikan hujan saling berirama untuk menghiburnya, karena dia pun berkeinginan mengenal cinta.
Dia di larang untuk merasakan cinta bagaimana reaksi berlebihan akan membuat deguban jantungnya semakin kencang. Dokter juga memperingati Junkyu agar tidak memiliki emosional yang tinggi itu akan mengaruhi laju kerja jantungnya yang berlebihan.
Junkyu tidak membantah ia menganggap peringatan dokter pertanda jika ada yang ingin melihatnya tetap hidup. Namun, dia juga penasaran apa yang dinamakan akan cinta.
Terkadang Jihoon sama halnya dengan sang dokter, menutup mata Junkyu kala wanita cantik melewati mereka karena Junkyu bisa saja mencintai hanya sekali pandang. Bukankah cinta tidak harus memiliki pertemuan paling mengesankan? Jihoon saja memiliki kekasih hanya karena pertemuannya di sungai han.
Satu hal yang mungkin paling di hindari olehnya adalah kesedihan. Junkyu tertawa lepas untuk menunjukkan kebahagiaan penuh dusta itu. Junkyu tersenyum hanya sekedar topeng agar tidak ada yang tahu kesedihan dibaliknya.
"Jihoon mau berapa lama kau menutup mataku? Aku ingin cepat melihat senja ini hampir belasan menit kau melakukannya," rengek Junkyu merasa risih karena Jihoon masih menutup kedua matanya.
"Tunggu sampai mereka berlalu pergi," jawab Jihoon dengan nada bicaranya yang dingin.
"Mereka siapa?"
"Seseorang yang membuatmu jatuh cinta," tuturnya sambil menyudahi menutup mata Junkyu.
Pandangan matanya masih sedikit mengabur sialan Jihoon sedikit kuat saat menutupnya barusan. Sedangkan Junkyu tidak mengerti apapun yang di maksud oleh cowok tampan itu.
Apa salahnya juga dia menatap sekelilingnya dengan bebas. Entah itu bisa membuatnya jatuh cinta atau tidaknya, yang terpenting dia bisa melakukan hal-hal yang sama seperti orang-orang lain lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowmotion[✓]
Fanfiction𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖. 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑙 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑖𝑡𝑢...