Selama berada di rumah sakit tidak ada yang harus Junkyu lakukan ia sudah sangat jarang sekali bertemu dengan Jihoon. Sahabatnya itu sudah tidak lagi mengunjunginya seperti dulu, Junkyu merindukannya ia rindu di saat Jihoon menceritakan banyak hal tentang pengalaman yang terjadi. Meskipun betapa kejamnya mulut si cowok Park itu, tetap saja dia sahabat terbaiknya.
Tiba-tiba Junkyu terpikirkan akan sesuatu, apapun yang dirinya miliki akan tetap menjadi miliknya, meskipun mereka mengatakan dia tidak tidak layak mendapatkannya.
Junkyu bukan manusia pada umumnya namun ia bahagia karena Jihoon menceritakan banyak hal yang ia temui. Menjadikan sosok seorang Kim Junkyu tahu jika dunia memang tidak selalu memberikan kesempurnaan.
Dia tidak sempurna dan dunia juga seperti itu Junkyu hanya perlu menyikapi serta menaruh kepercayaan pada Tuhan, bahwasanya tak ada yang perlu di ragukan selagi masih bisa merapalkan doa.
Yakin saja semuanya memang butuh waktu. Di masa yang akan datang bisa jadi akan lebih sulit. Meskipun setiap hari pasti berbeda cerita.
Junkyu menatapi seseorang yang hampir tidak mengalihkan tatapannya pada dirinya itu, Junkyu ingin bertanya akan tetapi saat ini ia tidak mampu untuk sekedar menanyakannya. Mungkin keadaannya semakin memburuk, Junkyu hanya sedikit berharap setidaknya ia masih bisa bertahan.
Semesta tiba-tiba hanya akan tertawa saat orang-orang lemah semakin gencar memilih cara untuk menyerah.
"Dek sakit banget kan? Kakak tau kamu sebenarnya ngebohongin kami semua. Ku mohon jika itu sulit untuk kau jalani seorang diri katakan saja, kakak akan begitu bersalah jika kau tetap diam," ucap Hyunsuk ia meraih tangan besar Junkyu dan mengecupnya berulang kali.
Betapa dirinya takut kehilangan karena bagaimana pun juga Junkyu adik yang pernah ia inginkan, memaksa Jennie agar memberikannya seorang adik. Setelah ia dapatkan Hyunsuk justru melupakannya, ia mengakui jika belum memberikan banyak cinta pada adiknya sendiri.
Barangkali mereka lebih tenang jika kehilangannya. Sementara perihal kehilangan adalah perihal yang menakutkan. Awalnya Hyunsuk tidak berpikir seperti itu. Namun, merasa Junkyu tidak dapat bertahan sesuai kemauannya. Ketakutannya akan kehilangan tampak nyata sekali.
"Sebelum semuanya terlambat kakak akan memperbaiki keadaan, kau akan sembuh kakak janji," ucap Hyunsuk ia menahan air matanya agar tidak jatuh menetes di depan Junkyu.
Dengan gelengan pelan Junkyu menggenggam tangan Hyunsuk ia tidak ingin melihat siapa saja bersalah, semuanya terjadi karena takdir. Hyunsuk atau yang lainnya tidak bersalah atas apapun.
Mungkin sudah banyak hal buruk yang terjadi. Tapi, kapan hal terbaiknya terasakan?
"Kakak mohon bertahan tapi jika itu menyakitkan kakak gak bisa ngebiarin kamu nahan sakit terlalu lama. Dek, kakak nerima keputusanmu nantinya kalo memang itu yang ngebuat kamu sembuh," sambung Hyunsuk entah berapa banyak kalimat yang ia jabarkan pada Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowmotion[✓]
Fanfiction𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖. 𝐾𝑒𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑙 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛, 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑖𝑡𝑢...