3. jangan menangis untukku

735 147 4
                                    

Akan terasa lebih lengkap jika kau hidup dan memiliki seorang pendamping, karena pada dasarnya manusia butuh teman untuk menemaninya di kehidupan selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan terasa lebih lengkap jika kau hidup dan memiliki seorang pendamping, karena pada dasarnya manusia butuh teman untuk menemaninya di kehidupan selanjutnya. Junkyu—dia tidak akan bisa merasakan hal semacam itu, entah sampai kapan dia akan terus berada dalam penjagaan kedua orangtuanya dan terus di pantau dan mendapatkan larangan. Mereka melakukan itu semata-mata untuk membuat Junkyu tetap hidup.

Jihoon iri karena Junkyu menerima apapun yang terjadi di hidupnya tanpa keluhan sering tertawa lepas dan akan berhenti tertawa jika jantungnya mulai terasa sakit. Namun, masih sempat-sempatnya tersenyum saat Jihoon mulai panik. Dia benar-benar luar biasa jika dalam keadaannya yang tidak memungkinkan. Junkyu anak yang periang, dia tahu caranya baik-baik saja.

Hidupnya itu mengasikan bagi Junkyu tidak ada yang mesti di pikirkan, karena sejatinya ia melalui semua yang ada dengan perlindungan ketat. Junkyu suka dan Junkyu tidak membencinya. Meskipun begitu sebenarnya dia sedang bersembunyi di balik senyumannya yang sentiasa di paksakan.

Namun, manusia pasti selalu berpikir kenapa ia berbeda? Apalagi di saat sebagian orang memiliki kelebihan. Mungkin, dari hidupnya yang bisa melakukan apa saja berbeda jauh dari Junkyu yang hanya menyaksikan kebahagiaan mereka tanpa bisa berada di posisi itu. Dia iri tapi dia patut mensyukuri apa yang telah diberikan padanya.

Sama halnya dengan Junkyu mau sekuat apapun ia menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal seperti orang pada umumnya itu sebuah kebohongan belaka, karena Junkyu juga manusia dia punya hasrat untuk ingin merasakannya. Setidaknya sekali seumur hidup.

Di sini Junkyu selalu mengatakan pada dirinya sendiri untuk jangan berhenti, masih ada kesempatan. Masih ada yang harus kamu taklukan, kamu masih hidup berati kamu berhak mendapatkan pengakuan. Sebab mampu bertahan sejauh ini.

"Hari ini mendung kita gak usah keluar lihat senja ya, Kyu. Nanti kita kehujanan terus kamu malah sakit," ujar Jihoon menunjuk langit yang sudah tampak mendung.

Junkyu menoleh dengan cepat ia menatap Jihoon tidak percaya jika sahabatnya akan mengatakan kalimat semacam itu, padahal Junkyu berharap bisa melihat senja sampai kapanpun sebelum dia mati. Dengan cara apalagi yang bisa membuatnya bahagia, Junkyu hanya ingin menjadikan senja sumber bahagianya sendiri.

Tidak ada penghalang baginya, jika itu hanya mendung bukan berati ini hal buruk agar tidak menatap indahnya ciptaan sang kuasa.

"Pokoknya harus," sahut Junkyu penuh penekanan.

"Nggak! lagian cuma hari ini aja kok, besok kita pasti lihat senja."

"Aku gak mau Hoon pokoknya harus hari ini juga senja tuh cantik kau udah sempurna karena memiliki kekasih kan? Aku cuma punya senja buat jadi kekasihku," rengek Junkyu yang menghentakan kakinya lucu seperti anak kecil yang tidak di belikan permen.

Lalu, Jihoon hanya diam ia melipat tangannya di atas dada dan kembali memperhatikan rintikan hujan di depan sana. Hujan benar-benar turun meski hanya setetes demi setetes tidak langsung deras seperti biasanya.

Slowmotion[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang