10. Damn man!

36 3 0
                                    

Setelah pulang sekolah Sera berniat untuk ke warung mamah untuk meminta penjelasan lagi.

Sesampainya di warung mamah ternyata Chandra belum datang dan pada akhirnya Sera menunggu.

"Sini Ser duduk, mau makan apa?"Tanya Laudia.

"Oh gausah ka Lau."

"Santai aja ya Ser jangan ngerasa gimana-gimana." Ucap Resya dan Sera pun hanya tersenyum.

"Iya Ser jangan takut, mereka semua yang bakal takut sama lo malah. Haha." Laudia.

"Kenapa gitu?."

"Iya mereka takut sama abang lo, kalo macem macemin adeknya ya bisa abis." Renjun ikut menimbrung.

"Tapi ka Chandra."

"Wah ga ikut-ikutan dah kita kalo soal itu." Seru mereka berbarengan.

Tiba-tiba suara khas motor Chandra terparkir di samping warung mamah.

"Noh dia orangnya." Ucap Renjun menunjuk dengan alisnya yang mengangkat.

"Ka Chandra..."ketika Sera menghampiri Chandra ternyata Chandra datang berdua dengan Amora.

"Dia siapa si Chan? Dari kemarin datengin kamu mulu."

"Bukan siapa-siapanya aku."

"Ngga Ka Chandra itu pacar aku." Ucap Sera dan langsung merangkul lengan sebelah Chandra karena lengan sebelahnya di rangkul Amora membuat orang-orang sekitarnya yang melihat terkejut.

Chandra yang sempat terkejut langsung menepis kasar lengan Sera. "Apaansi lo!."

"Lah? Emang salah kalo aku gandeng tangan pacar aku sendiri?, yang salah malah bukan siapa-siapanya tapi gandeng pacar orang. Kamu ga malu?." Ucapan Sera kali ini membuat seisi tongkrongan langsung menarik Sera menjauh dari Chandra karena takut Chandra bertindak kasar.

"Chan bangsat jangan kasar, dia cewe!."tegur Jeno lalu setelah itu ia membawa Sera ke rangkulannya.

"Bacot lo! Gue ga peduli sama gender dia, lo pada tau kan yang berani ngusik hidup gue dia ga tenang!."

"Lo bego apa gimana si?! Udah tau, udah gue sakitin masih aja ngejar-ngejar gue terus, lo ga laku?!."

"Kata siapa? Aku laku kok, Tapi aku suka nya kamu."

"Chan?." Amora yang kebingungan.

Chandra menatap Amora sekilas dengan senyuman lalu menatap Sera dengan tatapan benci. "Gue bilang apa? Lo itu cuman bahan taruhan temen-temen gue. Gue ga minat sama sekali sama lo anjing! Jadi gausah ganggu ganggu kehidupan gue lagi! ini yang terakhir kalinya gue peringatin ke lo ya, kalo sampe lo ngelakuin hal ini lagi jangan harap gue bakal berbuat baik sama lo. Gue ga jadi masalah kalaupun nanti gue ribut sama abang lo!."

Setelah mengucapkan hal itu Chandra langsung membawa pergi Amora.

"Berenti lo!."

Panggillan dengan penuh tekanan itu membuat Semua orang yang ada di sekitar langsung terdiam mematung.

"Jagain dulu adek gue." Mark meminta Syafa untuk menjaga Sera dan di jawab anggukkan saja oleh Syafa.

Chandra sempat panik tapi ketutup dengan muka datarnya. "Kenap..."belum sempat melanjutkan ucapannya Mark meninju Chandra membabi buta.

"Bang udah bang berenti ga enak bang banyak yang liat." Ucap Jeno.

"Gausah ganggu gue anjing, gue mau ni orang mati di tangan gue! Keren lo ngelakuin hal itu ke adek gue!." Masih dengan memukul Chandra.

Bye, dear! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang