Sepuluh

21 5 0
                                    

Siapa yang menyangka bahwa hari ulang tahun Kayla merupakan hari pertama Kayla memperlakukan Kala dengan baik dan terakhir kalinya menghabiskan waktu bersama si bungsu? Setelah salat Subuh, Kayla menghembuskan napas terakhirnya dipelukan sang adik akibat serangan jantung. Pikiran Kala benar-benar kalut dan tak membuang waktu langsung menghubungi sahabat-sahabat kakak lelakinya. Pada akhirnya siang harinya si sulung dimakamkan bersebelahan dengan makam Yoshi.

Ini sudah seminggu berlalu tapi perasaan sedih masih ada dan belum ada yang tahu perihal kematian sang kakak kecuali Ben, Jiun dan Juna. Kala merasa enggan untuk memberitahukan mengenai kesedihannya karena sahabatnya juga sedang tidak baik-baik saja. Tiga hari yang lalu ibu Mahesa sudah diperbolehkan pulang ke rumah dan harus lebih diperhatikan. Kondisi mentalnya sedang tidak baik jadi terpaksa Mahesa pun harus berhenti bekerja dan menjaga ibunya sepulang kuliah.

Jay, Kala, dan Ben pun ikut membantu untuk menjaga ibu Mahesa ketika anaknya kuliah. Kebutuhan lainnya yang dulu ditanggung oleh Mahesa pun kini ditanggung oleh Jay dan Kala. Toh, mereka memakai uangnya sendiri, uang hasil membantu Jiun di bengkel dan bekerja di minimarket. Kala bertanggungjawab atas kebutuhan dapur dan sehari-hari. Untuk obat dan keperluan lainnya, Jay yang mengurusnya. Itu pun harus berdebat panjang kali lebar dulu dengan Mahesa yang menolak dibantu.

Akhirnya pemuda mungil itu mengalah dan mengatakan akan menggantinya suatu saat nanti jika sudah sukses. Kala dan Jay mengiyakan saja yang penting kawannya tidak menolak bantuan mereka. Maka dari itu, Kala belum memberi tahukan soal kematian Kayla karena ia yakin kedua sahabatnya akan merasa iba dan kasihan. Saat ini dia hanya memiliki ibu sebagai keluarga sedarah. Kedua kakaknya sudah kembali ke pangkuan ilahi.

Meski terasa berat, dirinya bersyukur masih punya dua sahabat dan tiga kakak laki-laki yang tak sedarah. Setidaknya ia tidak merasakan kesepian tanpa satu pun orang yang singgah di sisinya. Ah, jangan lupa bahwa dia juga memiliki gadis yang dicintai. Dadanya kembali merasa sesak karena kesedihan yang membuncah. Kala belum sempat mengenalkan Sasha kepada kakaknya. Pasti kakak perempuannya senang melihat adik bungsunya punya gadis yang spesial setelah ibu dan sang kakak.

"Jangan ngelamun aja, Kal! Acara tahlilannya udah selesai, lho. Ntar lo kesambet malah bahaya."

Lamunan Kala buyar karena suara cempreng yang menyapa indera pendengarannya. Selepas Isya memang diadakan tahlilan tujuh harinya Kayla di apartemen. Selesai acara, Kala memilih masuk ke kamar untuk menyendiri di balkon kamar. Bahkan melupakan makan malamnya karena terlalu asyik merenung di balkon. Sampai akhirnya salah satu sahabat kakaknya masuk ke kamar dan menyadarkan dari lamunan. Senyuman tipis terulas di wajah ketika menoleh sekilas ke arah pemuda jangkung yang ada di sebelahnya.

"Eh? Iya, maaf. Cuma kepikiran Mbak Kayla, Kak. Gua belum kenalin Nana ke Mbak Kayla."

"Nana? Oh, cewek yang lo suka ya? Lo juga belum ngenalin ke kita."

"Iya. Besok deh gua bawa ke sini. Temennya Winter jadi sekalian ajak Winter sama Jay deh kalau mereka free."

"Ngga ajak si Mahesa sekalian? Perasaan dia jarang banget main ke sini deh. Sesibuk apa sampai sibuknya ngalahin CEO macem gua?"

Kala terkekeh pelan kemudian menatap lawan bicaranya, "Sibuk banget. Kak Juna mah CEO gabut makanya bisa main mulu. Mahesa itu rajin dan pekerja keras karena harus mengurus dan menafkahi bundanya, Kak. Jadi ngga ada waktu buat main. Kuliah, organisasi, dan kerja udah menyita banyak waktunya. Apalagi kondisi bundanya lagi ngga stabil akhir-akhir ini."

"Makanya lo milih diem dan ngga ngasih tahu soal kematian Kayla ya, Kal? Baik banget sih adiknya maung. Sebelas dua belas sama Oci. Terlalu baik dan selalu mementingkan orang lain di atas dirinya sendiri. Gua jadi kangen," Setelah mengatakan itu, Juna beranjak dari balkon kamar Kala kemudian mengambil baju Yoshi yang ada di lemari dan menatapnya lekat, "Kal, gua pinjem bajunya Oci ya?"

Survive? [01 Line of Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang